- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Backpacker vs Flashpacker


TS
d13m0n
Backpacker vs Flashpacker

Quote:
Soal traveling, tiap orang tentunya punya gayanya masing-masing. Ada yang ngegembel dengan modal seminimal mungkin, ada juga yang royal soal dana demi mendapatkan perjalanan yang nyaman. Inilah bedanya traveling ala backpacker dan liburan ala turis yang menjadi dua kutub ekstrem soal cara melakukan suatu perjalanan. Tapi tahukah kamu kalau ada juga “jalan tengah” di antara dua kutub ekstrem ini? Ya, istilah dari jalan tengah tersebut adalah flashpacker.
Kali ini, kita akan ngebahas kedua gaya yang lebih “anak muda”: backpacking dan flashpacking. Kira-kira gimana sih perilaku masing-masing saat traveling?
Kali ini, kita akan ngebahas kedua gaya yang lebih “anak muda”: backpacking dan flashpacking. Kira-kira gimana sih perilaku masing-masing saat traveling?
Quote:
1. Masalah Finansial

Spoiler for Versi Backpacker:

Demi menabung untuk jalan-jalan, dibela-belain deh makan mie instan doang tiap menjelang akhir bulan.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Ya, flashpacker didominasi oleh anak-anak muda yang mendapat dukungan finansial yang lumayan dari orang tua, atau sudah punya penghasilan sendiri. Makanya, golongan ini bisa menabung untuk jalan-jalan dengan jumlah yang lumayan tanpa perlu prihatin di akhir bulan.
Quote:
2. Budget

Spoiler for Versi Backpacker:

Nanya ke diri sendiri: “Dengan duit segini, bisa jalan-jalan ke mana aja ya di Jogja? Cari objek wisata yang gratis ah.”
atau
“Pengen liburan ke Gili Trawangan nih, biaya paling minim berapa ya?“
Para backpacker ini adalah pemegang teguh prinsip ekonomi: mereka berusaha membeli pengalaman dengan biaya seminimal mungkin.
Spoiler for Versi Flashpacker:

"Wah, liburan ke sini kayaknya menarik nih. Mesti ngunjungin apa aja ya kalau di sini?”
Pepatah Jawa ‘ono rego ono rupo’ (ada harga ada kualitas) inilah yang dipegang oleh flashpacker. Mereka gak ragu membayar lebih demi pengalaman yang mereka inginkan. Misalnya, nyewa jip yang harganya ratusan ribu demi merasakan serunya Lava Tour Merapi.
Quote:
3. Transportasi

Spoiler for Versi Backpacker:

“Pak, harus pakai apa ya buat pergi ke Mataram dari Lembar?”
“Ada bus umum Dik, tapi bisa juga sewa mobil.”
“Yang lebih murah yang mana?”
“Bus dong, Dik…”
“Ya udah pakai itu aja!”
Ada alternatif transportasi yang lebih murah, itulah yang diambil. Gak masalah meski harus menempuh perjalanan selama berhari-hari, atau berbagi kursi dengan ibu-ibu tua, bapak-bapak perokok, sampai hewan hidup.
Kalaupun mesti naik pesawat, backpacker bakal menanti tiket promo yang paling murah. Bila harus hunting tiket pesawat, backpacker rela mantengin info-info tiket promo tanpa kenal lelah, bahkan meski tiket promo itu datangnya gak tahu kapan. Kalau pun emang belum ada, ya udahlah mending ke tempat lain dulu yang bisa dijangkau jalan darat.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Kalau naik kereta menghabiskan waktu 24 jam dan pesawat cuma menghabiskan waktu 1 jam, ya mending pilih pesawat lah!
Flashpacker juga cari tiket promo, cuma ujung-ujungnya mesti disesuaiin juga sama jadwal pribadinya. Tapi apa daya kalau jadwalnya ternyata bentrok sama kuliah atau kerjaan. Akhirnya, beli tiket yang sedikit lebih mahal.
Quote:
4. Tempat Istirahat

Spoiler for Versi Backpacker:

Kalau dirunut, kira-kira pilihan akomodasi seorang backpacker itu begini:
Opsi pertama: Rumah teman.
Opsi kedua: Rumah sesama traveler (Couchsurfing, Brooo!)
Opsi ketiga: Rumah warga setempat, sekalian bercengkerama sama penduduk lokal.
Opsi keempat: Dorm hostel (kalau bisa yang campur, siapa tau nemu jodoh teman seperjalanan. Hehehe)
Opsi kelima: Ngemper di stasiun.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Untuk tempat menginap, flashpacker tentu milih hotel, dong!
Quote:
6. Gaya Traveling

Spoiler for Versi Backpacker:

Backpacker cuek aja dengan gayanya yang nggembel.
Demi beban bawaan yang ringan, mereka rela bawa pakaian secukupnya, yang penting fungsional. Ganti pun kalau perlu aja. Pakaian kotor? Cuci sendiri di wastafel.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Sense mereka soal fashion selama traveling cukup tajam. Gimanapun, mereka wajib terlihat modis di depan kamera. Kata ‘flash’ dalam flashpacker ‘kan artinya ‘gaya’.
Quote:
7. Gadget

Spoiler for Versi Backpacker:

Backpacker: Smartphone plus kamera saku aja udah cukup. SLR dengan satu lensa itu mewah.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Flashpacker: Smartphone, iPad, laptop, plus peralatan memotret yang perlu tas sendiri.
Quote:
8. Masalah Perut

Spoiler for Versi Backpacker:

Gak ambil pusing!
Pagi: warteg.
Siang: warteg.
Malam: warteg.
Rasa nomor dua, yang penting perut kenyang dan tubuh kembali bertenaga.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Urusan mengisi perut selama traveling, flashpacker juga gak ambil pusing. Apa yang harus dikeluarkan dianggap pantas dengan apa yang akan masuk.
Karena lebih mentingin pengalaman dibanding harga, sebisa mungkin para flashpacker mencicipi kuliner lokal yang recommended di destinasi liburan mereka, setiap kali makan.
Quote:
9. Tujuan Wisata

Spoiler for Versi Backpacker:

Tempat wisata yang dituju backpacker biasanya adalah yang murah meriah tapi tetap keren.
Gak cuma murah meriah, kalau bisa sih malah gratis, deh. Incaran mereka biasanya, tempat-tempat wisata alam, candi-candi yang gak mainstream, landmark bersejarah, serta kampung-kampung tradisional.
Spoiler for Versi Flashpacker:

Flashpacker biasanya mengincar pengalaman yang lebih spesifik, meskipun itu berarti harus mengeluarkan sejumlah uang.
Misalnya, terbang tandem dengan paralayang, caving di Goa Jomblang, atau menyelam di perairan Manado. Meski harus mengeluarkan sejumlah uang, gak papa, yang penting tujuan traveling mereka tercapai.
Quote:
10. Berpindah tempat dari satu spot ke spot lain

Spoiler for Versi Backpacker:

Backpacker hampir selalu mengandalkan moda transportasi umum seperti bus kota. Kalau itu gak memungkinkan, ya sewa sepeda motor aja atau jalan kaki.
Cuma dua kilo? Oke, KITA JALAN!”

Spoiler for Versi Flashpacker:

Flashpacker juga mengandalkan transportasi umum kok, tapi mereka gak segan membayar lebih demi kenyamanan dan menghemat waktu.
“Hmm, buat trip Kawah Ijen–Baluran kayaknya paling top kalau naik hardtop sewaan nih. Biar gampang bergerak dan gak usah mikir transpor lagi.”
Apalagi kalau anggotanya ada empat orang. Harga 500 ribu dibagi empat sih masih muraaah…

Quote:

Kedua gaya traveling ini memang sulit dipisahkan satu sama lain. Mereka berbagi akar yang sama, yaitu mengincar pengalaman tanpa harus terikat dengan itinerary saklek dari agen wisata. Mereka sama-sama mencintai kebebasan, sama-sama tertarik dan bercengkerama dengan budaya lokal, dan menjadi diri sendiri.
Simpelnya, flashpacker adalah backpacker yang bertambah “dewasa”. Sebagian flashpacker mungkin dulunya adalah backpacker yang udah pernah ngirit mati-matian dan ngegembel demi sebuah perjalanan—dan kini mereka ingin menikmati perjalanan dengan cara yang sedikit berbeda.
Yah, bukan berarti gaya traveling yang satu lebih dari baik dari yang lain. Masing-masing cara punya menawarkan pengalaman unik yang mungkin gak didapatkan oleh yang satunya.
Quote:
Jadi, gaya travelingmu yang mana nih? Atau, mungkin keduanya pada kesempatan yang berbeda?
Sekian dari ane, mohon maaf jika ada kesalahan atau hal yang menyinggung
Sekian dari ane, mohon maaf jika ada kesalahan atau hal yang menyinggung

Spoiler for Sumber:
[URL="http://www.hipweS E N S O Rcom/travel/11-perbedaan-krusial-antara-kamu-yang-traveling-ala-backpacker-dan-ala-flashpacker/"]http://www.hipweS E N S O Rcom/[/URL]
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 18 suara
Kamu itu Backpacker atau Flashpacker
Backpacker
78%
Flashpacker
22%
Diubah oleh d13m0n 31-01-2015 22:37
0
6K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan