- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Tuhkan Beda] Hendropriyono: Istilah Mobil Nasional Salah Kaprah


TS
embolisasi
[Tuhkan Beda] Hendropriyono: Istilah Mobil Nasional Salah Kaprah
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono angkat bicara terkait dengan polemik pembuatan mobil nasional, yang melibatkan Proton, perusahaan mobil andalan Malaysia.
Kerja sama ini dilakukan oleh PT Adiperkasa Citra Lestari milik Hendropriyono. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Najib Tun Razak, serta bos Proton, Mahathir Mohamad, menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama ini di Malaysia kemarin. Surat perjanjian itu ditandatangani langsung oleh Hendropriyono dan CEO Proton Daruk Abdul Harith Abdullah di markas Proton.
Kabar kerja sama ini mengundang reaksi dari masyarakat karena menilai pemerintah tidak perlu menggandeng perusahaan Malaysia untuk pengembangan mobil nasional.
Menurut Hendropriyono, penggunaan istilah mobil nasional dalam kerja sama ini tidak tepat. "Sebaiknya belajar dulu istilah akademik dengan benar," katanya melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 8 Februari 2015.
Menurut Hendropriyono, proyek ini adalah kerja sama antara swasta dan swasta. Bentuk kerja sama ini, menurut Hendropriyono, adalah pengembangan teknologi, yang akan menampung sekitar 6.000 tenaga kerja.
Hendropriyono mengatakan kerja sama ini perlu diambil karena membangun pabrik mobil asli Indonesia membutuhkan dana sangat besar. Dengan menggandeng Proton, Hendropriyono mengatakan, proses produksi akan lebih efisien. Proton, kata Hendropriyono, juga akan membantu pemasaran dan jaringan. "Ini bersama-sama membangun bangsa."
http://m.tempo.co/read/news/2015/02/08/090640818/Hendropriyono-Istilah-Mobil-Nasional-Salah-Kaprah
Tuhkan beda, bukan mobnas kok
Biar gambar yg bicara
Kerja sama ini dilakukan oleh PT Adiperkasa Citra Lestari milik Hendropriyono. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Najib Tun Razak, serta bos Proton, Mahathir Mohamad, menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama ini di Malaysia kemarin. Surat perjanjian itu ditandatangani langsung oleh Hendropriyono dan CEO Proton Daruk Abdul Harith Abdullah di markas Proton.
Kabar kerja sama ini mengundang reaksi dari masyarakat karena menilai pemerintah tidak perlu menggandeng perusahaan Malaysia untuk pengembangan mobil nasional.
Menurut Hendropriyono, penggunaan istilah mobil nasional dalam kerja sama ini tidak tepat. "Sebaiknya belajar dulu istilah akademik dengan benar," katanya melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 8 Februari 2015.
Menurut Hendropriyono, proyek ini adalah kerja sama antara swasta dan swasta. Bentuk kerja sama ini, menurut Hendropriyono, adalah pengembangan teknologi, yang akan menampung sekitar 6.000 tenaga kerja.
Hendropriyono mengatakan kerja sama ini perlu diambil karena membangun pabrik mobil asli Indonesia membutuhkan dana sangat besar. Dengan menggandeng Proton, Hendropriyono mengatakan, proses produksi akan lebih efisien. Proton, kata Hendropriyono, juga akan membantu pemasaran dan jaringan. "Ini bersama-sama membangun bangsa."
http://m.tempo.co/read/news/2015/02/08/090640818/Hendropriyono-Istilah-Mobil-Nasional-Salah-Kaprah
Tuhkan beda, bukan mobnas kok

Biar gambar yg bicara

Quote:
Diubah oleh embolisasi 08-02-2015 14:00
0
8.9K
116


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan