Ane menolak hukuman mati. Bukan ane doang pasti yang menolak hukuman mati. Banyak. Mungkin agan (sebenernya juga) menolak. Pertimbangan ane simple sih "Manusia pasti berubah" Jadi semua pendosa perlu diberi kesempatan untuk bertobat. Dan bertobat hanya bisa dilakukan ketika manusia bernyawa. Bertobat adalah aktivitas duniawi untuk terhubung dengan cara meminta ampun pada Tuhannya. Dengan kata lain, pertobatan tidak lagi berguna ketika manusia sudah berada di akhirat.

Entah kenapa suara penolak hukuman mati di negri ini seketika bungkam. Bungkam karena "intervensi" yang dilakukan Australia untuk membebaskan warganya dari hukuman mati dengan cara mengungkit ngungkit bantuannya untuk Aceh di bencana maha dahsyat Tsunami beberapa waktu silam.

Kita tersakiti. Semua orang menggugat pernyataan tersebut. Ada yang melakukan pengumpulan dana untuk mengembalikan bantuan tersebut. Seorang pendemo yang ane tonton di tayangan berita Metro TV berseloroh:

"Kalau memang seperti itu, mending nggak usah bantu sekalian"

Hah? Saya kok agak terganggu dengan pernyataan tersebut ya.. Apakah ente (pendemo tersebut) ada di Aceh ketika terjadi kejadian mencekam pada saat Tsunami? Apa ente masih memikirkan keikhlasan bantuan di tengah derita jika seluruh anggota keluarga ente meregang nyawa, ente sebatang kara, dan kelaparan? Please jangan semudah itu mengambil kesimpulan. Situasinya pada saat itu tidak semudah itu..

Ada satu hal yang bikin kepala ane berfikir saat ini. Bukankah reputasi Bapak Presiden Jokowi saat ini sedang goyah ya? Ente semua yang lebih paham penyebabnya. Nah, apa yg terjadi skrng ini seakan akan membuat beliau mendapat pembelaan dari 100 persen warga Indonesia. Reputasi beliau akan menjadi kembali bersinar.

Ane adalah pendukung Jokowi di masa pemilihan presiden yang lalu. Ane masih mendukung beliau hingga saat ini bahkan ketika banyak pihak banyak kritikan ditujukan padanya. Tapi.. Ane berharap bapak presiden mendapat dukungannya kembali bukan dari cara menggalang nasionalisme Indonesia yang terkenal sangat tinggi dengan cara seperti ini.. Akhirnya kita seperti tipikal warga negara yang udah ketebak "kalau di kasih isu seperti ini pasti nasionalismenya bakal muncul dan reputasi saya kembali bersinar"

Dan masalah selesai..

Ane masih berharap dan yakin bahwa di luar sana masih banyak orang orang kayak ane yang sangat sangat menolak hukuman mati. Jadi ane minta kerjasama semua pihak (terutama media) untuk tidak hanya menampilkan pemberitaan dari satu sisi saja. Tampilkan juga sosok sosok yang mewakili orang orang seperti ane.

Bukankah tiap tahun kita juga berupaya untuk membebaskan warga Indonesia yang akan digantung di Arab Saudi dan negara negara lainnya. Bahkan hampir semua berita yang ane dengar kita selalu berhasil dalam perjuangan tersebut. Terlepas dia benar benar patut diperjuangkan atau tidak. Bukankah cukup adil jika kita bisa melakukan hal yang sama? Apalagi Arab Saudi dikenal sebagai negara nomer satu yang tegas dan keras menerapkan hukum Islam. Mengapa kita yang lebih plural tidak bisa?

STOP HUKUMAN MATI!!

(source: blog ane sendiri [url=http://www.penyiarpagi.blogspot.com)]www.penyiarpagi.blogspot.com)[/url]