- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kultwit Partai Socmed: Jokowi Ada di Balik Kriminalisasi Pimpinan KPK


TS
lilianaa
Kultwit Partai Socmed: Jokowi Ada di Balik Kriminalisasi Pimpinan KPK
Jakarta, HanTer - Bagi para warga Twitter yang memiliki minat terhadap diskusi politik, tentunya tak asing lagi dengan keberadaan salah satu akun, @PartaiSocmed. Akun yang memiliki follower mencapai angka 82 ribu lebih, ini beberapa hari lalu memberikan kultwit kontroversial seputar konflik KPK vs Polri dengan judul "MENGUGAT PERAN JOKOWI" .
Akun yang termasuk sebagai pendukung Joko Widodo--sejak sosok ini belum menjadi presiden terpilih Indonesia--membuktikan tidak kehilangan sikap kritisnya.
Memberi dukungan tak berarti menghilangkan sikap kritis dan itu menjadi “garis api” bagi mereka. Berikut kultwit lengkapnya:
# Kultwit ini akan mengurai dimana sesungguhnya posisi Presiden Jokowi terkait polemik KPK–Polri
# Kita mulai dari janji kampanye Jokowi untuk memilih pejabat secara transparan tanpa pertimbangan "like and dislike"
# Lalu kita menjadi saksi ketika Presiden mengusulkan calon tunggal Kapolri tanpa melibatkan KPK dan PPATK
# Memang benar ini adalah hak prerogratif presiden. Tapi disaat yg sama Jokowi juga memberikan komentar yg sifatnya "like n dislike"
# "Lha masak saya pilih yang jauh, Hak prerogratif saya pakai, saya pilih" kata Jokowi m.detik.com/news/read/2015…
# Perlu dicatat bahwa BG gagal jadi menteri krn kena stabillo KPK. Toh, namanya tetap dipaksakan utk diusulkan sbg calon tunggal kapolri
# Dengan mengabaikan segala protes publik pd saat itu, nama BG tetap diserahkan ke Komisi 3 DPR.
#Bak petir di siang bolong, KPK menyatakan BG sebagai tersangka sehari setelah namanya diserahkan ke DPR
# Presiden sangat gusar dgn kabar ini. Tapi toh beliau tidak segera menarik pencalonan BG, meskipun bisa dan boleh
# Kelak keputusan untuk tidak menarik pencalonan BG setelah dinyatakan tersangka itu akan menjadi keputusan paling blunder
# DPR yg tahu ini akan membawa blunder bagi presiden segera menyambut umpan matang tsb dgn menyetujui BG sebagai kapolri
# Maka protes pun merebak di kalangan masyarakat. Baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semua menyesalkan keputusan presiden itu.
# Menanggapi protes publik itu Presiden kemudian memutuskan untuk "menunda" pelantikan BG dan mengangkat Plt Kapolri
# Polri yg sudah dikuasai BG cs melakukan perlawanan keras. Meskipun di awal sudah berjanji tak akan ada Cicak vs Buaya jilid 3
# Nyatanya secara ajaib muncul "laporan masyarakat" terhadap semua pimpinan KPK. Dimulai dari kesaksian Hasto tentang Samad
# Lalu disusul dgn penangkapan BW yg kontroversial itu. Sementara komisioner KPK lain satu persatu ada yg melaporkan juga
# Meskipun dasar laporannya absurd, seperti dari tulisan kompasiana, bukti2 dan kesaksian yg mudah dipatahkan. Tetap saja diproses oleh polri
# Menyikapi hubungan yg semakin memanas ini lalu presiden membuat statement. Antara lain, "jangan ada kriminalisasi!"
# Namun himbauan Presiden seperti tidak digubris. "Proses hukum" terhadap para pimpinan KPK tetap berlanjut
# Apa makna "proses hukum" tetap berlanjut ini? Jelas, pimpinan KPK dipaksa non aktif krn terikat peraturan
# Masalah nanti terbukti atau tidak di pengadilan. Jika pimpinan KPK jadi tersangka dia harus non aktif. Jika jadi terdakwa harus berhenti
# Jadi tidak heran bukan, mengapa tuduhan2 absurd tetap saja diproses oleh bareskrim. Memang tujuannya membuat para pimpinan KPK non aktif
# Terhadap sikap polri yg jelas2 'balas dendam' ini Presiden memilih bersikap "menghormati proses hukum"
# Di satu sisi proses hukum terhadap BG tersendat krn:
1. BG dan saksi2 menolak hadir.
2. Para pimpinan KPK disibukkan dgn kasusnya.
# Terhadap sikap BG dan saksi2 dari polri yg tidak kooperatif terhadap "proses hukum" di KPK itu Presiden bersikap DIAM.
# Pada perkembangan selanjutnya, Budi Waseso yg melakukan tindakan insubordinasi dan mengabaikan himbauan presiden justru dapat promosi
# Dalam daftar calon kapolri pengganti BG, namanya secara ajaib masuk sebagai kandidat menggeser Suhardi Alius yg dicoret secara tidak fair
# Maka hanya ada 2 kemungkinan:
1. Himbauan Presiden tidak digubris Budi Waseso.
2. Presiden ada dibalik kriminalisasi pimpinan KPK.
# Kemungkinan pertama bisa dicoret jika Budi Waseo benar2 dipilih jadi kapolri.
# Betapa tidak? Orang yg nyata2 melakukan pembangkangan pd himbauan presiden kok malah dihadiahi jabatan prestisius sbg kapolri?
# Artinya, memilih Budi Waseso sebagai kapolri akan membenarkan tuduhan presiden memang ada dibalik kriminalisasi terhadap pimpinan KPK
# Kemungkinan pertama tadi baru bisa dicoret hanya jika Budi Waseso tidak diusulkan presiden ke DPR utk jadi calon kapolri
# Semakin tidak masuk akal lagi bahwa presiden memilih orang yang tidak patuh pada himbauannya. Bukankah beliau butuh kapolri yg loyal?
# Dari semua kegaduhan ini, mari sekarang mari kita lihat apa yg sudah terjadi pada KPK dan para pimpinannya
# Menkumham mulai menyuarakan ide perpu mengangkat Plt pimpinan KPK. Apakah artinya ini?
# Jika perpu mengangkat Plt pimpinan KPK benar2 diterbitkan, mk sulit dibantah akal sehat bhw presiden merestui kriminalisasi pimpinan KPK
# Hal yg berbeda terjadi pada kasus Bibit-Candra dimana Presiden saat itu memerintahkan Polri utk keluarkan SP3
# Terlepas penjaringan nama2 kapolri dilakukan oleh kompolnas, tapi keputusan presiden atas usulan kompolnas itu mencerminkan posisinya
# Terlepas skenario perpu dibuat menkumham dkk yg orang partai itu, tapi keputusan Jokowi akan menjelaskan posisinya
# Faktanya presiden bisa bersikap tegas. Hal tersebut terbukti hari ini pada pernyataan Badrodin dan Pratikno
# Ini buktinya >> Selama Presiden di Luar Negeri, Tak Boleh Ada Penangkapan Atau Penggeledahan bit.ly/1DNjt9w
# Kenapa instruksi serupa tidak dilakukan jauh2 hari sebelumnya? Kenapa presiden seolah tak berdaya atas kriminalisasi pimpinan KPK?
# Kenapa Presiden tak instruksikan agar BG dan saksi2 polisi lain harus hadir pada pemeriksaan KPK? Kenapa ketegasan yg sama tidak ada?
# Sekali lagi, keputusan Presiden dlm waktu dekat ini akan sangat menjawab apakah beliau berada dibalik kriminalisasi pimpinan KPK atau tidak
# Dan keputusan Presiden akan menjawab apakah beliau masih mengingat janji2 kampanyenya atau tidak.
# Kita berharap Presiden mengambil keputusan yg bijak tapi tegas. Sebab inilah keputusan sulit diantara yg tersulit. Kita tunggu saja.
# Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.
http://www.harianterbit.com/national...i-Pimpinan-KPK
Ngeri-ngeri sedap neh Kulwit siap2 dikerangkeng ??? deh
PenerusTrioMacan?
Akun yang termasuk sebagai pendukung Joko Widodo--sejak sosok ini belum menjadi presiden terpilih Indonesia--membuktikan tidak kehilangan sikap kritisnya.
Memberi dukungan tak berarti menghilangkan sikap kritis dan itu menjadi “garis api” bagi mereka. Berikut kultwit lengkapnya:
# Kultwit ini akan mengurai dimana sesungguhnya posisi Presiden Jokowi terkait polemik KPK–Polri
# Kita mulai dari janji kampanye Jokowi untuk memilih pejabat secara transparan tanpa pertimbangan "like and dislike"
# Lalu kita menjadi saksi ketika Presiden mengusulkan calon tunggal Kapolri tanpa melibatkan KPK dan PPATK
# Memang benar ini adalah hak prerogratif presiden. Tapi disaat yg sama Jokowi juga memberikan komentar yg sifatnya "like n dislike"
# "Lha masak saya pilih yang jauh, Hak prerogratif saya pakai, saya pilih" kata Jokowi m.detik.com/news/read/2015…
# Perlu dicatat bahwa BG gagal jadi menteri krn kena stabillo KPK. Toh, namanya tetap dipaksakan utk diusulkan sbg calon tunggal kapolri
# Dengan mengabaikan segala protes publik pd saat itu, nama BG tetap diserahkan ke Komisi 3 DPR.
#Bak petir di siang bolong, KPK menyatakan BG sebagai tersangka sehari setelah namanya diserahkan ke DPR
# Presiden sangat gusar dgn kabar ini. Tapi toh beliau tidak segera menarik pencalonan BG, meskipun bisa dan boleh
# Kelak keputusan untuk tidak menarik pencalonan BG setelah dinyatakan tersangka itu akan menjadi keputusan paling blunder
# DPR yg tahu ini akan membawa blunder bagi presiden segera menyambut umpan matang tsb dgn menyetujui BG sebagai kapolri
# Maka protes pun merebak di kalangan masyarakat. Baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semua menyesalkan keputusan presiden itu.
# Menanggapi protes publik itu Presiden kemudian memutuskan untuk "menunda" pelantikan BG dan mengangkat Plt Kapolri
# Polri yg sudah dikuasai BG cs melakukan perlawanan keras. Meskipun di awal sudah berjanji tak akan ada Cicak vs Buaya jilid 3
# Nyatanya secara ajaib muncul "laporan masyarakat" terhadap semua pimpinan KPK. Dimulai dari kesaksian Hasto tentang Samad
# Lalu disusul dgn penangkapan BW yg kontroversial itu. Sementara komisioner KPK lain satu persatu ada yg melaporkan juga
# Meskipun dasar laporannya absurd, seperti dari tulisan kompasiana, bukti2 dan kesaksian yg mudah dipatahkan. Tetap saja diproses oleh polri
# Menyikapi hubungan yg semakin memanas ini lalu presiden membuat statement. Antara lain, "jangan ada kriminalisasi!"
# Namun himbauan Presiden seperti tidak digubris. "Proses hukum" terhadap para pimpinan KPK tetap berlanjut
# Apa makna "proses hukum" tetap berlanjut ini? Jelas, pimpinan KPK dipaksa non aktif krn terikat peraturan
# Masalah nanti terbukti atau tidak di pengadilan. Jika pimpinan KPK jadi tersangka dia harus non aktif. Jika jadi terdakwa harus berhenti
# Jadi tidak heran bukan, mengapa tuduhan2 absurd tetap saja diproses oleh bareskrim. Memang tujuannya membuat para pimpinan KPK non aktif
# Terhadap sikap polri yg jelas2 'balas dendam' ini Presiden memilih bersikap "menghormati proses hukum"
# Di satu sisi proses hukum terhadap BG tersendat krn:
1. BG dan saksi2 menolak hadir.
2. Para pimpinan KPK disibukkan dgn kasusnya.
# Terhadap sikap BG dan saksi2 dari polri yg tidak kooperatif terhadap "proses hukum" di KPK itu Presiden bersikap DIAM.
# Pada perkembangan selanjutnya, Budi Waseso yg melakukan tindakan insubordinasi dan mengabaikan himbauan presiden justru dapat promosi
# Dalam daftar calon kapolri pengganti BG, namanya secara ajaib masuk sebagai kandidat menggeser Suhardi Alius yg dicoret secara tidak fair
# Maka hanya ada 2 kemungkinan:
1. Himbauan Presiden tidak digubris Budi Waseso.
2. Presiden ada dibalik kriminalisasi pimpinan KPK.
# Kemungkinan pertama bisa dicoret jika Budi Waseo benar2 dipilih jadi kapolri.
# Betapa tidak? Orang yg nyata2 melakukan pembangkangan pd himbauan presiden kok malah dihadiahi jabatan prestisius sbg kapolri?
# Artinya, memilih Budi Waseso sebagai kapolri akan membenarkan tuduhan presiden memang ada dibalik kriminalisasi terhadap pimpinan KPK
# Kemungkinan pertama tadi baru bisa dicoret hanya jika Budi Waseso tidak diusulkan presiden ke DPR utk jadi calon kapolri
# Semakin tidak masuk akal lagi bahwa presiden memilih orang yang tidak patuh pada himbauannya. Bukankah beliau butuh kapolri yg loyal?
# Dari semua kegaduhan ini, mari sekarang mari kita lihat apa yg sudah terjadi pada KPK dan para pimpinannya
# Menkumham mulai menyuarakan ide perpu mengangkat Plt pimpinan KPK. Apakah artinya ini?
# Jika perpu mengangkat Plt pimpinan KPK benar2 diterbitkan, mk sulit dibantah akal sehat bhw presiden merestui kriminalisasi pimpinan KPK
# Hal yg berbeda terjadi pada kasus Bibit-Candra dimana Presiden saat itu memerintahkan Polri utk keluarkan SP3
# Terlepas penjaringan nama2 kapolri dilakukan oleh kompolnas, tapi keputusan presiden atas usulan kompolnas itu mencerminkan posisinya
# Terlepas skenario perpu dibuat menkumham dkk yg orang partai itu, tapi keputusan Jokowi akan menjelaskan posisinya
# Faktanya presiden bisa bersikap tegas. Hal tersebut terbukti hari ini pada pernyataan Badrodin dan Pratikno
# Ini buktinya >> Selama Presiden di Luar Negeri, Tak Boleh Ada Penangkapan Atau Penggeledahan bit.ly/1DNjt9w
# Kenapa instruksi serupa tidak dilakukan jauh2 hari sebelumnya? Kenapa presiden seolah tak berdaya atas kriminalisasi pimpinan KPK?
# Kenapa Presiden tak instruksikan agar BG dan saksi2 polisi lain harus hadir pada pemeriksaan KPK? Kenapa ketegasan yg sama tidak ada?
# Sekali lagi, keputusan Presiden dlm waktu dekat ini akan sangat menjawab apakah beliau berada dibalik kriminalisasi pimpinan KPK atau tidak
# Dan keputusan Presiden akan menjawab apakah beliau masih mengingat janji2 kampanyenya atau tidak.
# Kita berharap Presiden mengambil keputusan yg bijak tapi tegas. Sebab inilah keputusan sulit diantara yg tersulit. Kita tunggu saja.
# Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.
http://www.harianterbit.com/national...i-Pimpinan-KPK


PenerusTrioMacan?
Diubah oleh lilianaa 09-02-2015 14:14
0
4.7K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan