Kumpulan asap mengepul di
wihara Dharma Bhakti, Peunayong, Banda Aceh
hingga nyaris mengganggu penglihatan. Asap dupa
yang dibakar pun mengepul hingga mata perih,
namun tidak menyurutkan semangat umat Budha
etnis Tionghoa ini beribadah di wihara tersebut.
Umat Budha yang beribadah di wihara Dharma
Bhakti pun silih berganti berdatangan. Sambil
membakar dupa, hingga wihara ini bak taman lilin,
umat Budha melakukan sembahyang sembari
berdoa dengan mengangkat kedua tangan di kepala
dengan dupa dipegang erat.
Petugas wihara yang menyediakan dupa dan
peralatan ibadah lainnya terlihat sibuk melayani
umat Budha etnis Tionghoa yang hendak beribadah.
Demikian juga anak-anak berlarian girang sambil
tertawa bercanda bersama rekannya. Kemudian
anak-anak yang lagi berlarian ini kemudian
dipanggil oleh orang tuanya diajak sembahyang
dan berdoa bersama.
Meskipun mereka minoritas di Aceh yang
menerapkan syariat Islam, namun tidak terlihat ada
ketakutan dari paras wajah mereka merayakan
tahun baru Imlek 2566 di Banda Aceh. Demikian
juga tidak ada penjagaan ketat dari pihak
kepolisian, hanya ada dua personel polisi yang
berada di wihara tersebut.