- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Bosen Berita Pusat] "Presiden, Tanah Kami Ditanami Perusahaan, lalu Kami Dipenjara"


TS
krupuk.alot
[Bosen Berita Pusat] "Presiden, Tanah Kami Ditanami Perusahaan, lalu Kami Dipenjara"
![[Bosen Berita Pusat] "Presiden, Tanah Kami Ditanami Perusahaan, lalu Kami Dipenjara"](https://s.kaskus.id/images/2015/02/12/7203831_20150212050752.jpg)
BENGKULU, KOMPAS.com - Tahardin (65) tertunduk lesu saat mengetahui sidang ditunda pekan depan. Padahal ia bersama rekannya, Yasman (32) seharian berada di ruang sel Pengadilan Negeri Tais, Seluma, Bengkulu, untuk mendengarkan tuntutan majelis hakim.
"Sidang ditunda pekan depan, sudah empat bulan kami dipenjara di Lapas Malabero Kota Bengkulu, dan bersidang di Kabupaten Seluma, berjarak sekitar 56 kilometer, berhimpit dengan terdakwa lainnya di mobil tahanan," cerita Tahar, Rabu (11/2/2015) pukul 17.00 WIB.
Tahardin dan Yasman merupakan buruh tani di kebun milik ayahnya, Tasir (60). Tasir memiliki kebun kelapa sawit seluas 1,1 hektar dan bersertifikat. Nasib mereka tiba-tiba berubah sejak empat bulan yang lalu. Mereka tiba-tiba ditangkap polisi saat sedang memanen kelapa sawit.
"Tanah Ayah saya dan kelapa sawit disebut polisi milik PTPN VII dan kami dituduh mencuri buah kelapa sawit milik BUMN itu," kenang Yasman sambil menggenggam erat jeruji tahanan PN Tais.
Ia mengisahkan, lima tahun yang lalu, Yasman, Tahar dan ratusan petani kelapa sawit di beberapa desa Kabupaten Seluma menggugat PTPN VII untuk mengembalikan tanah yang mereka anggap dicaplok perusahaan itu. Keduanya bersama puluhan petani lainnya ditangkap dan dijebloskan ke penjara dengan vonis tiga bulan 20 hari.
Menurut Tahardin, saat mereka dipenjara itulah PTPN VII melakukan penggusuran secara sepihak dengan menebang kelapa sawit milik petani, termasuk milik Tasir, ayah Yasman.
"Pohon kelapa sawit kami yang telah berbuah, digusur lalu ditanami sawit oleh PTPN VII. Saat tanaman itu berbuah maka kami panen, lalu kami dipenjara," cerita Yasman.
Selama empat bulan, mereka mengaku tak ada satu pun usaha dari pihak terkait untuk menyelesaikan konflik agraria yang kerap terjadi di Seluma.
"Pak Presiden, tanah kami besertifikat, sawit kami ditebangi, lalu ditanami perusahaan, kami dipenjara, bagaimana ini? Untuk sewa pengacara kami tak mampu, tak ada uang, pasrah saja," kata Taharudin dari balik sel.
Selama di penjara, keluarga Yasman jatuh miskin. Warung kecil yang dimilikinya nyaris bangkrut karena istrinya sibuk mengurus dua anaknya dan mencari sumber kehidupan lain. Sementara istiri Tahar telah uzur dan sakit-sakitan tak ada yang merawat.
Sementara itu, di hari yang sama di pengadilan yang sama, Koko (27) diadili oleh majelis hakim yang dipimpin Ketua Pengadilan Negeri Tais, Seluma, Sunggul Simanjuntak. Kasus yang dialami Koko persis dengan yang terjadi pada Yasman dan Taharudin. Koko dituding mencari kelapa sawit oleh PT Agriandalas. Padahal, tanah itu diklaim milik Koko sendiri.
"Kami tidak mendalami tumpang tindih lahannya, karena laporan yang masuk ke kami itu adalah pencurian kelapa sawit, maka tindak pidananya yang kami bedah," kata Sunggul.
Ia juga mengakui konflik agraria antara petani dengan perusahaan sangat tinggi di Kabupaten Seluma.
"Saya saja menangani sekitar tiga atau lima perkara. Belum lagi hakim yang lain pasti ada juga, cukup tinggi memang, tapi itu tadi karena perkaranya pencurian, maka tindak pidana pencuriannya yang kami adili," tambah Sunggul.
Selama ini, para petani berharap Pemerintah Kabupaten Seluma mengukur ulang lahan yang diklaim beberapa perusahaan perkebunan di daerah itu karena mereka menduga ada luasan perusahaan yang melebihi dari Hak Guna Usaha (HGU).
"Persoalan ini tak pernah diselesaikan hingga ke akarnya sehingga kasus seperti ini pasti terjadi terus. Kami petani kecil ini berharap pemerintah peka, tak mungkin kami berani mencuri kekayaan perusahaan yang bukan punya kami," tutup Yasman.
Hari mulai gelap, satu per satu tahanan di sel PN Tais itu dikeluarkan dan dimasukkan ke mobil tahanan untuk dibawa ke Kota Bengkulu. Tahardin dan Yasman tampak tersenyum sambil menaiki mobil tahanan diiringi cucuran air mata istri dan kerabat mereka.
sumber
km ini pejabat setempat nya


0
5K
53


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan