- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berita Dunia: Jokowi, Presiden Terpilih Pertama yang Tak Terkait Soeharto


TS
duta.pertamax
Berita Dunia: Jokowi, Presiden Terpilih Pertama yang Tak Terkait Soeharto
Quote:

Jokowi Presiden RI ke-7 Terpilih 2014-2019 (sumber: Beritasatu.com/Danung Arifin)
Jakarta – Kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2014, yang diwarnai penolakan lawannya Prabowo Subianto untuk mengakui hasil itu, tak pelak menjadi pemberitaan berbagai media besar di dunia.
Kantor berita The Associated Press mencatat bahwa sejak pemilihan presiden secara langsung dilakukan di Indonesia pada 2004, “Jokowi adalah kandidat pertama yang tidak memiliki kaitan dengan mantan diktator Soeharto, yang berkuasa selama 30 tahun (lebih) sebelum digulingkan pada 1998.”
Meskipun Jokowi kurang pengalaman di politik nasional, “dia telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang efisien dan menghendaki reformasi secara demokratis, dan terpilih untuk memimpin ibukota pada 2012. Secara umum dia dianggap bersih dari noda elite militer dan bisnis yang mengendalikan Indonesia selama puluhan tahun,” tulis AP.
Kantor berita asal Amerika Serikat itu juga menyoroti sikap Prabowo yang menolak mengakui hasil tersebut dan sejak dilakukannya hitung cepat oleh lembaga survei terus mengklaim kalau dirinya-lah yang menang.
Penolakan Prabowo yang didukung mayoritas partai-partai besar ini “mencerminkan sikap nyata kelompok elite yang tidak siap kalah,” kata AP mengutip pendapat pakar politik Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia.
Maswadi menambahkan dia tidak melihat adanya kecurangan-kecurangan yang signifikan selama pilpres seperti yang dituduhkan Prabowo.
“Kami masih dalam masa transisi menuju demokrasi, yang sebetulnya bukan budaya kami. Apa yang terjadi sekarang menunjukkan kami masih belum dewasa dan masih harus belajar,” kata Maswadi.
Jokowi = Wajah Baru
Sementara itu Reuters menyebut Jokowi “the new face of Indonesian politics.”
“Ketika pemilik bisnis mebel Joko 'Jokowi' Widodo banting setir ke politik sembilan tahun lalu, dia betul-betul tak dikenal,” mulai Reuters.
Namun citranya sebagai pemimpin yang bersih di kota kecil Solo dan kiprahnya selama 1,5 tahun sebagai gubernur Jakarta mampu mendorongnya ke kursi presiden.
“Dia bakal menjadi pemimpin Indonesia pertama yang tidak berasal dari elite politik atau militer,” kata media itu.
Bagi banyak orang Indonesia, Jokowi, 53 tahun, mewakili era yang memutus mata rantai dari kelompok elite lama yang berkuasa sejak runtuhnya kekuasaan Soeharto.
"Jokowi adalah figur pertama yang murni lepas dari Soeharto, sementara yang lain tumbuh dari era itu, termasuk Prabowo," kata pengamat politik Paul Rowland seperti dikutip Reuters.
"Dia jenis politisi dari generasi yang berbeda dan sekarang muncul bursa untuk politisi macam dia, yang rendah hati namun bisa membereskan pekerjaan.”
Reuters juga memuat kembali wawancara sebelumnya dengan Jokowi, di mana dia menegaskan tidak akan dibayang-bayangi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seperti yang dikhawatirkan banyak pihak selama ini.
Dalam wawancara tersebut, Jokowi mengatakan 80% anggota kabinetnya akan dipilih berdasarkan kompetensi atau merit system, bukan hasil tawar-menawar dengan parpol lain.
"Sudah saya katakan bahwa saya sangat menghormati Megawati. Tapi saya katakan juga bahwa saya akan sangat independen. Jika ada yang menyebut saya boneka, itu salah besar,” kata Jokowi dalam wawancara pertengahan Juli.
Blusukan Jokowi Disinggung BBC
Kantor berita Inggris BBC menulis kemenangan Jokowi mempunyai arti besar bagi rakyat Indonesia, namun pemerintahannya tidak akan mudah.
“Dia membuat kami bisa bilang ke anak-anak kami: lihatlah Jokowi, dia dulu menjual mebel dan besar dari wilayah pinggiran yang kumuh. Sekarang dia jadi presiden. Sekarang, semua orang bisa jadi presiden,” kata BBC mengutip seorang warga bernama Dharsono Hartono.
“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menguasai koalisi mayoritas 70% di parlemen dan itu sama sekali tidak membantunya,” tulis BBC, terkait koalisi pendukung Jokowi yang saat ini kalah jauh dibandingkan gabungan kekuatan parpol di belakang Prabowo.
Popularitas Jokowi didorong oleh gayanya di pemerintahan yang suka melakukan inspeksi mendadak di kantor-kantor dinas dan “blusukan,” yang oleh BBC diterjemahkan sebagai unannounced visits to slum areas.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...-soeharto.html
Quote:
Prabowo, Orang Pertama yang Disebut dalam Pidato Kemenangan Jokowi


