- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pejabat Publik kampanyekan Tanam Sengon, untuk Indonesia Hijau dan Makmur


TS
vandiansyag
Pejabat Publik kampanyekan Tanam Sengon, untuk Indonesia Hijau dan Makmur
Apa itu Sengon??

Sengon atau albazia chinensis merupakan tanaman kayu yang batangnya dapat berukuran diameter lumayan besar. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30-40 meter dengan diameter batang sekitar 70-80 cm. Bentuk batang sengon bulat, kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Dengan adanya perkembangan dalam bidang perkayuan yang sangat pesat dan semakin menipisnya ketersediaan kayu, saat ini sengon merupakan jenis pohon yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam dunia perkayuan, dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung lebih lurus, produktivitasnya tinggi serta memiliki banyak manfaat dalam segi lingkungan. Permintaan kayu sengon baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri semakin meningkat. Untuk pasar ekspor semakin banyak negara yang meminati kayu olahan sengon, seperti kawasan Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Timur Tengah, Asia.
Joko Widodo (Presiden Indonesia)

Jokowi Anjurkan Tanam Sengon
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi sarankan Kementerian Kehutanan memerintahkan kepala daerah menggerakkan warganya menanam hutan produksi. Pilihannya bisa menanam pohon sengon, jati dan tanaman lain yang bisa menghasilkan kayu dalam masa panen lima hingga tujuh tahun. "Mereka (bupati dan wali kota) harus dipaksa," ujar dia dalam seminar tentang hutan di Universitas Gadjah Mada Sabtu 26 Oktober 2013.
Menurut Jokowi, penanaman pohon itu bisa menghasilkan pemasukan lebih dari cukup bagi warga. Selain itu, kebutuhan suplai bahan kayu untuk industri yang tinggi akan terpenuhi dari hutan buatan yang tersebar. "Hutan indonesia tidak diganggu lagi," ujar alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 itu.
Jokowi memaparkan hasil hitungan sederhana tentang keuntungan menanam kayu sengon. "Semalam saya coba hitung-hitung. Saya kaget untungnya ternyata besar," katanya. Dia memberi contoh, selama ini serapan pasar terhadap kayu sengon terus membesar, persedian bibit juga ada, sementara pasokan bahan kayu ini kurang.
Dalam jangka waktu lima tahun, penanaman pohon Sengon di lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan keuntungan Rp 867 juta. "Artinya satu tahun, ada untung Rp173 juta atau per bulan Rp14 juta," kata pengusaha mebel yang terjun ke dunia politik ini. Dia menjelaskan keuntungan tadi, dihitung dengan asumsi lahan milik warga sendiri. "Kalau tidak punya lahan sewa saja. Untungnya masih besar," Jokowi.
Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau satu tanaman memakai areal penanaman seluas 2x2 meter persegi. Tiap satu pohon sengon menghasilkan kayu 0,8 meter kubik yang bisa dijaul Rp 450 ribu. Jika ada 2500, maka omzet lahan seluas satu hektar setelah lima tahun Rp 900 juta. Dikurangi biaya investasi Rp32 juta, ketemu untung Rp 867 juta. "Ini hitungan saya, kalau salah silahkan dikoreksi. Tapi, yang jelas menguntungkan," kata dia.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, pada seminar yang sama mengatakan, perspektif hutan produksi harus berubah, yakni tidak lagi menebang hutan jadi. "Tapi menanam pohon dulu, baru tebang," kata dia. Di akhir seminar, Zulkifli meneken deklarasi gerakan massal penanaman pohon jati yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM. Gerakan ini untuk memperkenalkan hasil riset tim fakultas itu yang menemukan pohon jati varian baru. Varian ini memiliki masa tanam singkat sehingga bisa dipanen dalam jangka waktu sekitar lima tahun saja.
Jokowi : Menanam Jati dan Sengon Itu Menguntungkan
Yogyakarta, - Sebagai alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menggeluti bisnis mebel, Jokowi Widodo berpandangan menanam pohon adalah investasi yang sangat bagus. Terutama pohon kayu jati dan sengon.
Pohon jati yang bernama latin tectona grandis dan sengon atau paraserianthes falcataria itu dapat memakmurkan rakyat dengan kayu yang dihasilkan. Kedua pohon itu sekaligus juga dapat mengatasi persoalan kerusakan hutan di Indonesia.
"Pembibitan siap, harga jual kayu jati dan sengon juga sangat bagus," ungkap Jokowi dalam dialog tokoh 'Untuk Kemakmuran Rakyat' yang digelar Fakultas Kehutanan UGM di Balairung UGM, di Bulaksumur Yogyakarta, Sabtu (26/10/2013).
Pemerintah daerah harus mampu menjadikan program penanaman sengon dan jati sebagai gerakan bersama di semua daerah. Agar rakyat mau menanam pohon tersebut lanjut Jokowi, para pemimpin daerah harus mau memaksa rakyatnya untuk menanam pohon Jati dan Sengon. Sebab masalah yang sering dihadapi di lapangan adalah implementasi kebijakan saja.
"Yang bisa melakukan gerakan ini adalah pemimpin yang bisa dipercaya," katanya.
Jokowi menghitung, bila masyarakat mau menanam kedua pohon tersebut, masyarakat akan memperoleh keuntungan. Dengan biaya perawatan setiap enam bulan sekali selama lima tahun di lahan seluas satu hektar, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 800 juta.
Menurutnya dengan menanam 2.500 batang dengan investasi sebesar Rp 32 juta selama lima tahun, petani bisa hasilkan Rp 900 juta saat panen. "Kalau dikurangi biaya produksi Rp 32 juta, keuntungan bisa lebih dari Rp 867 juta hanya dari satu hektar atau Rp 14,4 juta per bulan," paparnya.
Danar Rahmanto (Bupati Wonogiri)

Danar Rahmanto : Tanah Tidak Subur, Tanam Sengon Saja
Bupati Kabupaten Wonogiri, Danar Rahmanto mengimbau kepada warga Wonogiri agar mau menanam pohon Sengon. Apalagi menurut Danar, banyak warga yang mengeluh karena tanahnya tidak subur. Untuk itu ia mengharapkan saran untuk menanam pohon Sengon dapat dilakukan oleh setiap warga yang tanahnya kurang subur.
"Warga bilang tanahnya tidak subur. Ketika tanah itu tidak begitu subur, baiknya masyarakat dapat menanam Sengon," kata Danar kepada Radio Republik Indonesia, Sabtu (11/10/2014).
Selain itu kata Danar, warga yang membudidayakan sengon sangat beruntung. Karena membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran, dan dapat mengekspor hasil olahan dari pohon Sengon tersebut.
"Selain untuk keperluan dalam bentuk kayu, misalnya peti, papan penyekat, industri korek api, pensil, kayu Sengon juga dapat dijadikan bahan baku industri kertas. Karena nanti itu semua dikirim ke pabrik-pabrik yang membutuhkan pekerja yang banyak. Jadi angka pengangguran dapat ditekan melalui budidaya Sengon," tuturnya. (LS/Purwoko Widodo/AKS)
Bupati Wonogiri Dorong Warganya Tanam Sengon
Wonogiri – Bupati Wonogiri Danar Rahmanto bertekad memberikan dukungan penuh warganya yang memiliki keinginan untuk sejahtera dengan menanam tanaman sengon di kebun dan pekarangan rumah masing-masing. Ini terkait dengan dibangunnya pabrik pengolahan kayu sengon yakni PT Naga Buana Unit 3 dan 4.
Hari ini, Jumat (10/10), Bupati Danar Rahmanto kembali memberangkatkan eskpor komponen inti kayu lapis (playwood) ke Zihguan, Kaohsiung, Taiwan. Ekspor perdana ini, ditandai dengan ritual pengucuran air kendi dan pelepasan truk kontainer dengan kibasan bendera start di lokasi unit baru pabrik PT Naga Bhuana Aneka Piranti Unit 4 di Desa Manjung, Wonogiri.
Serangkaian upacara pemberangkatan ekspor perdana ini, dilakukan setelah sebelumnya Bupati meresmikan pabrik kayu lapis PR Naga Buana Aneka Piranti Unit 4, di Desa Manjung, Wonogiri. Dengan jumlah total pekerja sebanyak 3.500 orang ini mampu memproduksi baracore (lapisan inti kayu lapis) sebanyak 200 sampai 300 kontainer, untuk komoditas ekspor ke luar negeri. Kayu lapis ini dibuat menggunakan bahan baku kayu lunak jenis sengon. Perbulannya memerlukan sebanyak 40 ribu meter kubik.
Bupati mengharapkan, eksistensi pabrik PT Naga Buana ini dapat memberikan dampak efek domino yang dahsyat bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Untuk penyediaan bahan baku sebanyak 40 ribu m3 per bulan diperlukan sekitar 30 ribu batang pohon sengon. Rata-rata satu pohon sengon usia lima tahun menghasilkan kayu 1,5 m3.
“Biaya tanam satu pohon sebesar Rp 5000. Kelak ketika usia lima tahun dapat laku Rp 500 ribu per batang. Ini menjadi bentuk Return of Invesment (ROI) yang kelipatannya mencapai 200 persen,” tandas Bupati Wonogiri
Dirut PT Naga Buana Gunawan Wijaya, mengharapkan, pemerintah dapat memberikan dukungan untuk menggenjot ekspor ke luar negeri. “Sehingga ekspor kayu indonesia khususnya sengon akan mengalahkan ekpor negara-negara tetangga seperti malaysia,” katanya.
DR. Drs. H. Bando Amin C. Kader, MM (Bupati Kepahiang - Bengkulu )

Bupati Kepahiang Kenalkan Dirut PT.Agro Jepang Internasional Dalam Sosialiasi “Mau Kaya Tanam Sengon”
Kepahiang, Bengkulutoday.com - Pada acara sosialisasi “Mau Kaya Tanam Sengon” di Desa Kembang Seri kemarin, Bupati Kepahiang DR. Drs. H. Bando Amin C. Kader, MM memperkenalkan sosok Hiratako Hirano yang tak lain adalah Direktur Utama PT. Agro Jepang Internasional, sosok yang dikenal sebagai ahli dibidang pertanian khususnya Satoimo.
Dalam kesempatan itu, Hiratako juga berkesempatan menceritakan kegiatan peserta magang yang telah 5 hari berada di Jepang tersebut.
Dikatakan Bando Amin pada kalangan guru di Kabupaten Kepahiang bahwa kegiatan positif yang dilakukan pemuda Kepahiang selama berada di Jepang.
“Semua pemuda yang berumur 20 hingga 25 tahun yang berkeinginan magang ke Jepang kita berikan kesempatan melalui pak Hiratako Hiranno ini, beliau ini merupakan Direktur PT.Agro Jepang Internasional dan bekerja sama dengan Unived. Untuk itu jika ada pemuda tamatan SMA dan SMK yang ingin magang kejepang,sepulang dari Jepang memiliki sertifikat setara D2,itu pun langsung diusulkan ke Unived agar mendapatkan nomor induk,” sampai Bando.
Bando menambahkan, bahwa kegiatan yang dilakukan para peserta magang di antaranya mempelajari ilmu pertanian dan bahasa Jepang.
“Disana peserta magang dianjarkan ilmu pertanian,berbahasa jepang, dan matematika sepulang dari magang juga mendapatkan sertifikat yang setara dengan D2,bukan main pintarnya,bisa mendalami ilmu-ilmu yang luar biasa dan berguna,” kata Bando.
Dalam kesempatan itu, Mr.Hiratako Hirano juga diberikan kesempatan oleh Bupati Kepahiang untuk menyampaikan sambutan kepada peserta sosialisi guna mengajak Pemuda untuk lebih aktif.
“Bersama bapak Bupati Kepahiang, kita mengajak anak muda yang tamatan SMA dan SMK yang mau magang, manfaatnya sangat luar biasa tanpa dipungut biaya, syaratnya hanya keseriusan saja,” singkat Hiratako.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang Ir.Taufik menunjukan peserta magang yang sudah mahir berbahasa Jepang. Ia mencontohkan, Septi Tri Damayanti alumni SMKN 2 Kepahiang yang telah mahir berbahasa Jepang meski baru 5 hari magang.
“Salah satu peserta magang yang sudah mahir berbahasa jepang dalam waktu lima hari yakni Septi Tri Damayanti alumni SMKN 2 Kepahiang, saat ini dia sudah bisa memperkenalkan diri dengan berbahasa jepang,lihat saja ini,” kata Taufik sembari menunjukkan ponselnya yang berisikan rekaman Septi sedang berbahasa Jepang.
Bupati Sosialisasi Sengon dan Satoimo
Bupati Kepahiang Dr. Drs. H. Bando Amin C Kader, MM menggelar sosialisasi program sengon dan satiomo atau talas jepang dihadapan anggota DPRD, Pejabat dan guru se-Kabupaten Kepahiang. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di lokasi pabrik tripek Desa Muara Langkap, Bermani ilir, Kepahiang, Selasa (9/12).
Dalam kesempatan itu juga Bupati memperkenalkan ahli pertanian Jepang, Hirotaka Hirano. “Pak Hirano ini akan membina pengembangan satoimo atau talas jepang. Selain itu juga Pak Hirano juga membantu pemuda Kepahiang dan Bengkulu untuk magang ke Jepang yang sekarang sedang mengkuti pelatihan di Natuna. Sekarang ke-16 pemuda yang telah kita berangkatkan ke Natuna sudah bisa memperkenalkan diri menggunakan bahasa Jepang, baru 5 hari,”kata Bupati Kepahiang. Bupati juga mengajak seluruh pemuda berusia 18-23 tahun putra dan putri lulusan SMA/SMK sederajat dapat mendaftarkan diri untuk magang ke Jepang secara gratis.
Mei 2015, Pabrik triplek beroperasi
Selain menyampaikan program magang ke Jepang untuk pemuda Kepahiang dan Bengkulu. Bupati juga mengajak para peserta sosialisasi untuk gencar dalam menanam sengon. “Pabrik pengolahan sengon ini akan segera beroperasi sekitar bulan Mei 2015. Oleh karena itu saya mengajak dan menghimbau kepada seluruh guru dan masyarakat Kepahiang agar lebih gencar lagi dalam menanam sengon. Bagi yang telah menanam tunda dulu untuk menjual ke luar kota. Karena kita nanti akan membeli dengan harga yang tinggi,” ungkap Bupati.
“Selain untuk mensejahterakan petani, pabrik ini juga akan banyak menyerap tenaga kerja dari Kepahiang. Secara tidak langsung akan mengurangi angka pengangguran di Kepahiang,” tandas Bupati. (Humas)
Sumber
Quote:
Sengon atau albazia chinensis merupakan tanaman kayu yang batangnya dapat berukuran diameter lumayan besar. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30-40 meter dengan diameter batang sekitar 70-80 cm. Bentuk batang sengon bulat, kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Dengan adanya perkembangan dalam bidang perkayuan yang sangat pesat dan semakin menipisnya ketersediaan kayu, saat ini sengon merupakan jenis pohon yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam dunia perkayuan, dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung lebih lurus, produktivitasnya tinggi serta memiliki banyak manfaat dalam segi lingkungan. Permintaan kayu sengon baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri semakin meningkat. Untuk pasar ekspor semakin banyak negara yang meminati kayu olahan sengon, seperti kawasan Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Timur Tengah, Asia.
Inilah pejabat Publik yang menganjurkan Tanam Sengon
Joko Widodo (Presiden Indonesia)
Quote:

Jokowi Anjurkan Tanam Sengon
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi sarankan Kementerian Kehutanan memerintahkan kepala daerah menggerakkan warganya menanam hutan produksi. Pilihannya bisa menanam pohon sengon, jati dan tanaman lain yang bisa menghasilkan kayu dalam masa panen lima hingga tujuh tahun. "Mereka (bupati dan wali kota) harus dipaksa," ujar dia dalam seminar tentang hutan di Universitas Gadjah Mada Sabtu 26 Oktober 2013.
Menurut Jokowi, penanaman pohon itu bisa menghasilkan pemasukan lebih dari cukup bagi warga. Selain itu, kebutuhan suplai bahan kayu untuk industri yang tinggi akan terpenuhi dari hutan buatan yang tersebar. "Hutan indonesia tidak diganggu lagi," ujar alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 itu.
Jokowi memaparkan hasil hitungan sederhana tentang keuntungan menanam kayu sengon. "Semalam saya coba hitung-hitung. Saya kaget untungnya ternyata besar," katanya. Dia memberi contoh, selama ini serapan pasar terhadap kayu sengon terus membesar, persedian bibit juga ada, sementara pasokan bahan kayu ini kurang.
Dalam jangka waktu lima tahun, penanaman pohon Sengon di lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan keuntungan Rp 867 juta. "Artinya satu tahun, ada untung Rp173 juta atau per bulan Rp14 juta," kata pengusaha mebel yang terjun ke dunia politik ini. Dia menjelaskan keuntungan tadi, dihitung dengan asumsi lahan milik warga sendiri. "Kalau tidak punya lahan sewa saja. Untungnya masih besar," Jokowi.
Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau satu tanaman memakai areal penanaman seluas 2x2 meter persegi. Tiap satu pohon sengon menghasilkan kayu 0,8 meter kubik yang bisa dijaul Rp 450 ribu. Jika ada 2500, maka omzet lahan seluas satu hektar setelah lima tahun Rp 900 juta. Dikurangi biaya investasi Rp32 juta, ketemu untung Rp 867 juta. "Ini hitungan saya, kalau salah silahkan dikoreksi. Tapi, yang jelas menguntungkan," kata dia.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, pada seminar yang sama mengatakan, perspektif hutan produksi harus berubah, yakni tidak lagi menebang hutan jadi. "Tapi menanam pohon dulu, baru tebang," kata dia. Di akhir seminar, Zulkifli meneken deklarasi gerakan massal penanaman pohon jati yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM. Gerakan ini untuk memperkenalkan hasil riset tim fakultas itu yang menemukan pohon jati varian baru. Varian ini memiliki masa tanam singkat sehingga bisa dipanen dalam jangka waktu sekitar lima tahun saja.
Jokowi : Menanam Jati dan Sengon Itu Menguntungkan
Yogyakarta, - Sebagai alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menggeluti bisnis mebel, Jokowi Widodo berpandangan menanam pohon adalah investasi yang sangat bagus. Terutama pohon kayu jati dan sengon.
Pohon jati yang bernama latin tectona grandis dan sengon atau paraserianthes falcataria itu dapat memakmurkan rakyat dengan kayu yang dihasilkan. Kedua pohon itu sekaligus juga dapat mengatasi persoalan kerusakan hutan di Indonesia.
"Pembibitan siap, harga jual kayu jati dan sengon juga sangat bagus," ungkap Jokowi dalam dialog tokoh 'Untuk Kemakmuran Rakyat' yang digelar Fakultas Kehutanan UGM di Balairung UGM, di Bulaksumur Yogyakarta, Sabtu (26/10/2013).
Pemerintah daerah harus mampu menjadikan program penanaman sengon dan jati sebagai gerakan bersama di semua daerah. Agar rakyat mau menanam pohon tersebut lanjut Jokowi, para pemimpin daerah harus mau memaksa rakyatnya untuk menanam pohon Jati dan Sengon. Sebab masalah yang sering dihadapi di lapangan adalah implementasi kebijakan saja.
"Yang bisa melakukan gerakan ini adalah pemimpin yang bisa dipercaya," katanya.
Jokowi menghitung, bila masyarakat mau menanam kedua pohon tersebut, masyarakat akan memperoleh keuntungan. Dengan biaya perawatan setiap enam bulan sekali selama lima tahun di lahan seluas satu hektar, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 800 juta.
Menurutnya dengan menanam 2.500 batang dengan investasi sebesar Rp 32 juta selama lima tahun, petani bisa hasilkan Rp 900 juta saat panen. "Kalau dikurangi biaya produksi Rp 32 juta, keuntungan bisa lebih dari Rp 867 juta hanya dari satu hektar atau Rp 14,4 juta per bulan," paparnya.
Danar Rahmanto (Bupati Wonogiri)
Quote:

Danar Rahmanto : Tanah Tidak Subur, Tanam Sengon Saja
Bupati Kabupaten Wonogiri, Danar Rahmanto mengimbau kepada warga Wonogiri agar mau menanam pohon Sengon. Apalagi menurut Danar, banyak warga yang mengeluh karena tanahnya tidak subur. Untuk itu ia mengharapkan saran untuk menanam pohon Sengon dapat dilakukan oleh setiap warga yang tanahnya kurang subur.
"Warga bilang tanahnya tidak subur. Ketika tanah itu tidak begitu subur, baiknya masyarakat dapat menanam Sengon," kata Danar kepada Radio Republik Indonesia, Sabtu (11/10/2014).
Selain itu kata Danar, warga yang membudidayakan sengon sangat beruntung. Karena membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran, dan dapat mengekspor hasil olahan dari pohon Sengon tersebut.
"Selain untuk keperluan dalam bentuk kayu, misalnya peti, papan penyekat, industri korek api, pensil, kayu Sengon juga dapat dijadikan bahan baku industri kertas. Karena nanti itu semua dikirim ke pabrik-pabrik yang membutuhkan pekerja yang banyak. Jadi angka pengangguran dapat ditekan melalui budidaya Sengon," tuturnya. (LS/Purwoko Widodo/AKS)
Bupati Wonogiri Dorong Warganya Tanam Sengon
Wonogiri – Bupati Wonogiri Danar Rahmanto bertekad memberikan dukungan penuh warganya yang memiliki keinginan untuk sejahtera dengan menanam tanaman sengon di kebun dan pekarangan rumah masing-masing. Ini terkait dengan dibangunnya pabrik pengolahan kayu sengon yakni PT Naga Buana Unit 3 dan 4.
Hari ini, Jumat (10/10), Bupati Danar Rahmanto kembali memberangkatkan eskpor komponen inti kayu lapis (playwood) ke Zihguan, Kaohsiung, Taiwan. Ekspor perdana ini, ditandai dengan ritual pengucuran air kendi dan pelepasan truk kontainer dengan kibasan bendera start di lokasi unit baru pabrik PT Naga Bhuana Aneka Piranti Unit 4 di Desa Manjung, Wonogiri.
Serangkaian upacara pemberangkatan ekspor perdana ini, dilakukan setelah sebelumnya Bupati meresmikan pabrik kayu lapis PR Naga Buana Aneka Piranti Unit 4, di Desa Manjung, Wonogiri. Dengan jumlah total pekerja sebanyak 3.500 orang ini mampu memproduksi baracore (lapisan inti kayu lapis) sebanyak 200 sampai 300 kontainer, untuk komoditas ekspor ke luar negeri. Kayu lapis ini dibuat menggunakan bahan baku kayu lunak jenis sengon. Perbulannya memerlukan sebanyak 40 ribu meter kubik.
Bupati mengharapkan, eksistensi pabrik PT Naga Buana ini dapat memberikan dampak efek domino yang dahsyat bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Untuk penyediaan bahan baku sebanyak 40 ribu m3 per bulan diperlukan sekitar 30 ribu batang pohon sengon. Rata-rata satu pohon sengon usia lima tahun menghasilkan kayu 1,5 m3.
“Biaya tanam satu pohon sebesar Rp 5000. Kelak ketika usia lima tahun dapat laku Rp 500 ribu per batang. Ini menjadi bentuk Return of Invesment (ROI) yang kelipatannya mencapai 200 persen,” tandas Bupati Wonogiri
Dirut PT Naga Buana Gunawan Wijaya, mengharapkan, pemerintah dapat memberikan dukungan untuk menggenjot ekspor ke luar negeri. “Sehingga ekspor kayu indonesia khususnya sengon akan mengalahkan ekpor negara-negara tetangga seperti malaysia,” katanya.
DR. Drs. H. Bando Amin C. Kader, MM (Bupati Kepahiang - Bengkulu )
Quote:

Bupati Kepahiang Kenalkan Dirut PT.Agro Jepang Internasional Dalam Sosialiasi “Mau Kaya Tanam Sengon”
Kepahiang, Bengkulutoday.com - Pada acara sosialisasi “Mau Kaya Tanam Sengon” di Desa Kembang Seri kemarin, Bupati Kepahiang DR. Drs. H. Bando Amin C. Kader, MM memperkenalkan sosok Hiratako Hirano yang tak lain adalah Direktur Utama PT. Agro Jepang Internasional, sosok yang dikenal sebagai ahli dibidang pertanian khususnya Satoimo.
Dalam kesempatan itu, Hiratako juga berkesempatan menceritakan kegiatan peserta magang yang telah 5 hari berada di Jepang tersebut.
Dikatakan Bando Amin pada kalangan guru di Kabupaten Kepahiang bahwa kegiatan positif yang dilakukan pemuda Kepahiang selama berada di Jepang.
“Semua pemuda yang berumur 20 hingga 25 tahun yang berkeinginan magang ke Jepang kita berikan kesempatan melalui pak Hiratako Hiranno ini, beliau ini merupakan Direktur PT.Agro Jepang Internasional dan bekerja sama dengan Unived. Untuk itu jika ada pemuda tamatan SMA dan SMK yang ingin magang kejepang,sepulang dari Jepang memiliki sertifikat setara D2,itu pun langsung diusulkan ke Unived agar mendapatkan nomor induk,” sampai Bando.
Bando menambahkan, bahwa kegiatan yang dilakukan para peserta magang di antaranya mempelajari ilmu pertanian dan bahasa Jepang.
“Disana peserta magang dianjarkan ilmu pertanian,berbahasa jepang, dan matematika sepulang dari magang juga mendapatkan sertifikat yang setara dengan D2,bukan main pintarnya,bisa mendalami ilmu-ilmu yang luar biasa dan berguna,” kata Bando.
Dalam kesempatan itu, Mr.Hiratako Hirano juga diberikan kesempatan oleh Bupati Kepahiang untuk menyampaikan sambutan kepada peserta sosialisi guna mengajak Pemuda untuk lebih aktif.
“Bersama bapak Bupati Kepahiang, kita mengajak anak muda yang tamatan SMA dan SMK yang mau magang, manfaatnya sangat luar biasa tanpa dipungut biaya, syaratnya hanya keseriusan saja,” singkat Hiratako.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang Ir.Taufik menunjukan peserta magang yang sudah mahir berbahasa Jepang. Ia mencontohkan, Septi Tri Damayanti alumni SMKN 2 Kepahiang yang telah mahir berbahasa Jepang meski baru 5 hari magang.
“Salah satu peserta magang yang sudah mahir berbahasa jepang dalam waktu lima hari yakni Septi Tri Damayanti alumni SMKN 2 Kepahiang, saat ini dia sudah bisa memperkenalkan diri dengan berbahasa jepang,lihat saja ini,” kata Taufik sembari menunjukkan ponselnya yang berisikan rekaman Septi sedang berbahasa Jepang.
Bupati Sosialisasi Sengon dan Satoimo
Bupati Kepahiang Dr. Drs. H. Bando Amin C Kader, MM menggelar sosialisasi program sengon dan satiomo atau talas jepang dihadapan anggota DPRD, Pejabat dan guru se-Kabupaten Kepahiang. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di lokasi pabrik tripek Desa Muara Langkap, Bermani ilir, Kepahiang, Selasa (9/12).
Dalam kesempatan itu juga Bupati memperkenalkan ahli pertanian Jepang, Hirotaka Hirano. “Pak Hirano ini akan membina pengembangan satoimo atau talas jepang. Selain itu juga Pak Hirano juga membantu pemuda Kepahiang dan Bengkulu untuk magang ke Jepang yang sekarang sedang mengkuti pelatihan di Natuna. Sekarang ke-16 pemuda yang telah kita berangkatkan ke Natuna sudah bisa memperkenalkan diri menggunakan bahasa Jepang, baru 5 hari,”kata Bupati Kepahiang. Bupati juga mengajak seluruh pemuda berusia 18-23 tahun putra dan putri lulusan SMA/SMK sederajat dapat mendaftarkan diri untuk magang ke Jepang secara gratis.
Mei 2015, Pabrik triplek beroperasi
Selain menyampaikan program magang ke Jepang untuk pemuda Kepahiang dan Bengkulu. Bupati juga mengajak para peserta sosialisasi untuk gencar dalam menanam sengon. “Pabrik pengolahan sengon ini akan segera beroperasi sekitar bulan Mei 2015. Oleh karena itu saya mengajak dan menghimbau kepada seluruh guru dan masyarakat Kepahiang agar lebih gencar lagi dalam menanam sengon. Bagi yang telah menanam tunda dulu untuk menjual ke luar kota. Karena kita nanti akan membeli dengan harga yang tinggi,” ungkap Bupati.
“Selain untuk mensejahterakan petani, pabrik ini juga akan banyak menyerap tenaga kerja dari Kepahiang. Secara tidak langsung akan mengurangi angka pengangguran di Kepahiang,” tandas Bupati. (Humas)
Sumber
Spoiler for Sumber:
Diubah oleh vandiansyag 23-02-2015 15:31
0
6.3K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan