Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan ada beberapa kriteria yang digunakan oleh tim sukses Timses Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dalam membangun struktur serta merekrut tokoh-tokoh yang akan diajak masuk dalam proses pemenangan.

Pertama dan terutama, kemauan untuk bekerja memenangkan Jokowi-JK didasarkan pada prinsip kesukarelaan. Bahwa mereka mau menyatu ke dalam gerakan perjuangan, karena memahami tantangan memenangkan Jokowi-JK bukanlah hal ringan.

"Jadi yang pertama ada kesesuaian hati dulu. Susah kalau tim dibentuk, misalnya karena iming-iming jabatan atau uang. Kami lebih mementingkan kesesuaian hati," jelas Hasto di Jakarta, Jumat (23/5).

Kedua, dari aspek dukungan elektoral, para tokoh yang akan masuk ke tim Jokowi-JK adalah mereka yang akan dipersepsikan sebagai the winning team. Maka diperlukan tokoh-tokoh yang mampu menggalang segmen masyarakat tertentu.

Aspek ketiga adalah sisi kompetensi dan kreatifitas di dalam melaksanakan kerja-kerja pemenangan. Hal itu didasari fakta bahwa dana pemenangan Jokowi-JK sangat terbatas.

"Karena itu dia harus kreatif. Berkampanye dengan biaya semurah-murahnya. Sehingga daya tarik bekerja itu murni bukan karena uang, tapi lebih pada kreatifitas," ujar Hasto.

Hasto juga tak menolak bahwa menguasai suara di Pulau Jawa akan menjadi salah satu prioritas penting bagi tim pemenangan. Beberapa provinsi, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat akan terus diperhatikan.

Bedanya, bila di Jawa Tengah dan Jawa Timur fokusnya lebih pada mempertahankan keunggulan raihan suara, seperti ditunjukkan dalam hasil Pileg 2014 lalu, di Jawa Barat berfokus pada merebut kantong suara.

Di Jawa Barat, kata Hasto, dikenal berorientasi pada kedekatan dengan tokoh yang dianggap memiliki hubungan kesejarahan dan budaya dengan masyarakatnya.

"Tokoh bersejarah ini yang akan digalang. Mareka akan menyampaikan dukungan masing-masing. Kuncinya adalah tokoh itu adalah mereka yang memiliki basis elektoral yang baik," jelasnya.

Untuk nama-nama tokoh yang akan disasar, Hasto mengaku mereka belum menentukannya dan masih akan memulai proses komunikasi.


SUMBER