Sewaktu mahasiswa Jokowi memiliki hobi pecinta alam naik gunung. Bersama tim pecinta alam sekitar tahun 1983 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada UGM) , Jokowi bergabung untuk naik Gunung Kerinci di Padang, Sumatera Barat.

Giri Irwanto (53) teman satu angkatan Jokowi di UGM menceritakan, pada saat keberangkatan dia ikut mengantar Jokowi dan teman-temannya 14 orang di Stasiun Tugu Yogyakarta untuk berangkat ke Jakarta naik kereta api lewat Jakarta terlebih dahulu. Perjalanan ke Kota Padang, Sumatera Barat dari Jakarta dilanjutkan dengan bus malam tanpa AC selama satu hari satu malam.

Giri sendiri tidak ikut bersama naik gunung hanya mengantar sampai Stasiun Tugu Yogyakarta saja. Tapi sepulangnya dari Gunung Kerinci, seluruh teman-temannya heboh menceritakan di kampus UGM kalau Jokowi yang pertama berhasil mencapai puncak gunung Kerinci dibanding teman-temannya serombongan. “Sekarang ini baru kami semua berpikir tanda-tanda Joko bisa menjadi walikota, gubernur dan calon presiden karena keberhasilannya pertama kali mencapai puncak Gunung Kerinci waktu itu,” kata Giri pegawai Perhutani Madiun ini.

Dalam ingatan Giri, dari semua rombongan hanya Jokowi badannya yang paling kurus kecil. “Joko juga jalannya santai sedangkan teman-teman lainnya serombongan jalannya cepat keburu nafsu naik gunung. Eh ternyata teman-temannya kalah ama Joko yang naik duluan karena mereka sering istirahat setelah mendekati puncak Gunung Kerinci,” tambah ayah dari tiga anak ini.

Giri juga punya kenangan bersama Jokowi pernah naik kereta kelas ekonomi pergi ke Tasikmalaya ketika Gunung Galunggung meletus. Waktu itu ayah Giri, Mariadi Poerbo karyawan Bank BNI sedang berdinas di Tasikmalaya berbarengan dengan saat Gunung Galunggung meletus. “Joko sengaja pengin ikut untuk melihat semburan Gunung Galunggung,” tambah Giri.

Selama di Tasikmalaya Joko dan Giri tidak bisa keluar rumah hampir seminggu hanya di dalam rumah saja karena debu abu Gunung Galunggung. “Kami sekali-sekali naik ke atap rumah kalau ada suara gemuruh Gunung Galunggung meletus. Joko senang melihat semburannya,” imbuh Giri ketika ditemui di Solo. Jokowi jadi bisa merasakan susahnya hidup di saat ada bencana alam karena pernah mengalami di Tasikmalaya melihat semburan letusan Gunung Galunggung dan hujan debu meskipun bukan hidup di pengungsian.


Perjalanan dari Yogyakarta ke Tasikmalaya hampir setengah hari dengan kereta ekonomi tanpa AC tidak dikeluhkan Jokowi. “Dia juga tidak rewel soal makanan. Oleh ibu sayaselama di Tasik disuguhkan makanan apa aja mau dimakan, padahal ibu suka menu Jawa Timur ,” imbuh Giri yang periang ini.
Selama mengenal Jokowi kuliah di UGM, Giri punya kesan Jokowi adalah orang yang bisa memecahkan solusi dalam keadaan apa pun.Pernah kejadian Jokowi sedang pergi ke luar kota, teman-temannya di UGM mempunyai kegiatan ekstra kulikuler di Kota Solo kota kelahiran Jokowi. Tanpa disangka teman-temannya, Jokowi sudah menyiapkan rumahnya tempat bermalam dan makanan untuk menjamu teman-teman kuliahnya yang sedang di Solo.


“Joko orangnya berpikir cepat dalam memecahkan solusi supaya orang lain lebih nyaman dan enak suasananya,” kata Giri. Giri juga mengenal Jokowi sebagai sosok yang pendiam, sederhana dan tidak neko-neko. “Selama di rumah Tasikmalaya kami sekamar seminggu hanya tidur makan karena tidak bisa keluar rumah gara-gara Gunung Galunggung meletus. Dia tidak mengeluh karena hanya di dalam rumah saja,” imbuhnya menutup pembicaraan malam itu.

Link

Sejak kuliah Jokowi sudah menjadi seorang yang bisa memecahkan solusi. Semoga dengan menjadikannya Presiden Indonesia permasalahan yang ada bisa teratasi