Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sedihjombloAvatar border
TS
sedihjomblo
Bos BUMN Ini Sebut RI Impor Jengkol dari Malaysia
Wiji Nurhayat - detikfinance
Rabu, 04/02/2015 11:57 WIB

Jakarta -Produk sayuran seperti jengkol termasuk yang harganya rawan berfluktuasi tergantung musim, karena pasokannya sering terbatas untuk periode tertentu. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, ada informasi yang menyebutkan kebutuhan jengkol harus diimpor dari Malaysia.

"Kita mengimpor jengkol tahun 2013 lalu dari Malaysia Rp 15 miliar," kata Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro dalam Seminar Nasional Politik Ekonomi Ketahanan Pangan dalam Jokowinomics di Aula Nurcholish, Univeritas Paramadina Jakarta, Rabu (4/02/2015).

Ismed mengatakan di Malaysia komoditas jengkol menjadi penting dan dikembangkan oleh para petaninya. Sedangkan di Indonesia, tanaman ini masih dipandang sebelah mata karena ditanam apa adanya.

"Jengkol di Indonesia tidak dikelola secara bisnis dan industri. Di Malaysia sudah menjadi industri pangan. Malaysia mungkin bisa menjadi produsen jengkol di dunia," kata petinggi BUMN perkebunan ini.

Ismed juga mengungkapkan Indonesia kerap mengimpor banyak komoditas pangan. Selain jengkol, Indonesia masih ketergantungan dengan impor gula mentah (raw sugar) untuk kebutuhan gula industri.

Selain gula, beberapa komoditas pangan pokok seperti beras, cabai dan bawang (merah dan putih) juga masih diimpor. Bila tidak ada perbaikan di sisi produksi dalam negeri, Ismed memperkirakan devisa yang dikeluarkan semakin besar hanya untuk mengimpor pangan pokok yang seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Jagung dan singkong impor semua dari Vietnam. Devisa negara sebesar Rp 435 triliun kita keluarkan di tahun 2013 hanya untuk impor pangan. Di tahun 2030 mungkin Rp 1.200-1.500 triliun kita keluarkan karena tidak ada pasok kebutuhan pangan yang cukup di dalam negeri," katanya.

(wij/hen)

http://finance.detik.com/read/2015/0...-dari-malaysia
0
3.4K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan