TRIBUNNEWS.COM - Apabila Anda masih mempertimbangkan makan mi instan untuk makan siang, maka Anda harus mengetahui mengenai sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition.

Jurnal ilmiah itu menemukan, seorang wanita yang mengonsumsi mi instan secara berlebihan memiliki risiko lebih besar terkena sindrom metabolik dibanding mereka yang konsumsi mi instan lebih sedikit.

Seorang wanita yang makan mi instan lebih dari dua kali dalam seminggu, sekitar 68 persen lebih mungkin mengalami sindrom metabolik. Sindrom ini adalah sekumpulan gejala seperti obesitas sentral (lemak berlebihan di daerah perut), tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, trigliserida meningkat, dan rendahnya tingkat kolesterol HDL.

Memiliki tiga atau lebih gejala diatas akan meningkatkan risiko terkena diabetes (kencing manis) dan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Penelitian terakhir juga menganalisis asupan gizi secara keseluruhan antara mereka yang konsumsi mi instan dan tidak konsumsi mi instan. Dan hasilnya seperti yang mungkin Anda duga, bahwa konsumsi mi instan memberikan kontribusi yang kecil untuk diet yang sehat.

Mereka yang konsumsi mi instan memiliki asupan nutrisi penting yang lebih rendah seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C dibandingkan dengan mereka yang tidak konsumsi mi instan.

Mereka yang konsumi mi instan juga memiliki asupan energi, lemak tidak sehat dan natrium yang berlebihan (hanya satu bungkus mengandung 2.700 miligram sodium).(Tribun Timur)

http://m.tribunnews.com/kesehatan/2015/02/04/ini-daftar-penyakit-yang-bakal-diderita-penggemar-mi-instan#

____________________________________________________________________________


Video Seram Mi Instan di Perut Anda Setelah Dua Jam Dimakan



Kok di quote


TRIBUNNEWS.COM - Makan mi instan sangat populer karena berbagai sebab seperti tak punya waktu luang karena kesibukan. Apalagi bagi mahasiswa atau anak kos, makan mi instan jadi pilihan utama saat perut terasa lapar.

Diberitakan, mercola, mengkonsumsi sewajarnya tak jadi masalah, tapi sebaiknya anda berpikir ulang untuk menjadikannya menu sehari-hari. Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital mencari tahu apa yang terjadi di dalam perut setelah makan mi instan.
Video itu menunjukan buktinya nyata dengan menampilkan rekaman dua penelitian seseorang mengkonsumsi mi instan dan seoerang lagi mengkonsumsi mi buatan sendiri yang masih baru.

Pada penelitian pertama, peneliti menggunakan kamera seukuran pil untuk melihat apa yang terjadi di dalam perut dan saluran pencernaan setelah Anda makan mi instan, Hasilnya sangat mencengangkan, mi instan itu masih utuh setelah dua jam.

Penelitian kedua, mi buatan sendiri yang masih 'segar' sebagai pembanding, hasilnya jauh berbeda dari mi instan yang biasa dijual di toko-toko. hasil penelitian pertama, jelas membuat beban pencernaan sistem anda bertambah.

Dua jam mi tak dapat dicerna berarti, pencernaan dipaksa bekerja selama berjam-jam untuk memecah makanan yang diproses. Ditambah makanan yang terlalu lama di saluran pencernaan berdampak terlambat penyerapan nutrisi. (tribunjogja.com)

http://m.tribunnews.com/kesehatan/2015/02/04/video-seram-mi-instan-di-perut-anda-setelah-dua-jam-dimakan


________________________________________________________________


Trik Melepaskan Anak Dari Ketergantungan Mi Instan

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sudah terlanjur jatuh cinta dan sulit lepas dari kebiasaan mengkonsumsi mi instan? Ahli gizi dari SMC RS Telogorejo dan RSUP Kariadi Semarang dr Niken Puruhita Med Sc Sp GK punya solusinya.

Menurut dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini khusus bagi anak kecil, dikhawatirkan jika sudah hobi menyantap mi instan, menjadi ketergantungan. Anak tidak mau mengkonsumsi makanan lain sehingga kebutuhan akan zat-zat yang penting bagi tubuh tidak terpenuhi.

"Untuk melarang secara tegas tentu akan sangat sulit. Cara yang paling tepat adalah mengurangi secara perlahan-lahan," kata dr Niken pada Tribun Jateng, Kamis (9/1/2014).
Sebagai misal yang pertama mengurangi pemakaian bumbu siap pakai. Atau mengganti bumbu siap pakai menggunakan bumbu sendiri yang lebih fresh. Tambahkan pula aneka sayur sebagai sumber serat.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman, kebiasaan makan bisa dilatih sedikit demi sedikit. Sebagai misal orang yang terkena diabetes dan dilarang menu tertentu lama kelamaan akan terbiasa.

Pada prinsipnya, saat ini dalam sebuah menu yang harus terkandung tidak lagi empat sehat lima sempurna, melainkan menu sehat dan seimbang. Bagi setiap orang, kebutuhan akan menu yang sehat berbeda-beda. (*)

http://m.tribunnews.com/kesehatan/2015/01/10/trik-melepaskan-anak-dari-ketergantungan-mi-instan


Sudahkah Anda makan mie instan minggu ini?