Ane disini cuma pengen ngeluapin rasa duka ane atas kehilangan kakek ane yang luar biasa gan. Semoga tulisan ini bisa sedikit mengobati rasa rindu ane.

2 hari yang lalu tepatnya hari Minggu 15 Februari 2015 kakek ane berpulang ke Rahmatullah gan. Almarhum wafat di usia hampir 87 tahun. Meskipun terbilang sepuh beliau masih sangat aktif dan produktif gan. Sampai-sampai cara berpulangnyapun di tengah acara pernikahan. Jadi kakek ane biasa diundang sebagai saksi pernikahan. Sebelum ijab kabul dimulai kakek ane sempat menberikan sambutan sebagai pihak dari pengantin wanita. Usah memberikan sambutan, kakek ane yg dalam kondisi sehat wal'afiat mendadak tidak sadarkan diri 2 jam dari situ beliau wafat di rumah sakit setelah berbagai usaha dilakukan.

Kakek ane seorang purnawirawan abri gan. Pangkat terakhirnya letnan kolonel. Semenjak pensiun, sisa umurnya almarhum abdikan bagi warga daerah tempat ane tinggal gan. Puluhan tahun beliau menjadi RW, mengurus jenazah, pernikahan, menyapu jalanan, membuat apotik hidup dan bercocok tanam. Sebagai salah satu cucu yang tinggal serumah dengan almarhum, jarang sekali ane melihat almarhum beristirahat. Sekalipun sedang berada di rumah. Almarhum selalu menghabiskan waktu untuk menulis Alqur'an. Iya gan, tulisan tangannya indah sekali.

Hal yang membuat ane semakin yakin bahwa kakek ane luar biasa adalah saat dimana kakek ane meninggal gan. Orang yang bertugas memberikan pengumuman di masjid bahwa kakek ane meninggal mengumumkan hal tersebut sambil menangis, tetangga, dan banyak lagi orang yg ga ane kenal ikutan nangis. Padahal ga ada ikutan keluarga.Banyak sekali yang ingin turut serta memandikan jenazah. Saat menyolati jenazah, terbagi menjadi beberapa kloter karena kapasitas masjid yang tidak mencukupi, begitpun saat mengantar beliau ke tempat pemakaman terakhir, banyak sekali yang turut serta.

Ane sebagai cucu sangat merasa kehilangan sosok seperti almarhum. Ternyata sebelum almarhum berpulang, sempat menyampaikan sesuatu kepada sepupu ane. Almarhum memberi tahu, di kamarnya ada sebuah buku yg diselipkan sejumlah uang. Almarhum berpesan untuk menggunakan uang tersebut ketika terjadi sesuatu pada almarhum. Almarhum tidak ingin menyulitkan anak cucu untuk mengurusi kepergian almarhum. Sebenarnya masih banyak yang mau ane ungkapin betapa bangganya ane punya kakek seperti beliau. Tapi segini aja udah ga sanggup berkata-kata lagi.

Ane juga pengen upload beberapa gambar. Tapi ane ini posting dr hp. Nanti ane edit lagi.