Rimanews - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) kembali tertohok dalam seminggu ini. Belum reda proyek mobil nasional yang dituding hasil akal-kalan dengan penguasa, kini jejak berdarah Hendro kembali diungkit.

Adalah jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn, yang menyebut Hendropriyono mengaku bahwa korban peristiwa Talangsari bunuh diri, bukan dibantai, seperti laporan keluarga korban.

"Polisi mewawancarai saya untuk menggali fakta bahwa Jenderal Hendropriyono berkata kepada saya, jika korban Talangsari bunuh diri. Sebenarnya itu (peristiwa Talangsari) adalah pembunuhan massal oleh pasukan Hendro, tapi dia bilang bunuh diri. Jadi saya sampaikan itu kepada polisi," jelas Allan ketika di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/2).

Allan, yang diperiksa sejak pukul 10.20 WIB hingga 16:00 WIB, dipanggil karena adanya laporan pencemaran nama baik yang dibuat oleh keluarga para korban peristiwa Talangsari.

Dalam laporannya, pihak keluarga korban mengatakan bahwa Hendropriyono, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung, telah melakukan pencemaran nama baik korban dan keluarganya secara tidak langsung.

Tuduhan pencemaran nama baik muncul karena Hendropriyono mengatakan bahwa dia dan pasukannya tidak membunuh warga yang menjadi korban dalam peristiwa Talangsari.

Hendro, dalam pengakuannya kepada Allan, mengatakan bahwa seluruh warga membakar sendiri rumah mereka sehingga banyak korban yang jatuh saat peristiwa Talangsari terjadi.

Dalam pemeriksaan tadi, Allan juga menyerahkan bukti yang dia miliki berupa rekaman audio wawancara dirinya dengan Hendropriyono di Oktober 2014 silam.

Pernyataan Hendro sering memang sering tak terduga. Baru-baru ini, dia meradang kepada orang yang menyebut dia mendapatkan keuntungan lantaran dekat dengan Presiden Joko Widodo.

"Yang mengatakan saya dimanjakan Jokowi menunjukkan mulutnya busuk," kata Hendropriyono, Ahad, (8/2).

Hendro dituding demikian karena PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) miliknya mendapat proyek kerjasama dengan Proton, Jumat (6/2), untuk merintis mobil nasional. Sejumlah pihak menilai proyek ini adalah balasan bagi Hendro pribadi setelah sebelumnya, anak dan menantunya juga telah mendapat kado dari Jokowi.

Anak Hendro, Diaz Hendropriyono ditunjuk sebagai Komisaris Telkomsel dan menantunya Mayjen TNI Andika Perkasa sebagai Komandan Paspampres. Namun, Hendro membantah bahwa penunjukan keduanya adalah karena prestasi masing-masing.

http://nasional.rimanews.com/politik/read/20150211/195901/Dua-Pukulan-Telak-untuk-Hendropriyono-dalam-Seminggu