Jakarta - Joko Widodo menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden terpilih, dan orang pertama yang dia sebutkan untuk mengucapkan terima kasih justru rivalnya, Prabowo Subianto, Selasa (22/7) malam.
"Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat kami dalam kompetisi politik ini," kata Jokowi, sapaan gubernur Jakarta non-aktif itu, dalam pidato yang dibacakan langsung dari atas geladak sebuah kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Jokowi juga berjanji bahwa mandat yang dia terima akan digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat sepenuhnya.
"Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia, yang akan mematangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Jokowi.
Jokowi mengakui dalam proses pemilihan presiden beberapa bulan terakhir, muncul perbedaan politik yang memisahkan rakyat.
"Padahal perbedaan dan keragaman adalah hal yang pasti ada dalam demokrasi," ujar Jokowi.
"Dengan kerendahan hati, kami Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyerukan saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, hubungan tetangga dengan tetangga, hubungan teman dengan teman."
Jokowi menutup pidatonya dengan ucapan "salam tiga jari", untuk melupakan nomor urut capres yang menjadi simbol kampanye sebelum ini.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...an-jokowi.html
pidato lengkap Jokowi
"SAATNYA BERGERAK BERSAMA"
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah menetapkan kami berdua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih 2014 - 2019.
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat dalam kompetisi politik untuk mendapatkan mandat rakyat untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Saya berharap, kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perbedaan pilihan politik seakan menjadi alasan untuk memisahkan kita. Padahal kita pahami bersama, bukan saja keragaman dan perbedaan adalah hal yang pasti ada dalam demokrasi, tapi juga bahwa hubungan-hubungan pada level masyarakat adalah tetap menjadi fondasi dari Indonesia yang satu.
Dengan kerendahan hati kami, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarahnya sebagai bangsa yang bersatu; bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, tetangga dengan tetangga, serta teman dengan teman yang sempat renggang.
Kita bersama sama bertanggung-jawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain, dan terutama kepada anak-cucu kita, bahwa politik itu penuh keriangan; politik itu di dalamnya ada kegembiraan; politik itu ada kebajikan; politik itu adalah suatu pembebasan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Pemilihan Umum Presiden kali ini memunculkan optimisme baru bagi kita, bagi bangsa ini. Jiwa merdeka dan tanggung jawab politik bermekaran dalam jiwa generasi baru. Kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dengan semangat baru. Pemilihan Umum Presiden telah membawa politik ke sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata, tetapi peristiwa kebudayaan. Apa yang ditunjukkan para relawan, mulai dari pekerja budaya dan seniman, sampai pengayuh becak, memberikan harapan bahwa ada semangat kegotong-royongan, yang tak pernah mati.
Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan, tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan.
Saya hakkul yakin bahwa perjuangan mencapai Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian, hanya akan dapat tercapai dan terwujud apabila kita bergerak bersama.
INILAH SAATNYA BERGERAK BERSAMA!
Mulai sekarang, petani kembali ke sawah.
Nelayan kembali melaut
Anak kembali ke sekolah.
Pedagang kembali ke pasar.
Buruh kembali ke pabrik.
Karyawan kembali bekerja di kantor.
Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia Raya.
Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat!
Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya
Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Joko Widodo Jusuf Kalla
22 Juli 2014
Selamat terpilih pemenang pilpres 2014, selamat bekerja, sehat selalu dalam lindungan Yang Kuasa

Salam ngecor buat panasbung, khususnya Id. politik.domba

0
7.9K
Kutip
85
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan