BIAYA kuliah semakin mahal. Sayangnya, tidak semua jurusan bisa mendatangkan peluang kerja dan gaji yang bagus setelah lulus.

Berikut ini beberapa jurusan dengan rata-rata gaji tahunannya terendah.

1. Jurusan Persiapan Kesehatan

Jurusan ini memiliki gaji yang rendah karena sifatnya yang persiapan. Para siswa dipersiapkan untuk bekerja di bidang kesehatan. Program ini banyak dijumpai di kampus-kampus atau sekolah vokasi dengan lama pendidikan setara dengan kursus.

Ini adalah langkah pertama sebelum menuju pendidikan yang lebih besar dan lebih lama dalam bidang kesehatan.

2. Jurusan Seni Pertunjukan

Di jurusan ini siswa diajarkan pendidikan seni umum. lulusannya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan spesialis yang lebih tinggi.

Lulusan dari jurusan ini bisa menjadi seniman, pemain drama, guru musik, pelukis atau fotografer. Gaji yang diterima memang sangat beragam. Namun karena pendidikannya yang bersifat umum tidak menutup kemungkinan gaji yang diterima tidak banyak.

3. Jurusan Komunikasi-Terapi Wicara

Lulusan jurusan komunikasi, khususnya terapi wicara, bisa menjadi ahli pathologi bicara. Mereka akan bekerja dengan orang-orang yang mengalami gangguan dalam berkomunikasi dari berbagai latar belakang.

Terapis wicara memang langka meski masih belum bisa disebut sebagai profesi. Dan agar bisa mendapatkan gaji tinggi, para terapis diharuskan kuliah di jenjang yang lebih tinggi

4. Jurusan Studio Seni

Seperti namanya, mahasiswa diharapkan bekerja di studio seni baik di bidang seni visual atau pertunjukkan, kemungkinannya tak terbatas. Karena harus menjelajahi berbagai bentuk seni, mereka punya banyak kesempatan menampilkan jiwa seni dan menonjolkan seni yang bisa mewakili mereka.

Fleksibilitas dan kreativitas menjadikan pilihan pekerjaan jurusan menjadi sangat banyak. Namun gaji tahunan untuk lulusan jurusan ini rendah.

5. Seni Teater dan Drama

Siswa yang sekolah di jurusan ini berharap menjadi aktor hebat. Mungkin terdengar menyenangkan, tapi tidak semudah yang dibayangkan.

Sebaliknya, siswa jurusan ini waktunya habis untuk latihan, bermain drama, menghadiri kelas dan belajar. Tidak ada waktu luang yang tersisa. Namun jika teater adalah dunianya, mungkin hal itu mungkin bukan menjadi masalah.

Bagi aktor yang tampil untuk seni dan bukan komersial maka sudah bisa ditebak kehidupan finansialnya tak akan melambung seperti aktor film Hollywood.

6. Jurusan Kesejahteraan Sosial

Jurusan ini menyiapkan lulusannya untuk bekerja di bidang sosial, menjadi pekerja sosial. Mungkin ini satu-satunya jurusan yang tidak bisa menghasilkan uang banyak.

Siswa jurusan ini mempelajari psikologi dan komunikasi sambil belajar membantu orang-orang dengan situasi yang rapuh. Meskipun bayarannya tidak besar, karir di bidang sosial umumnya sangat memuaskan bagi yang memiliki empati yang besar.

7. Jurusan Pelayanan Masyarakat

Seperti jurusan kesejahteraan sosial, pelayanan masyarakat fokus untuk memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Jurusan ini dapat membawa lulusannya ke bidang yang lebih khusus, seperti kerja sosial, perawatan anak dan konseling. Gaji yang didapat setelah lulus memang rendah, tapi profesinya layak dipertahankan.

8. Jurusan Agama dan Teologi

Sama seperti jurusan kesejahteraan sosial, siswa jurusan teologi lebih mengincar pelayanan masyarakat daripada setumpuk harta.

Mereka kuliah jurusan teologi atau agama pada akhirnya akan mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat dan Tuhan. Sudah bisa ditebak, urusan duniawi adalah nomor dua.

9. Jurusan Guru Taman Kanak-kanak

Kecintaan kepada anak-anak adalah syarat wajib bagi yang memilih jurusan ini. Setelah lulus, dia akan menjadi guru taman kanak-kanak atau pra-TK.

Mestinya gaji mereka tinggi karena menyiapkan anak-anak untuk menjadi orang yang berguna. Tapi kenyataannya, gaji mereka ternyata rendah.

10. Jurusan Psikologi dan Konseling

Mengejutkan, jurusan psikologi dan konseling ternyata menghasilkan lulusan yang nantinya mendapat gaji paling rendah. Tidak hanya mendapat gaji rendah, lulusan jurusan ini juga menyumbang tingkat pengangguran yang tinggi.

Ada lebih banyak kesempatan di bidang konseling berbasis sekolah dari jenis konseling lainnya, tapi sekali lagi, tingkat pengangguran lulusan ini sangat tinggi. ***.