Saya seorang wanita berusia 28 tahun, muslim dan insya Allah akan segera menikah.

Tepat sebulan sebelum pernikahan dan persiapan sudah 80% orang tua saya memberi tahu saya sebuah kenyataan tentang hidup saya, saya adalah anak adopsi. Orang tua (angkat) saya tidak tega membiarkan saya melalui pernikahan yang tidak sah dan akhirnya memilih untuk mengungkap kebenaran itu kepada saya setelah sekian lama.

Mengingat kedua orang tua saya membesarkan saya dengan penuh kasih sayang, pengorbanan dan pengertian, saya tetap ingin ayah angkat saya yang duduk di samping penghulu ketika prosesi akad nikah.

Saya mendapat berbagai macam solusi mengenai hal ini dan salah satunya adalah memohon keikhlasan ayah kandung saya untuk mengizinkan pejabat kua untuk bertindak sebagai wali hakim dan menikahkan saya.

Saya sudah menemui ayah kandung saya dan saya sudah meminta keikhlasan beliau, saya menulis surat kuasa dan beliau sudah menandatanganinya.

Tapi entah kenapa masih ada yang mengganjal, saya khawatir pernikahan saya tidak sah.

Adapun yang menjadi pertimbangan saya untuk dinikahkan oleh wali hakim adalah sbb :

1. Saya ingin menjaga perasaan kedua orang tua angkat saya yang membesarkan saya dengan ikhlas, penuh kasih sayang dan pengorbanan. Saya pernah melalui masa-masa sulit ketika remaja dan saya yakin kenakalan saya cukup membuat hidup mereka menderita..

2. Saya ingin melindungi orang tua kandung saya dari cibiran orang yang mungkin tidak mengetahui dengan jelas alasan mereka menyerahkan saya ketika saya masih berumur 3 hari kepada orang tua angkat saya.

3. Saya ingin menghormati keluarga calon suami, dimana tidak ada yang mengetahui status saya kecuali calon suami dan calon ibu mertua. Yang keduanya sudah sangat menerima saya apa adanya.

Apakah hal-hal diatas cukup untuk menjadi alasan saya memilih dinikahkan oleh wali hakim ?

Terima kasih atas kesediaan anda dalam membaca dan meluangkan waktu untuk membalas pertanyaan saya