- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
>> Mahasiswi DI Yogyakarta Tidak Perawan?? Yakin? (Metode Sampling Penelitian) <<


TS
Jejenglot
>> Mahasiswi DI Yogyakarta Tidak Perawan?? Yakin? (Metode Sampling Penelitian) <<

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Quote:
PERMOHONAN MAAF
sebagai nubie yg belum pernah buat thread dan memiliki pengalaman serta pengetahuan yg cethek, saya minta maaf










Quote:

Apakah agan sebelumnya pernah membaca atau mendengar atau paling tidak mengetahui berita ini???

Quote:
Pertanyaannya :
APAKAH AGAN PERCAYA??

Quote:
sebenarnya agan percaya atau tidak saya tidak terlalu peduli, itu sepenuhnya hak agan

PEMBAHASAN
Quote:
Nomor Satu : Statistik (data berupa angka) menguatkan argumen dan meningkatkan kepercayaan
Apakah agan percaya?
Jika iya, maka agan termasuk dalam 83.7% orang yang saya maksud.
Jika tidak, maka saya beri tahu bahwa angka tersebut tidak mempunyai dasar argumen alias karangan belaka
Singkatnya dengan adanya data angka atau data statistik, seseorang jadi punya argumen yang lebih kuat, menjanjikan, dan terpercaya.
Quote:
Quote:
83.7% pembaca akan lebih percaya pada data yang menyertakan statistik
Apakah agan percaya?
Jika iya, maka agan termasuk dalam 83.7% orang yang saya maksud.
Jika tidak, maka saya beri tahu bahwa angka tersebut tidak mempunyai dasar argumen alias karangan belaka

Singkatnya dengan adanya data angka atau data statistik, seseorang jadi punya argumen yang lebih kuat, menjanjikan, dan terpercaya.
Quote:
Nomor Dua : Statistik tidak selalu dapat digeneralisir
Apakah agan percaya hal tersebut selalu berlaku?
Wuiih, 97.05%! Secara statistik, mungkin itu hanya angka biasa. Tetapi apabila diterapkan di lapangan?? Itu luar biasa!!
Coba kita ilustrasikan. Ada 100 mahasiswi. Jika data itu diterapkan, maka 97 mahasiswi sudah tidak perawan. Dan hanya 3 mahasiswi aja yang perawan! Seriusan??
Data ini kemungkinan besar tidak dapatdigeneralisir. Misal agan adalah mahasiswa yg kuliah di Jogja, silahkan saja tanya 10 orang mahasiswi terkait keperawanannya. Kalau ada 2 saja yg masih perawan, berarti data itu memang tidak bisa digeneralisir.
(*menurut data, presentase keperawanan hanya 2.95%. Kalau ada 2 dari 10, maka presentase 20%. Hipotesa GUGUR)*
Quote:
Quote:
Data penelitian 97.05% mahasiswi tidak perawan
Apakah agan percaya hal tersebut selalu berlaku?
Wuiih, 97.05%! Secara statistik, mungkin itu hanya angka biasa. Tetapi apabila diterapkan di lapangan?? Itu luar biasa!!
Coba kita ilustrasikan. Ada 100 mahasiswi. Jika data itu diterapkan, maka 97 mahasiswi sudah tidak perawan. Dan hanya 3 mahasiswi aja yang perawan! Seriusan??
Data ini kemungkinan besar tidak dapatdigeneralisir. Misal agan adalah mahasiswa yg kuliah di Jogja, silahkan saja tanya 10 orang mahasiswi terkait keperawanannya. Kalau ada 2 saja yg masih perawan, berarti data itu memang tidak bisa digeneralisir.
(*menurut data, presentase keperawanan hanya 2.95%. Kalau ada 2 dari 10, maka presentase 20%. Hipotesa GUGUR)*
Quote:
Nomor Tiga : Apa sih definisi keperawanan?
Coba kita ilustrasikan. Menurut agan, kaskus itu tempat untuk apa?
FJB?
Ngetrit?
Ngejunk?
Ngeceng?
Ada banyak perspektif.
Begitu pun dengan penelitian ini, harusnya dijabarkan dulu apa yg dimaksud dengan keperawanan.
Jangan-jangan uda pegang tangan lelaki lain dibilang engga perawan
Quote:
Quote:
Keperawanan adalah...
Coba kita ilustrasikan. Menurut agan, kaskus itu tempat untuk apa?
FJB?

Ngetrit?

Ngejunk?

Ngeceng?

Ada banyak perspektif.
Begitu pun dengan penelitian ini, harusnya dijabarkan dulu apa yg dimaksud dengan keperawanan.
Jangan-jangan uda pegang tangan lelaki lain dibilang engga perawan


Quote:
Nomor Empat : Metode Pengambilan Sampel
Menurut pengetahuan saya yg ecekecek, berarti peneliti mengambil data dari sekumpulan individu tertentu dalam kluster secara acak.
Secara acak? Oke deh memang bagusnya randomkok.
Tapi bagaimana kalau setelah acak, jatuhnya di kluster yg erat dengan (maaf) prostitusi, free sex, dsb??
Kan para pembaca juga gak tahu kluster mana yg akhirnya dipakai kan?
Be Aware. Hati-hati dengan kekuatan data.
Quote:
Quote:
Metode yg digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling
Quote:
Teknik sampling ini menggunakan rumpun-rumpun atau kluster sebagai satuan subyek
Menurut pengetahuan saya yg ecekecek, berarti peneliti mengambil data dari sekumpulan individu tertentu dalam kluster secara acak.
Secara acak? Oke deh memang bagusnya randomkok.
Tapi bagaimana kalau setelah acak, jatuhnya di kluster yg erat dengan (maaf) prostitusi, free sex, dsb??
Kan para pembaca juga gak tahu kluster mana yg akhirnya dipakai kan?
Be Aware. Hati-hati dengan kekuatan data.

Quote:
sekali lagi saya tidak ingin memaksa agan percaya
hanya saja saya menawarkan cara pandang baru terhadap data yg ada
saya hanya ngeneskarena isu ini banyak digunakan dalam penulisan artikel ilmiah rekan-rekan saya
selain itu saya juga pengen belajar jadi TS
hanya saja saya menawarkan cara pandang baru terhadap data yg ada
saya hanya ngeneskarena isu ini banyak digunakan dalam penulisan artikel ilmiah rekan-rekan saya
selain itu saya juga pengen belajar jadi TS


Quote:
Spoiler for JOGJA istimewa:
TS menerima





TS menolak





Silent Reader is OK, tapi tetep RATE 5






Komen juga sangat diterima




Spoiler for thanks to:
agan Son.ofBeach dan roywicaksono atas gambarnya
0
10.3K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan