- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Adu Jotos?] Ahok Berantem dengan Seorang Warga


TS
La Viola
[Adu Jotos?] Ahok Berantem dengan Seorang Warga
Quote:
Ahok Berantem dengan Seorang Warga
VIVA.co.id - Gedung Balai Kota mendadak ramai siang tadi, Rabu 18 Februari 2015. Sekitar pukul 13.00 WIB, sesaat sebelum Gubernur Basuki Tjahaja Purnama meninggalkan kantornya, bertolak ke Sodetan Ciliwung untuk blusukan bersama Presiden Jokowi.
Sebelum menaiki Range Rover hitamnya, Ahok dicegat oleh seorang wanita paruh baya yang membawa orang tuanya yang lumpuh. Dia mengadu ke Gubernur tentang sengketa tanahnya yang tidak kunjung selesai.
Ibu tersebut mengadu tentang 7.000 meter tanah miliknya yang diklaim untuk pembangunan Rumah Sakit Puri Indah, Kembangan Selatan, Jakarta Barat.
Ahok yang mengacuhkan aduan ibu tersebut membuat seorang bapak yang datang bersamanya geram. Bapak itu langsung memarahi Ahok dengan mengklaim bahwa pemerintah tidak becus bekerja.
"Tanah kita juga digugat orang. Kita nyatakan kalah, bangunan kita dirobohkan, sertifikat tanah dicabut suruh bayar Rp40 miliar untuk sewa. Mau apa kamu?" kata Ahok dengan nada tinggi hingga menggebrak bagian depan mobilnya.
"Ini bukti aparat hukum yang tidak kerja. Saya tuntut aparat hukum yang di bawah ahok," kata pria tersebut yang belakangan diketahui bernama Haerudin Massaro, pengacara ibu yang mengadu kepada Ahok.
Tanpa memusingkan lebih lanjut Ahok berlalu menuju mobilnya sambil mengatakan, "Tunggu saya jadi presiden dulu, baru ini bisa selesai."
Tidak terima aduannya tak digubris Ahok, Haerudin menghalangi mobil Ahok yang akan melaju dengan menempatkan nenek pemilik tanah yang menggunakan kursi roda.
"Saya tidak akan pergi dari sini," teriaknya.
Setelah diamankan petugas, Haerudin langsung pulang tanpa mengatakan sesuatu kepada media. (ase)
Sumur

Marah terus hok


sumber lain
Quote:
Ahok Berang Mobil Dihadang Nenek
Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibuat naik pitam oleh seorang nenek-nenek. Hal itu terjadi saat dirinya akan berangkat 'blusukan' bersama Presiden Joko Widodo.
Tiba-tiba mobilnya dihadang seorang nenek renta yang duduk di kursi. Dia ternyata mau mengadu soal sengketa tanah. Si nenek tak datang sendirian. Bersama dia ada seorang laki-laki berkumis tebal berbadan tegap dan ibu-ibu. Obrolan pun terjadi.
Namun pembicaraan menjadi panas, saat tak juga ditemukan titik temu. Si nenek tetap meminta Ahok tinggal membantu mencari solusi atas masalahnya. Begitu melihat gelagat Ahok akan masuk ke mobil, si lelaki malah keluarkan kata-kata kasar bernada makian.
Mendengar makian, Ahok yang hendak masuk mobil balik badan, bermaksud menghampiri si lelaki. Namun dihadang petugas protokoler. Ahok yang terlihat sudah naik pitam pun menggebrak kap mobilnya. Sembari berkata setengah berteriak, "Itu bukan wewenang kita."
Bukannya ciut, si lelaki justru terus menunjuk-nunjuk ke arah Ahok sembari terus berteriak. Beruntung keadaan bisa terkendali setelah pasukan protokoler dibantu satpol PP mengamankannya.
Sang nenek yang tidak berdaya pun dituntun menjauh dari mobil Ahok. Sementara si wanita berkerudung yang belakangan diketahui bernama Neli, langsung menghampiri Ahok dan mencium tangan Ahok untuk meminta maaf, sambil tetap meminta bantuan.
"Kami mohon bantuannya pak Ahok," pinta Neli sembari mencium tangan Ahok.
Namun Ahok yang raut wajahnya sudah terlanjur menegang kembali menyemprot."Kalau minta bantuan sopan," ketusnya.
Ahok pun masuk mobil dan melanjutkan agenda blusukan bersama Presiden Jokowi. Sementara si nenek terus digiring menjauh dari rombongan mobil Ahok.
Usut punya usut, keributan ini berawal dari si Nenek yang tanahnya 'diambil' oleh pengembang dan dijadikan Rumah Sakit Puri Kembangan, Jakarta Barat. Nenek itu meminta bantuan dari pemerintah sebab dirinya sudah lebih dari 70 tahun tinggal didaerah tersebut, serta memiliki Girik asli.
M Vidia Wirawan -
Sumur
Quote:
Original Posted By YourMommy►http://megapolitan.kompas.com/read/2...t.dengan.Warga
Sebelum "Blusukan" dengan Jokowi, Ahok Adu Mulut dengan Warga
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum melakukan tinjauan dengan Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama ternyata sempat marah besar. Kemarahannya itu diakibatkan oleh ulah seorang bapak yang membawa wanita paruh baya di kursi roda.
Mereka yang telah menunggu Basuki sejak pukul 12.00 di pintu samping Balai Kota akan mengadu ke Basuki terkait sengketa tanah yang tak kunjung usai. Mereka mempermasalahkan lahan mereka yang kini dibangun Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta Barat.
Kemudian Basuki tidak memedulikan aduan tersebut karena sengketa lahan itu bukan wewenang Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau permasalahan tanah bukan di saya, tetapi di pengadilan," kata Basuki dengan nada tinggi di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Kemudian, bapak pengadu itu langsung balik memarahi Basuki. Tak hanya memarahi Basuki, ia juga menunjuk-nunjuk Basuki. Laki-laki yang diketahui bernama Khaerudin itu terlibat adu mulut dengan Gubernur.
Keributan antarkeduanya membuat pegawai negeri sipil (PNS) DKI serta Satpol PP dan staf pengamanan dalam (pamdal) DKI langsung berlari mendekat ke arah mereka. Suara keduanya yang tinggi terdengar hingga ke ruang wartawan, yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
"Tanah kami juga sering digugat orang dan kami juga sering dinyatakan kalah di pengadilan," teriak Basuki sambil menggebrak mobil dinas, Land Cruiser, bagian depan.
Nenek pengadu yang duduk di kursi roda itu pun hanya terlihat terdiam dan pasrah melihat keduanya adu mulut. Staf pamdal dan Satpol PP pun menjaga nenek itu dari keributan tersebut.
Saat seorang pamdal ingin mengamankan sang nenek, tiba-tiba saja Khaerudin justru membentak nenek itu.
"Sudah ibu diam saja di situ (depan mobil dinas Basuki). Biar dia (Basuki) enggak bisa jalan," kata Khaerudin. "Bapak jangan jadikan ibu ini sebagai alat, kasihan ibunya sudah tua," kata staf pamdal itu. "Ini contoh pemimpin enggak benar urus warganya," ucap Khaerudin dengan nada tinggi dengan terus menunjuk ke arah Basuki.
Tak tahan mendengar teriakan Khaerudin, salah seorang pengawal pribadi Basuki, Ivan, langsung meraih dan "mengunci" tangan Khaerudin hingga membuatnya terjatuh. Staf pamdal langsung membawa Khaerudin ke ruang pamdal yang berada di gerbang Balai Kota.
Sementara nenek yang sejak awal hanya diam juga turut diamankan. Setelah melihat kondisi aman, Basuki bergegas naik ke mobilnya. "Tunggu saya jadi Presiden, baru saya bisa selesaikan," kata Basuki.
Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Desy Afrianti
Sebelum "Blusukan" dengan Jokowi, Ahok Adu Mulut dengan Warga
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum melakukan tinjauan dengan Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama ternyata sempat marah besar. Kemarahannya itu diakibatkan oleh ulah seorang bapak yang membawa wanita paruh baya di kursi roda.
Mereka yang telah menunggu Basuki sejak pukul 12.00 di pintu samping Balai Kota akan mengadu ke Basuki terkait sengketa tanah yang tak kunjung usai. Mereka mempermasalahkan lahan mereka yang kini dibangun Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta Barat.
Kemudian Basuki tidak memedulikan aduan tersebut karena sengketa lahan itu bukan wewenang Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau permasalahan tanah bukan di saya, tetapi di pengadilan," kata Basuki dengan nada tinggi di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Kemudian, bapak pengadu itu langsung balik memarahi Basuki. Tak hanya memarahi Basuki, ia juga menunjuk-nunjuk Basuki. Laki-laki yang diketahui bernama Khaerudin itu terlibat adu mulut dengan Gubernur.
Keributan antarkeduanya membuat pegawai negeri sipil (PNS) DKI serta Satpol PP dan staf pengamanan dalam (pamdal) DKI langsung berlari mendekat ke arah mereka. Suara keduanya yang tinggi terdengar hingga ke ruang wartawan, yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
"Tanah kami juga sering digugat orang dan kami juga sering dinyatakan kalah di pengadilan," teriak Basuki sambil menggebrak mobil dinas, Land Cruiser, bagian depan.
Nenek pengadu yang duduk di kursi roda itu pun hanya terlihat terdiam dan pasrah melihat keduanya adu mulut. Staf pamdal dan Satpol PP pun menjaga nenek itu dari keributan tersebut.
Saat seorang pamdal ingin mengamankan sang nenek, tiba-tiba saja Khaerudin justru membentak nenek itu.
"Sudah ibu diam saja di situ (depan mobil dinas Basuki). Biar dia (Basuki) enggak bisa jalan," kata Khaerudin. "Bapak jangan jadikan ibu ini sebagai alat, kasihan ibunya sudah tua," kata staf pamdal itu. "Ini contoh pemimpin enggak benar urus warganya," ucap Khaerudin dengan nada tinggi dengan terus menunjuk ke arah Basuki.
Tak tahan mendengar teriakan Khaerudin, salah seorang pengawal pribadi Basuki, Ivan, langsung meraih dan "mengunci" tangan Khaerudin hingga membuatnya terjatuh. Staf pamdal langsung membawa Khaerudin ke ruang pamdal yang berada di gerbang Balai Kota.
Sementara nenek yang sejak awal hanya diam juga turut diamankan. Setelah melihat kondisi aman, Basuki bergegas naik ke mobilnya. "Tunggu saya jadi Presiden, baru saya bisa selesaikan," kata Basuki.
Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Desy Afrianti
Diubah oleh La Viola 18-02-2015 17:17
0
14.3K
Kutip
172
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan