- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Sumut Sambut Imlek dengan Membantu Duafa


TS
indochinese
Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Sumut Sambut Imlek dengan Membantu Duafa
Quote:
Medan-andalas Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPW PITI) Sumatera Utara (Sumut) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PITI Kota Medan, Senin (16/2) siang menyalurkan paket bantuan berupa sembako dan angpau kepada sebanyak 50 warga Tionghoa duafa.
Pemberian paket bantuan yang berlangsung di kediaman salah seorang Pengurus PITI Sumut di Jalan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun itu, bertujuan agar warga Tionghoa duafa yang menerima bantuan dapat turut merasakan keceriaan dan kebahagiaan saat merayakan Imlek 2566 yang jatuh pada Kamis, 19 Februari ini.
"Inti dan tujuan dari kegiatan ini adalah kita insan PITI dalam menyambut Hari Raya Imlek, ingin berbagi kebahagiaan kepada sesama, khususnya kaum duafa," kata Ketua DPW PITI Sumut Muhammad Ihsan SP melalui Sekretaris Ali A Sulaiman Amd didampingi Bendahara Hj Lilie Swandi (Gho Beng Lie), Bidang Dakwah dan Keagamaan H Rahmad (Wang Kok Hua), dan Bidang Monitoring Ustaz Mhd Jahuri SHi MH.
Turut hadir dalam acara penyerahan bantuan, para Pengurus DPD PITI Medan diantaranya, Ketua Jafar Sidik, Sekretaris Rosmita, Bendahara Hj Halimah, Bidang Advokasi H Jumadi, dan Bidang Peranan Wanita Era.
Lebih lanjut Ali A Sulaiman menjelaskan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bagian dari visi misi PITI bahwa Islam itu adalah rahmatan lil 'alamin (rahmat untuk seluruh alam) dan merupakan perwujudan hablumminannas (hubungan sosial) insan PITI kepada sesama khususnya kaum duafa.
"Kita ingin masyarakat tahu bahwa masyarakat etnis Tionghoa muslim itu ada di Sumut dan kita ingin agar masyarakat juga tahu bahwa Islam itu agama yang sangat cinta damai dan penuh kasih sayang," jelas pria yang bernama Tionghoa, Lau Tek Lie itu.
Ali A Sulaiman juga menegaskan bahwa Hari Raya Imlek bukan milik satu agama, tetapi milik semua umat beragama. Semua warga Tionghoa baik yang beragama Buddha, Hindu, Kristen, Islam, dan sebagainya, turut merayakan Imlek sebagai sebuah budaya atau tradisi.
Menurutnya, warga muslim Tionghoa juga ikut merayakan Imlek sebagai Tahun Baru-nya masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Saat Hari Raya Imlek inilah kesempatan bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga, saling berkunjung, bersilaturahmi, dan makan bersama.
"Saat kita merayakan Imlek, tidak ada sekat-sekat agama. Seperti saya, saudara-saudara saya banyak yang tidak seakidah dengan saya. Tetapi, kita tetap menjaga silaturahmi dan saling bersikap toleran, karena urusan akidah adalah urusan pribadi masing-masing. Jadi kami di keluarga sudah terbiasa dengan perbedaan dan tetap saling menghormati," ujarnya.
Ali menyebutkan bahwa kepengurusan DPW PITI Sumut periode 2014-2019 baru berusia sangat muda sejak dilantik oleh Ketua Umum DPP PITI HM Ramdhan Effendi alias Anton Medan pada 24 Januari 2015 lalu.
Selain tetap melaksanakan kegiatan rutin berupa pengajian, PITI Sumut juga bertekad ingin membesarkan panji-panji PITI di Sumut. Salah satu yang akan menjadi program prioritas PITI Sumut adalah membanguan sekretariat permanen, kemudian melakukan pendataan anggota, serta merancang kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi warga PITI dan masyarakat umumnya.
"Kami sudah mendata ada sekitar 200an kepala keluarga muslim Tionghoa di Medan. Kalau di Sumut diperkirakan mencapai 5.000an KK. Ini yang nanti akan kita data," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, PITI juga mengimbau kepada segenap warga Muslim Tionghoa di Sumut agar dalam menyambut Imlek tahun ini merayakannya bersama keluarga dengan kesederhanaan dan tetap menjaga kekompakan.
"Sebagai sesama anak bangsa mari kita tetap menjaga silaturahmi dan bersikap toleran, sehingga semangat kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa tetap utuh dan terjaga," pungkasnya.
Sementara itu Hj Lilie menambahkan bahwa para penerima bantuan paket sembako dan angpau dari PITI Sumut dan Medan seluruhnya merupakan warga Tionghoa, baik yang muslim maupun non muslim.
"Penerima ada 50 orang baik muslim maupun non muslim. Seluruhnya warga Tionghoa. Mereka berasal ada yang dari Sukaraja, Titi kuning, Kampung Baru, dan sejumlah daerah lainnya. Jadi bantuan yang kita berikan ini tidak memandang agama," sebut Lilie. (GUS)
Pemberian paket bantuan yang berlangsung di kediaman salah seorang Pengurus PITI Sumut di Jalan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun itu, bertujuan agar warga Tionghoa duafa yang menerima bantuan dapat turut merasakan keceriaan dan kebahagiaan saat merayakan Imlek 2566 yang jatuh pada Kamis, 19 Februari ini.
"Inti dan tujuan dari kegiatan ini adalah kita insan PITI dalam menyambut Hari Raya Imlek, ingin berbagi kebahagiaan kepada sesama, khususnya kaum duafa," kata Ketua DPW PITI Sumut Muhammad Ihsan SP melalui Sekretaris Ali A Sulaiman Amd didampingi Bendahara Hj Lilie Swandi (Gho Beng Lie), Bidang Dakwah dan Keagamaan H Rahmad (Wang Kok Hua), dan Bidang Monitoring Ustaz Mhd Jahuri SHi MH.
Turut hadir dalam acara penyerahan bantuan, para Pengurus DPD PITI Medan diantaranya, Ketua Jafar Sidik, Sekretaris Rosmita, Bendahara Hj Halimah, Bidang Advokasi H Jumadi, dan Bidang Peranan Wanita Era.
Lebih lanjut Ali A Sulaiman menjelaskan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bagian dari visi misi PITI bahwa Islam itu adalah rahmatan lil 'alamin (rahmat untuk seluruh alam) dan merupakan perwujudan hablumminannas (hubungan sosial) insan PITI kepada sesama khususnya kaum duafa.
"Kita ingin masyarakat tahu bahwa masyarakat etnis Tionghoa muslim itu ada di Sumut dan kita ingin agar masyarakat juga tahu bahwa Islam itu agama yang sangat cinta damai dan penuh kasih sayang," jelas pria yang bernama Tionghoa, Lau Tek Lie itu.
Ali A Sulaiman juga menegaskan bahwa Hari Raya Imlek bukan milik satu agama, tetapi milik semua umat beragama. Semua warga Tionghoa baik yang beragama Buddha, Hindu, Kristen, Islam, dan sebagainya, turut merayakan Imlek sebagai sebuah budaya atau tradisi.
Menurutnya, warga muslim Tionghoa juga ikut merayakan Imlek sebagai Tahun Baru-nya masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Saat Hari Raya Imlek inilah kesempatan bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga, saling berkunjung, bersilaturahmi, dan makan bersama.
"Saat kita merayakan Imlek, tidak ada sekat-sekat agama. Seperti saya, saudara-saudara saya banyak yang tidak seakidah dengan saya. Tetapi, kita tetap menjaga silaturahmi dan saling bersikap toleran, karena urusan akidah adalah urusan pribadi masing-masing. Jadi kami di keluarga sudah terbiasa dengan perbedaan dan tetap saling menghormati," ujarnya.
Ali menyebutkan bahwa kepengurusan DPW PITI Sumut periode 2014-2019 baru berusia sangat muda sejak dilantik oleh Ketua Umum DPP PITI HM Ramdhan Effendi alias Anton Medan pada 24 Januari 2015 lalu.
Selain tetap melaksanakan kegiatan rutin berupa pengajian, PITI Sumut juga bertekad ingin membesarkan panji-panji PITI di Sumut. Salah satu yang akan menjadi program prioritas PITI Sumut adalah membanguan sekretariat permanen, kemudian melakukan pendataan anggota, serta merancang kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi warga PITI dan masyarakat umumnya.
"Kami sudah mendata ada sekitar 200an kepala keluarga muslim Tionghoa di Medan. Kalau di Sumut diperkirakan mencapai 5.000an KK. Ini yang nanti akan kita data," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, PITI juga mengimbau kepada segenap warga Muslim Tionghoa di Sumut agar dalam menyambut Imlek tahun ini merayakannya bersama keluarga dengan kesederhanaan dan tetap menjaga kekompakan.
"Sebagai sesama anak bangsa mari kita tetap menjaga silaturahmi dan bersikap toleran, sehingga semangat kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa tetap utuh dan terjaga," pungkasnya.
Sementara itu Hj Lilie menambahkan bahwa para penerima bantuan paket sembako dan angpau dari PITI Sumut dan Medan seluruhnya merupakan warga Tionghoa, baik yang muslim maupun non muslim.
"Penerima ada 50 orang baik muslim maupun non muslim. Seluruhnya warga Tionghoa. Mereka berasal ada yang dari Sukaraja, Titi kuning, Kampung Baru, dan sejumlah daerah lainnya. Jadi bantuan yang kita berikan ini tidak memandang agama," sebut Lilie. (GUS)
cekidot

selamat imlek tahun 2566 gan

0
4.1K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan