Kaskus

News

comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Pegiat Film Kumpulkan Bukti untuk Laporkan 'Skandal Berlinale' ke KPK
Pegiat Film Kumpulkan Bukti untuk Laporkan 'Skandal Berlinale' ke KPK

Batalnya delegasi Indonesia ke Berlin untuk mengikuti European Film Market (EFM) di Berlinale bukan menjadi akhir dari protes sejumlah sineas kepada pejabat Kementerian Pariwisata yang bertanggung jawab. Saat ini para sineas dan pegiat film sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diungkapkan sutradara Robby Ertanto kepada detikHOT, Jumat (6/2). Bukti-bukti yang dikumpulkan antara lain nota perjalanan, rincian biaya, serta identitas para delegasi yang dinilai 'tidak jelas'.

"Sekarang akan mempersiapkan bukti untuk ke KPK. Minggu depan bawa ke KPK," katanya.

Menurut sutradara '7 Hati 7 Cinta 7 Wanita' itu, pihaknya sudah berkonsultasi dengan kuasa hukum serta pihak KPK. Kasus ini dinilai berpotensi untuk dibawa ke meja hijau. Apalagi ini bukan kali pertama. Siapa yang akan dilaporkan?

"Semua yang tanda tangan dokumen-dokumen itu," tegasnya.

Dari dokumen yang bocor mengenai daftar delegasi berjumlah 10 orang yang tadinya akan dikirim ke Berlinale tahun ini, para sineas mempertanyakan kapasitas dan kriteria mereka. Ada yang disebut aktor, aktris dan pengamat film tetapi nama-nama tersebut tidak familiar dengan industri film.

Seperti misalnya Tini Afianti yang disebut sebagai pengamat film di dokumen delegasi Indonesia ke Berlinale ternyata istri dari Rio Nasution, CEO Baroka-Event Organizer yang ditunjuk untuk mengurus hal itu. Rio juga sempat menangani Festival Film Indonesia (FFI) tahun lalu, yang dinilai sutradara Joko Anwar 'hancur lebur' penyelenggaraannya.

Pegiat Film Kumpulkan Bukti untuk Laporkan 'Skandal Berlinale' ke KPK

Ada juga Wawan Sukmawan yang disebut sebagai aktor dalam dokumen nota dinas delegasi Indonesia ke Film Market Cannes 2014 (dengan anggaran dana RP 2 M). Menurut pengamat film Shandy Gasella, dia adalah adik dari salah seorang pejabat Kemenpar. Di akun Twitter-nya, Shandy mengunggah foto Wawan yang dia dapatkan dari milis kalangan perfilman.

"Ini udah terkonfirmasi, jadi bukan gosip lagi," kata Shandy.

Robby Ertanto mengatakan sudah memiliki bukti-bukti tersebut sejak tahun lalu, namun mereka belum bergerak dengan harapan pejabat terkait bisa berubah dan lebih mendukung para sineas untuk memajukan perfilman nasional. "Tapi nggak ada perubahan," sesalnya.

Saat bertemu dengan Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata Armein Firmansyah dan Sekertaris Jenderal Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Rabu (4/2) lalu, Robby sempat menyampaikan tuntutannya kepada mereka agar bertanggung jawab dan mundur dari jabatan.

"Tapi tanggapannya ya normatif saja," katanya.

Sementara Armein yang dikonfirmasi detikHOT, Rabu (4/2) mengatakan bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas permasalahan ini. Mengenai daftar delegasi yang diisi orang-orang berlabel 'aktor' dan 'artis', Armein berdalih, hal itu dilakukan secara terburu-buru karena waktu yang mepet untuk mengurus visa.

Mengenai kriteria delegasi yang dikirim, Armein mengatakan lebih fokus kepada promosi dan penjualan film Indonesia lewat pasar film yang ada di festival film internasional seperti di Berlin dan Cannes. Jadi pihaknya memang tidak memiliki agenda untuk menyertakan sineas untuk berkompetisi mengikuti festival film itu sendiri.

Ia juga menegaskan dana Rp 1,5 miliar yang dianggarkan untuk keikutsertaan di pasar film di Berlin tahun ini, belum sepeser pun ada yang keluar. Menurutnya kerugian tiket pesawat dan dana awal booth yang telah dibayarkan menggunakan uang EO. Armein juga siap menganti uang itu.

sumber
=========

ada maling motor, ketauan, trus ketangkep
tapi karena motornya masih ada dan belum kemalingan, apa berarti kita lepas gitu aja malingnya? engga kan? emoticon-Big Grin
0
6.7K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan