Bengawan Solo Siaga Merah, Evakuasi Banjir Mulai Dilakukan

SOLO – Hujan lebat seharian, Kamis (19/2/2015) di wilayah Surakarta, menimbulkan banjir di beberapa kawasan. Kamis (19/2/2015) tengah malam ini sejak pukul 23.00 ketinggian air Bengawan Solo di Jurug terus naik hingga 9,5 meter atau sudah tahap siaga tiga (merah).

Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) di Solo, Gohan Wijayana kepada Joglosemar mengatakan, permukaan air Bengawan Solo naik cukup cepat karena pasokan air dari anak sungai yang ada di Klaten, Boyolali dan Karanganyar akibat hujan merata sepanjang hari ini.

“Kalau dari Waduk Gajah Mungkur, ketinggian 136,07 siaga dua (kuning). Aliran air ke Bengawan Solo melalui spill way sudah dihentikan,” imbuhnya di sela-sela patroli pengamatan di Jurug.

Informasi terkini, air sudah menggenangi kawasan Nusupan (Sekoharjo) dan kawasan Gendingan di utara Jurug. Evakuasi oleh aparat pemerintah dan relawan SAR mulai dilakukan.
http://joglosemar.co/2015/02/bengawa...dilakukan.html




SOLO – Permukaan air Bengawan Solo terus naik dan bahaya banjir semakin mengancam warga yang tinggal di bantaran. Pantauan di Jurug, Jumat (20/2/2015) pukul 01.45 WIB tinggi permukaan air Bengawan Solo mencapai 10, 2 meter, memaksa ratusan jiwa mengungsi ke tempat aman.

Pantauan Joglosemar, pengungsian telah dimulai sejak pukul 23.00. Bahkan di Daleman, Jaten, Karanganyar sudah didirikan tenda pengungsian.

“Terpantau di Desa/Kecamatan Jaten total ada 56 KK atau 196 jiwa dari dua dusun yakni Daleman dan Jomboran. Selain di tenda pengungsian, sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya relatif aman,” ujar Bripka Iswan, anggota Polres Karanganyar yang memantau di lapangan.

Di wilayah Kabupaten Sukoharjo, pengungsian juga terjadi di kampung Nusupan, Gadingan, dan Kesongo Kecamatan Grogol. Sunardi, relawan SAR menyebutkan ada sekitar 100 – 150 warga setempat dievakuasi ke tempat aman.
http://joglosemar.co/2015/02/bengawa...mengungsi.html

semoga cepat surut