

TS
gesit.79
Poros Maritim Dunia: TNI AL butuh Kapal dan BBM
Jakarta, Kompas- TNI AL siap meningkatkan pemantauan dan mengamankan wilayah perairan utk mewujudkan visi kemaritiman Indonesia. TNI AL membutuhkan kapal patroli baru dan bahan bakar untuk mengoptimalkan operasi pengaman laut.
Kepala Staff TNI AL Laksamana Ade supandi mngatakan hal itu seusai meresmikan rumah tahanan militer di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Jakarta, Jumat (20/2). Ade berada di sana sehubungan dng perayaan ke-69 Poloso Militer.
"Kami butuh pembaruan kapal berdaya jelajah tinggi, karena yg tersedia saat ini adalah kapal generasi 1980-an. Yg kami butuhkan saat ini adalah kapal patroli dan bahan bakar minyak utk meningkatakan kualitas pemantauan di laut melalui patroli maritim, dengan menggunakan drone," kata Ade.
Ade mengungkapkan, TNI AL akan mengupayakan pengadaan alutsista dng mengikuti program lantutan pemerintah utk menjadikan Indonesia sbg poros maritim dunia. Menurut Ade, dlm APBN-P 2015 terdapat anggaran tambahan sedikitnya Rp.4 trilyunutk modernisasi sistem persenjataan.
Pemerintah Jokowi-JK telah mendeklarasikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sehingga penguatan dan modernisasi TNI AL mutlak dibutuhkan. Saat ini TNI AL memiliki 159 kapal dan membutuhkan sedikitnya 5,6 juta kiloliter BBM pertahun (Kompas 14/12/2014). Pembaharuan kapal patroli kian mendesak karena Indonesia memiliki wilayah laut seluas 3.257.483 kilometer persegi.
kapal Patroli utk wilayah Indonesia bagian timur juga harus berkecepatan tinggi dan mampu membelah ombak yg terkadang bisa setinggi 4m hingga 5m.
TNI AL jg akan menggelar simposium maritim dan pelatihan penaggulangan bencana bersama BASARNAS pd akhir 2015 dan awal 2016. kegiatan ini diharapkan bisa mendorong terwujudnya Indonesia sbg poros maritim dunia.
Rumah Tahanan
Saat meresmikan rumah tahanan militer TNI AL, Ade berharap Polisi Militer TNI AL dpt menahan dan membina personel tanpa perlu dititipkan di tempat lain. Rumah tahanan militer POMAL tersebut terdiri dari 11 ruangan kantor, 4 sel perwira, 2 sel prajurit wanitaa, 4 sel bintara, atau tamtama, ruang isolasi, 2 sel khusus, ruang kamera pengawas, dan 4 menara pengawas.
Ade mengatakan, Pomalharus bersinergi bersama korps TNI AL dan pihak lain yg bertanggung jawab terhadap keamanan negara." Hal ini utk mewujudkan TNI AL sebagai World class navy," ujar Ade.
Sumber: Kompas Cetak 21/02/2015
momentum sudah didapat, tinggal skrg niat dari TNI AL utk memodernisasi
Kepala Staff TNI AL Laksamana Ade supandi mngatakan hal itu seusai meresmikan rumah tahanan militer di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Jakarta, Jumat (20/2). Ade berada di sana sehubungan dng perayaan ke-69 Poloso Militer.
"Kami butuh pembaruan kapal berdaya jelajah tinggi, karena yg tersedia saat ini adalah kapal generasi 1980-an. Yg kami butuhkan saat ini adalah kapal patroli dan bahan bakar minyak utk meningkatakan kualitas pemantauan di laut melalui patroli maritim, dengan menggunakan drone," kata Ade.
Ade mengungkapkan, TNI AL akan mengupayakan pengadaan alutsista dng mengikuti program lantutan pemerintah utk menjadikan Indonesia sbg poros maritim dunia. Menurut Ade, dlm APBN-P 2015 terdapat anggaran tambahan sedikitnya Rp.4 trilyunutk modernisasi sistem persenjataan.
Pemerintah Jokowi-JK telah mendeklarasikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sehingga penguatan dan modernisasi TNI AL mutlak dibutuhkan. Saat ini TNI AL memiliki 159 kapal dan membutuhkan sedikitnya 5,6 juta kiloliter BBM pertahun (Kompas 14/12/2014). Pembaharuan kapal patroli kian mendesak karena Indonesia memiliki wilayah laut seluas 3.257.483 kilometer persegi.
kapal Patroli utk wilayah Indonesia bagian timur juga harus berkecepatan tinggi dan mampu membelah ombak yg terkadang bisa setinggi 4m hingga 5m.
TNI AL jg akan menggelar simposium maritim dan pelatihan penaggulangan bencana bersama BASARNAS pd akhir 2015 dan awal 2016. kegiatan ini diharapkan bisa mendorong terwujudnya Indonesia sbg poros maritim dunia.
Rumah Tahanan
Saat meresmikan rumah tahanan militer TNI AL, Ade berharap Polisi Militer TNI AL dpt menahan dan membina personel tanpa perlu dititipkan di tempat lain. Rumah tahanan militer POMAL tersebut terdiri dari 11 ruangan kantor, 4 sel perwira, 2 sel prajurit wanitaa, 4 sel bintara, atau tamtama, ruang isolasi, 2 sel khusus, ruang kamera pengawas, dan 4 menara pengawas.
Ade mengatakan, Pomalharus bersinergi bersama korps TNI AL dan pihak lain yg bertanggung jawab terhadap keamanan negara." Hal ini utk mewujudkan TNI AL sebagai World class navy," ujar Ade.
Sumber: Kompas Cetak 21/02/2015
momentum sudah didapat, tinggal skrg niat dari TNI AL utk memodernisasi
Diubah oleh gesit.79 21-02-2015 07:13
0
2.8K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan