- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Makam Firaun Dibongkar


TS
dolfopea
Makam Firaun Dibongkar






Sebelumnya, silahkan dicek "oli samping" thread ini dulu gan..

Spoiler for Oli Samping:
Semoga gak Repsol
Bila ada kesamaan ide dan postingan, TS minta maaf

Klik Gambar Untuk Menuju ke Link : Search Result
Bila ada kesamaan ide dan postingan, TS minta maaf

Klik Gambar Untuk Menuju ke Link : Search Result

nah, agan - agan yang baik hati dan tidak sombong, jangan lupa ini dulu ya..












Udah di bantu rate blom gan??
Kalo blom, balik dulu ke atas gie buat ngasih rate 5,, hehe

Kalo udah, langsung ke tkp aja deh gan..



Kalo blom, balik dulu ke atas gie buat ngasih rate 5,, hehe


Kalo udah, langsung ke tkp aja deh gan..



Quote:
Quote:
Berita : Makam Firaun Dibongkar
Quote:
Di sebuah pedalaman dekat Sungai Nil, Mesir, terdapat 'Valley of the Kings' atau Lembah Para Raja. Di sana, jasad para Raja Mesir bersemayam. Salah satunya Firaun Tutankhamun. Pada tanggal 23 Februari 1923, untuk yang kali pertama, makam Raja bernama lengkap Nebkheperure Tutankhamun itu dibongkar.
Awalnya, pada 1907, ahli sejarah dan arkeolog Earl Carnarvon, Lord George Edward Stanhope Molyneux Herbert meminta bantuan arkeolog Inggris Howard Carter untuk mengawasi ekskavasi atau lokasi penggalian di Valley of the Kings.
Setelah melakukan eksplorasi mendalam, pada 4 November 1922, Carter dan timnya menemukan tangga yang ternyata mengarah pada makam Tutankhamun. Namun jalan tak semudah itu. Mereka butuh beberapa bulan untuk memetakan ruang depan.
Tim eksplorasi itu menemukan barang kuno di setiap ruang menuju makam Tutankhamun, sehingga mereka harus berhati-hati melintasi agar barang tidak rusak.
Februari tahun berikutnya, atau 1923, tim akhirnya berhasil membongkar makam Tutankhamun. Mereka membuka kamar makam dan menemukan sarkofagus berlapis emas dan timbunan harta karun. Wajah mumi sang Raja pun dilapisi emas.
"Saat hendak masuk ruangan berisi mumi firaun, saya harus perlahan membuka palang kayu di atas pintu. Aku juga membuka perekat dan batu kecil di depan pintu," ungkap Howard Carter, seperti di kutip dari Eyewitnesstohistory.com.
"Saat membuka pintu (ruang firaun), saya melihat pemandangan yang sungguh menakjubkan," imbuh dia.
Tentu saja, temuan-temuan tersebut sangat lah berharga. Akan tetapi, kutukan itu konon bakal menimpa mereka yang berani mengganggu makam Tutankhamun.
Memang diketahui sejumlah orang terkait pembukaan makam tersebut satu per satu meninggal dunia dengan penyebab yang misterius. Orang-orang itu yakni dari seorang penjaga keamanan hingga arkeolog.
Salah satu yang tewas adalah Lord George Herbert yang mendanai proyek arkeologi itu. Ia meninggal pada 25 Maret 1923, setahun setelah makam Tutankhamun dibuka.
"Banyak orang menyebut, kematiannya misterius. Tapi kemudian fakta menunjukkan bahwa ia menderita sakit sebelum tiba di Kairo. Ia meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan nyamuk," demikian yang dimuat LiveScience.

Ilustrasi sosok Firaun Tutankhamun (Al-Arabiya)
Namun, Howard Carter, arkeolog yang membuka langsung kamar makam itu justru masih hidup hingga 1939, 16 tahun setelah ia menemukan kuburan Tut. Ia meninggal pada usia 64 tahun akibat kanker.
Ide bahwa ia korban kutukan dicetuskan tokoh terkenal, penulis novel Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle. Juga dari Carter sendiri, untuk menjauhkan orang-orang dari temuan berharganya kala itu.
Berdasarkan hasil 'otopsi virtual' baru-baru ini, Firaun Tutankhamun diduga bergigi kelinci, memiliki posisi kaki yang bengkok ke bawah dan memutar ke dalam (clubfoot), dengan pinggul besar mirip perempuan.
Temuan kondisi fisik Firaun dengan cara melakukan lebih dari 2.000 pemindaian komputer secara tandem dengan analisis genetik keluarga tersebut mendukung bukti bahwa orangtuanya adalah kakak-beradik. Dengan kata lain, ayah ibunya adalah saudara kandung.
Awalnya, pada 1907, ahli sejarah dan arkeolog Earl Carnarvon, Lord George Edward Stanhope Molyneux Herbert meminta bantuan arkeolog Inggris Howard Carter untuk mengawasi ekskavasi atau lokasi penggalian di Valley of the Kings.
Setelah melakukan eksplorasi mendalam, pada 4 November 1922, Carter dan timnya menemukan tangga yang ternyata mengarah pada makam Tutankhamun. Namun jalan tak semudah itu. Mereka butuh beberapa bulan untuk memetakan ruang depan.
Tim eksplorasi itu menemukan barang kuno di setiap ruang menuju makam Tutankhamun, sehingga mereka harus berhati-hati melintasi agar barang tidak rusak.
Februari tahun berikutnya, atau 1923, tim akhirnya berhasil membongkar makam Tutankhamun. Mereka membuka kamar makam dan menemukan sarkofagus berlapis emas dan timbunan harta karun. Wajah mumi sang Raja pun dilapisi emas.
"Saat hendak masuk ruangan berisi mumi firaun, saya harus perlahan membuka palang kayu di atas pintu. Aku juga membuka perekat dan batu kecil di depan pintu," ungkap Howard Carter, seperti di kutip dari Eyewitnesstohistory.com.
"Saat membuka pintu (ruang firaun), saya melihat pemandangan yang sungguh menakjubkan," imbuh dia.
Tentu saja, temuan-temuan tersebut sangat lah berharga. Akan tetapi, kutukan itu konon bakal menimpa mereka yang berani mengganggu makam Tutankhamun.
Memang diketahui sejumlah orang terkait pembukaan makam tersebut satu per satu meninggal dunia dengan penyebab yang misterius. Orang-orang itu yakni dari seorang penjaga keamanan hingga arkeolog.
Salah satu yang tewas adalah Lord George Herbert yang mendanai proyek arkeologi itu. Ia meninggal pada 25 Maret 1923, setahun setelah makam Tutankhamun dibuka.
"Banyak orang menyebut, kematiannya misterius. Tapi kemudian fakta menunjukkan bahwa ia menderita sakit sebelum tiba di Kairo. Ia meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan nyamuk," demikian yang dimuat LiveScience.

Ilustrasi sosok Firaun Tutankhamun (Al-Arabiya)
Namun, Howard Carter, arkeolog yang membuka langsung kamar makam itu justru masih hidup hingga 1939, 16 tahun setelah ia menemukan kuburan Tut. Ia meninggal pada usia 64 tahun akibat kanker.
Ide bahwa ia korban kutukan dicetuskan tokoh terkenal, penulis novel Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle. Juga dari Carter sendiri, untuk menjauhkan orang-orang dari temuan berharganya kala itu.
Berdasarkan hasil 'otopsi virtual' baru-baru ini, Firaun Tutankhamun diduga bergigi kelinci, memiliki posisi kaki yang bengkok ke bawah dan memutar ke dalam (clubfoot), dengan pinggul besar mirip perempuan.
Temuan kondisi fisik Firaun dengan cara melakukan lebih dari 2.000 pemindaian komputer secara tandem dengan analisis genetik keluarga tersebut mendukung bukti bahwa orangtuanya adalah kakak-beradik. Dengan kata lain, ayah ibunya adalah saudara kandung.
Quote:
Quote:
Biografi Firaun Tutankhamun - Penguasa Termuda Mesir Kuno Dan Kutukannya Yang Terkenal
Quote:
Jika anda pernah menonton film The Mummy yang menceritakan tentang kutukan seorang firaun anda pasti menyangka hal itu memang tidak mungkin terjadi, namun siapa sangka diantara banyak firaun yang memerintah Mesir kuno salah satu firaun diantaranya terkenal karena Kutukannya yang melegenda sejak penemuan makamnya. Artikel kali ini akan membahas mengenai biografi firaun Tutankhamen yang merupakan firaun yang terkenal karena kutukannya yang amat terkenal. Firaun paling terkenal sepanjang sejarah yaitu Firaun Tutankhamun, adalah Firaun ke-12 dari dinasti ke 18 Mesir. Dia memerintah dari 1334-1323 SM selama periode itu dikenal sebagai Kerajaan Baru. nama aslinya Tutankhaten, berarti "Gambar Hidup Aten", sementara Tutankhamun berarti "Gambaran Hidup Amun". Dia mungkin juga Nibhurrereya dari surat-surat Amarna. Secara historis, Tutankhamun adalah hanya signifikansi moderat, terutama sebagai tokoh yang mengelola dan merintis awal nilai pemujaan Atenism kembali ke agama kaum Mesir Kuno.
Sebagaiseorang firaun atau pharaoh, Tutankhamun memulai pemerintahannya pada usia 9 tahun dan merupakan raja mesir kuno termuda sepanjang sejarah mesir kuno. Meskipun demikian, Tutankhamun merupakan firaun yang paling terkenal dari Firaun-firaun yang menguasai mesir sebelumnya, dan hanya satu yang memiliki julukan dalam budaya populer sebagai "King Tut" atau raja Tut. Penemuan makamnya di tahun 1922 oleh Howard Carter membuat media seluruh dunia menyoroti tentang Firaun Tutankhamun ini dan memicu kepentingan publik yang baru di Mesir.
Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten, putri Akhenaten yaitu saudara perempuannya sendiri. Ankhesenpaaten juga mengubah namanya dari akhiran 'ATEN' dan menambahkan kata 'Amun', menjadi Ankhesenamun. Dalam 3 tahun dari pemerintahan Tutankhamun (1331 SM), ketika ia masih seorang bocah sekitar 11 dan mungkin di bawah pengaruh dua penasehat yang lebih tua (terutama wazir Akhenaten's Ay), larangan pada jajaran dewa lama dan kuil-kuil mereka mulai diterapkan, hak istimewa tradisional dikembalikan ke peraturan lama mereka, dan ibukota kerajaan dipindahkan kembali ke Thebes.
Firaun muda juga mengadopsi nama Tutankhamun, mengubahnya dari namanya ketika lahir Tutankhaten. Karena usianya yang masih anak anak pada saat keputusan itu dibuat, umumnya banyak yang berpikir bahwa kebanyakan tidak semua tanggung jawab bagi Tutankhamun dibebankan padanya dan mungkin juga pada penasehat lainnya. Tutankhamun meninggal pada usia 19 yang ditengarai karena cedera pada kepalanya. Banyak menduga bahwa dia dibunuh. Dia dimakamkan di Lembah Para Raja. Dua fetus mumi ditemukan dalam peti mati yang telah disegel atas namanya. Dimana diyakini bahwa itu merupakan anak-anaknya yang lahir prematur.
Sebagaiseorang firaun atau pharaoh, Tutankhamun memulai pemerintahannya pada usia 9 tahun dan merupakan raja mesir kuno termuda sepanjang sejarah mesir kuno. Meskipun demikian, Tutankhamun merupakan firaun yang paling terkenal dari Firaun-firaun yang menguasai mesir sebelumnya, dan hanya satu yang memiliki julukan dalam budaya populer sebagai "King Tut" atau raja Tut. Penemuan makamnya di tahun 1922 oleh Howard Carter membuat media seluruh dunia menyoroti tentang Firaun Tutankhamun ini dan memicu kepentingan publik yang baru di Mesir.
Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten, putri Akhenaten yaitu saudara perempuannya sendiri. Ankhesenpaaten juga mengubah namanya dari akhiran 'ATEN' dan menambahkan kata 'Amun', menjadi Ankhesenamun. Dalam 3 tahun dari pemerintahan Tutankhamun (1331 SM), ketika ia masih seorang bocah sekitar 11 dan mungkin di bawah pengaruh dua penasehat yang lebih tua (terutama wazir Akhenaten's Ay), larangan pada jajaran dewa lama dan kuil-kuil mereka mulai diterapkan, hak istimewa tradisional dikembalikan ke peraturan lama mereka, dan ibukota kerajaan dipindahkan kembali ke Thebes.
Firaun muda juga mengadopsi nama Tutankhamun, mengubahnya dari namanya ketika lahir Tutankhaten. Karena usianya yang masih anak anak pada saat keputusan itu dibuat, umumnya banyak yang berpikir bahwa kebanyakan tidak semua tanggung jawab bagi Tutankhamun dibebankan padanya dan mungkin juga pada penasehat lainnya. Tutankhamun meninggal pada usia 19 yang ditengarai karena cedera pada kepalanya. Banyak menduga bahwa dia dibunuh. Dia dimakamkan di Lembah Para Raja. Dua fetus mumi ditemukan dalam peti mati yang telah disegel atas namanya. Dimana diyakini bahwa itu merupakan anak-anaknya yang lahir prematur.

Ilustrasi sosok Firaun Tutankhamun (Al-Arabiya)
Quote:
Quote:
Penyebab Kematian Firaun Tutankhamun
Quote:
Selama dua tahun, sejumlah ilmuwan di Mesir menyelidiki mumi dari raja yang berusia 19 tahun itu untuk mengkaji darah dan DNA. Mereka menemukan parasit malaria dalam darahnya, seperti dimuat dalam Journal of the American Medical Association.
Sejak makam Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter di Lembah Raja pada 1922, para ilmuwan mengungkap berbagai spekulasi tentang penyebab kematiannya. Beberapa ilmuwan berpendapat raja yang masih berusia 19 tahun itu tewas karena jatuh dari kereta kudanya dan ada yang berpendapat bahwa dia sebenarnya dibunuh.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA," kata Dr Zahi Hawass. Namun ada pula yang mengatakan Tutankhamun menderita penyakit yang amat jarang yang menyerang keluarganya karena dia meninggal pada usia amat muda dan tidak meninggalkan ahli waris.
Malaria dan penyakit di kaki
Kini sejumlah spekulasi itu tampaknya akan berakhir setelah tim arkeologi Mesir yang dipimpin Dr Zahi Hawass menyelidiki mumi Tutankhamun dan 10 mumi anggota kerajaan lainnya selama dua tahun. Dua diantara mumi yang diteliti dengan menggunakan sidik jari genetis diperkirakan merupakan nenek dan ayahnya. Hasil penyelidikan mengukuhkan Raja Tutankhamun kemungkinan menderita penyakit turunan berupa penyakit tulang yang menyerang kaki yang disebut Kohler II.
Namun peneliti juga menemukan bekas-bekas parasit malaria di darahnya sehingga menyimpulkan malaria bersama dengan luka di kakinya yang tidak sembuh itu telah menyebabkan kematiannya.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA. Dan pada tahun 2005 saya menemukan bahwa ia mengalami luka di kaki kirinya dan luka itu disebabkan kecelakaan yang terjadi beberapa jam sebelum dia meninggal." kata Dr Zahi Hawass
"Jadi Raja Tut tewas karena malaria yang akut. Kami sekarang untuk pertama kalinya bisa mengatakan bahwa kami telah mengungkap misteri anak emas keluarga itu, Raja Tut."
Sejak makam Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter di Lembah Raja pada 1922, para ilmuwan mengungkap berbagai spekulasi tentang penyebab kematiannya. Beberapa ilmuwan berpendapat raja yang masih berusia 19 tahun itu tewas karena jatuh dari kereta kudanya dan ada yang berpendapat bahwa dia sebenarnya dibunuh.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA," kata Dr Zahi Hawass. Namun ada pula yang mengatakan Tutankhamun menderita penyakit yang amat jarang yang menyerang keluarganya karena dia meninggal pada usia amat muda dan tidak meninggalkan ahli waris.
Malaria dan penyakit di kaki
Kini sejumlah spekulasi itu tampaknya akan berakhir setelah tim arkeologi Mesir yang dipimpin Dr Zahi Hawass menyelidiki mumi Tutankhamun dan 10 mumi anggota kerajaan lainnya selama dua tahun. Dua diantara mumi yang diteliti dengan menggunakan sidik jari genetis diperkirakan merupakan nenek dan ayahnya. Hasil penyelidikan mengukuhkan Raja Tutankhamun kemungkinan menderita penyakit turunan berupa penyakit tulang yang menyerang kaki yang disebut Kohler II.
Namun peneliti juga menemukan bekas-bekas parasit malaria di darahnya sehingga menyimpulkan malaria bersama dengan luka di kakinya yang tidak sembuh itu telah menyebabkan kematiannya.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA. Dan pada tahun 2005 saya menemukan bahwa ia mengalami luka di kaki kirinya dan luka itu disebabkan kecelakaan yang terjadi beberapa jam sebelum dia meninggal." kata Dr Zahi Hawass
"Jadi Raja Tut tewas karena malaria yang akut. Kami sekarang untuk pertama kalinya bisa mengatakan bahwa kami telah mengungkap misteri anak emas keluarga itu, Raja Tut."
Quote:
Quote:
Sejarah Penemuan Makam Firaun Tutankhamun
Quote:

Ilustrasi Pembongkaran Makam Firaun Tutankhamun (Al-Arabiya)
Howard Carter (1874 – 1939), adalah arkeolog asal London, Inggris, yang mendalami kebudayaan Mesir kuno. Tak ada arkelog yang begitu konsisten terhadap Mesir kecuali dia. Karena itu Howard Carter menjadi satu-satunya pakar kebudayaan Mesir Kuno yang paling ahli. Dalam perjalanan karir dan hidupnya, Howard Carter mendalami seni menggambar dan arkeologi. Semua hal yang dikerjakannya sejak usia 17 tahun sudah “berbau” Mesir. Lantas diusia 25 tahun ia sudah diberi kepercayaan untuk bekerja di wilayah Mesir untuk melakukan penggalian dan restorasi situs, termasuk pemeliharaan artefak Mesir Kuno. Sampai akhirnya ia terobsesi untuk menemukan salah satu makam firaun Mesir Kuno dari dinasti ke-18 yang dikenal sebagai Tutankhamun. Ternyata obsesinya ini menjadi “perburuan” tersulit dan terlama selama hidupnya
Titik pencarian makam Firaun Tutankhamun ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Raja di wilayah Tepi Barat, dekat Luxor. Selama bertahun-tahun penggalian dan penelitian dilakukannya namun makam yang dicari tak kunjung ditemukan. Selama penggalian ia hanya menemukan pasir gurun dan jika sedikit beruntung ada menemukan semacam guci-guci yang mengarah pada masa pemerintahan Tutankhamen. Sepuluh tahun pertama penggalian, kemajuan terakhir yang ditemukan hanyalah potongan pakaian dan bongkahan batu yang bertuliskan nama Tutankhamun dan jejak yang mengarah pada masa pemerintahan firaun berusia 18 tahun itu.
Seluruh tim ekspedisi itu mulai frustasi sementara biaya yang dikeluarkan sudah banyak dan persediaan keuangan sudah sangat tipis. Namun di tengah rasa frustasi rekan-rekannya, Howard Carter tetap optimis bahwa perkiraannya tepat bahwa Firaun Tutankhamun pastilah dimakamkan di lembah itu. Ia yakin bahwa makam penguasa Thebes yang menyatukan Mesir kuno itu persis di lembah yang sedang mereka gali.
Untuk kelanjutan ekspedisi, ia menemui “sponsornya” Lord Carnarvon. Bangsawan yang menyukai barang kuno dan antik ini mengultimatum Howard Carter bahwa ia sudah tak bisa menyokong ekspedisi itu lebih lama. Namun H Carter meyakinkan Carnarvon bahwa ia hanya butuh satu kesempatan lagi. Pada awal November 1922, H Carter memulai penggalian terakhirnya. Penggalian dilakukan di satu titik yang belum pernah disentuh sebelumnya. Di lokasi ini, ia menemukan semacam komplek tempat tinggal para budak penggali makam dan beberapa artefak kuno lainnya.
Saat penggalian dilanjutkan, seorang mandornya bernama Ali melaporkan penemuan sebuah tangga batu yang menurun di sekitar kompleks itu. Penggalian dilanjutkan selama dua hari dan tangga batu itu jelas terlihat mengarah pada satu pintu tertutup. Lord Carnarvon pun ditelegram memberitahu bahwa pintu makam Tutankhamen sudah ditemukan. Setelah Carnarvon tiba di lokasi, dua hari kemudian pintu batu menuju makam berhasil dibuka. Didalamnya terdapat lorong dengan serakan bebatuan berhias hiroglif Mesir Kuno di dinding menuju pintu berikutnya.
Carter mencoba membuka pintu batu dengan memahat celahnya. Setelah menggeser beberapa bongkah batu, ia membuat sebuah lubang kecil. Dari celah itu ia memasukkan lilinnya untuk mengintip ke dalam ruangan yang gelap di balik pintu. Apa yang dilihatnya membuatnya diam takjub selama beberapa saat. Ia telah menemukan makam yang ia cari selama dua puluh tahun terakhir, yakni makam Firaun Tutankhamun . Howard Carter yang menemukan situs makam Firaun Tutankhamun ini menjadi berita besar yang mengehbohkan dalam sejarah arkelog masa itu. Penemuan ini dinobatkan sebagai temuan arkelogi paling menakjubkan di abad 20.
Temuan kompleks makam lengkap dengan artefak dan harta peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu. Saat pertama kali menemukan ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya.
Ruangan itu tertata baik dengan beberapa pot bunga, singgasana bertahta permata, baju-baju kerajaan, beberapa set alat rumah tangga, pisau dan senjata, patung berbentuk aneh, dan beberapa peti harta. Didalam peti mati itu terdapat mummi yang disegel dengan nama Tutankhamun. Peti matinya terdiri dari tiga lapisan. Dan lapisan paling terakhir terbuat dari lempengan emas murni berukir. Mummi firaun itu dibalut kain kafan putih berlapis permata, bagian wajah ditutup topeng emas berhias permata, dan di bagian dadanya terdapat kalungan bunga yang warnanya masih “segar”.
Temuan makam firaun ini adalah yang terlengkap dalam sejarah. Satu-satunya situs (saat itu) yang belum dijarah dan terjamah manusia. Sampai akhirnya ekpedisi H Carter dan Carnarvon menemukan dan membuka segel firaun yang sudah terkubur ribuan tahun itu.
Sekian thread dari ane, Semoga bermanfaat..
Jangan lupa buat yang udah iso, timpukin ane pake cendol ya
Buat yang belum iso, bantu rate juga boleh


Jangan lupa buat yang udah iso, timpukin ane pake cendol ya

Buat yang belum iso, bantu rate juga boleh



0
9.6K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan