Hello agan agan penghuni forum travellers kaskus.co.id, ini first thread saya, disini saya akan bercerita sebuah pengalaman melepas penat ke pantai di malang selatan yakni pantai goa china, lets check this out.....
Spoiler for Sekilas Tentang Pantai Goa China:
Pantai Goa Cina merupakan salah satu pantai di pesisir selatan pulau jawa di daerah malang, jika dari malang agan agan bisa lewat rute Malang kota kemudian ke gondanglegi kemudian ke turen kemudian ambil arah sendang biru, Kenapa dinamakan gua cina? konon dulu ada pertapa cina yang bertapa di gua karang di pantai ini
Spoiler for foto gua cina:
well, itu sedikit informasi tentang pantai goa china ini, and here we go...
Spoiler for The Story Begin:
Jeng Jeng Jeng!!... Diceritakan kami dua orang mahasiswa baru sebuah Institut di Surabaya yang gabut pada akhir pekan, kami stress dan tertekan oleh tugas seabrek yang diberikan oleh dosen kami yang semena mena.Kami sangat butuh Vakansi! Sebut saja kami Al dan Adi.
Itu pukul 17.00 ketika gue Al sedang mencuci baju dan Adi berceloteh “Ayo ke malang yuk!” gue pun menjawab dengan spontan “Ayok! Sekarang ya..”. 2 bedebah kecil inipun kemudian membuka laptop dan gadget mereka untuk mencari – cari tempat apa yang bisa untuk melampiaskan kegundahan mereka, terpilihlah sebuah nama yakni pantai goa china! Sheeeet! Bakda maghrib kedua cucunguk ini langsung bersiap dan sebelum isya’ mereka berangkat dari kosan tercintahhh . Well setelah mampir ke alf*ama*rt terdekat untuk membeli perbekalan kami berangkat menuju kota malang dengan motor supra kesayangan bang Adi.
Wuuuuuzzzz 2 jam menuju malang, 80km/jam terus digeber, Angin malam menerpa tubuh , debu debu jalanan menjadi kosmetik kami. Sampailah kami di alun alun malang pukul 21.30. Kami beristirahat sejenak dan membeli tahu petis dan melepas penat karena perjalanan 2 setengah jam, seharusnya bisa lebih cepat tetapi sewaktu mau keluar dari surabaya – waru kami terjebak macet yang biadab.
Jzzzzzzzz setelah Al yang menyetir dari Surabaya, Adi menggantikan posisi Al sebagai Driver, dan Al menjadi Navigator. Berbekal GPS dan kenekatan, kami menembus dinginnya malam, memecah pekatnya menuju ke arah kepanjen. Dari kepanjen langsung cuss ke turen. Jalanan gelap kelam serasa menjadi milik kami, sesampainya di turen kami mengisi perbekalan di sebuah *lagi lagi* alf*ma*t, setelah terasa cukup dan tidak mengantuk kami melanjutkan perjalanan. Jeng jeng karena memang tidak mengetahui medan, ternyata dalam gelapnya pekat malam kami harus menembus medan perbukitan dengan hutan lebat dikanan kiri dan jurang di kanan kiri juga. Ada rasa was was timbul karena satu satunya sumber cahaya hanya dari lampu motor supra yang tidak seberapa itu. Di setengah perjalanan dari arah belakang munculah 3 mobil yang memeberikan cahaya lebih, sehingga motor kami terus menempel di rombongan mobil tersebut agar jalanan terlihat lebih terang. What A Coincident ternyata mobil itu juga mengarah dan memang menuju ke Pantai Goa China.
Spoiler for Foto Alun Alun Malang:
Wush tengah malam sampailah kita ke Pantai Goa China overall jalannya bagus aspal hot mix. Tetapi sekitar 500m sebelum pantai jalannya belum diaspal masih berupa tumpukan tumpukan batu kapur, tapi tak masalah karena susahnya medan akan terbayar dengan keindahan dari alam yang tersembunyi dibaliknya. Sampai disana kita 2 orang + motor membayar demi membayar Masyarakat disana yang rela mengabdi untuk alam untuk menjaga alam dari wisatawan wisatawan brengsek yang membiarkan sampahnya tertinggal di pantai. Yang kelak akan mengotori pantai itu sendiri seperti di pantai pantai yang sudah terkenal di Indonesia ambil contoh kuta, parangtritis, glagah.
Di pinggiran pantai sudah banyak pengunjung yang mendirikan dome untuk menginap dan beberapa kayu bakar yang dinyalakan untuk menghangatkan diri. Tapi kami? Apa daya kami tidak memiliki seperangkat alat untuk kamping sehingga kami hanya beratapkan bintang dan beralaskan pasir. Kami Adi dan Al hanya menikmati malam dengan mendengarkan instrument dari gadget yang kami bawa dan sembari makan makanan kecil yang kami bawa beserta menikmati bersihnya langit yang membawa bintang bintang yang berkemilau di angkasa raya. Indah. Hanya satu kata itu saja yang ada di pikiran kami berdua. Pemandangan langit yang tidak bisa dilihat dari kota mengadu nasib kita SURABAJA . sayangnya lensa hp kami tidak mampu mengabadikan indahnya gemerlap bintang malam itu
Setelah terbuai oleh pemandangan malam kami pun tertidur sekitar pukul 2. Kami bangun sebelum pukul 4 pagi dikarenakan dingin yang semakin menusuk tulang sembari bangun telah tampak rona merah fajar yang juga seakan malas untuk bangun dan memberi harapan kepada siang. Kami pun mulai memburu foto fajar yang mulai merekah walaupun hanya lewat kamera gadget kami yang ala kadarnya.
Setelah sang fajar terbit dan mengkukuhkan keberadaannya di langit langit kami pun bermain air karena ke pantai tapi tidak bermain air sama saja dengan kamu makan soto tanpa kuah. Gak enak, gak pas! Sekitar sejam kami bermain air pukul 7 kami beberssih diri dan kemudian langsung kembali ke realita. Kembali ke tanah perjuangan SURABAJA!
Spoiler for Foto1:
Spoiler for Foto2:
Spoiler for Foto3:
Spoiler for Foto4:
Spoiler for Foto5:
Spoiler for Foto6:
Spoiler for Foto7:
well sekian thread ane gan, maaf fotonya jelek karena hanya lewat kamera hp jadul gan, tapi suer gan aslinya kereen
keep travel arround !