Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyalahkan kondisi eksternal yang kurang baik atas terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terjadi hari ini. Harga minyak dunia pun menjadi kambing hitam ambruknya rupiah.

"Ini faktor eksternal (rupiah melemah), sekarang ini paling memengaruhi. Jadi faktor eksternal baik yang berkaitan harga minyak terus turun, semuanya berpengaruh faktor eksternal," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/2/2015).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan memastikan, saat ini kondisi fiskal Indonesia sudah cukup sehat. Inflasi pun sudah mampu dikurangi dalam tiga bulan pemerintahan.

"Kemudian yang berkaitan dengan neraca juga sudah semakin baik. Tapi ini kan memerlukan waktu, saya ini baru tiga bulan lebih dikit lho," pungkas dia.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap USD hingga siang ini semakin terpuruk seiring terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berada pada level Rp12.794 per USD.

Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan bahwa rupiah pada level Rp12.855 per USD, makin melemah dibanding pagi tadi di Rp12.822 per USD. Posisi itu makin anjlok dibanding dengan hari sebelumnya di level Rp12.725 per USD.

http://ekbis.sindonews.com/read/9635...nal-1423725944