JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendapat anugerah dari Kerajaan Brunei Darussalam. Tak tanggung-tanggung, anugerah tersebut adalah bintang kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama La.

Kehormatan itu diberikan Sultan Brunei Darussalam, Hasanah Bolkiah, saat Jokowi melakukan lawatan kenegaraan di Brunei Darussalam, Sabtu (7/2).

“Itu kehormatan bagi saya dapat kehormatan tertinggi dari kerajaan Brunei Darussalam,” katanya, seperti dilansir situs Setkab, Minggu (8/2).

Menurut Jokowi, Brunei Darussalam punya arti penting, karena itu menjadi negara pertama yang dikunjunginya sebagai presiden. “Saya merasa sangat beruntung memiliki mitra seperti Sultan Hasanal Bolkiah yang sangat dicintai rakyat Brunei, dan saya yakin wawasan Brunei 2035 dapat dicapai dibawah kepemimpinan yang mulia,” ujar Jokowi.

Dalam sambutannya, Sultan Hasan Bolkiah meyakini kunjungan Jokowi itu akan terus mempererat jalinan silaturahim dan kesejahteraan rakyat Brunei Darussalam dan Indonesia.

Sultan menyebutkan, hubungan Brunei Darussalam dan Indonesia telah diikat persahabatan berdasarkan ikatan ulama, sejarah, dan bangsa. “Ikatan ini tidak putus walau masa dan keadaan berubah,” katanya.

Di sisi lain, saat Jokowi wajib melakukan tugas kenegaraan berkunjung ke Malaysia, Brunei Darussalam dan juga Filipina, di dalam negeri persoalan menumpuk menunggu solusi dari Jokowi.

Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah penuntasan polemik Kapolri. Saat ini, status Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan di mata publik masih menggantung. Apakah masih tetap akan dilantik karena dialah calon tunggal Kapolri, atau dibatalkan karena menjadi tersangka kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?

Jika dibatalkan, siapa para Komjen (pangkat tiga bintang) yang pantas menggantikan? Apakah Komjen Budi Waseso, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Bayu Seno, Komjen Badrodin Haiti atau ada Komjen lainnya?(adk/jpnn)