- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengetahui Cara Berburu Beberapa Suku di Indonesia


TS
backintroduce
Mengetahui Cara Berburu Beberapa Suku di Indonesia


Spoiler for Oli bekas:

Quote:
Komeng agan/aganwati yang terbijak
tidak lupa
+
akan ane simpan di hati paling dalam
Juga REKOMENDASI HOT THREAD Sekiranya bisa dituangkan
tidak lupa


Juga REKOMENDASI HOT THREAD Sekiranya bisa dituangkan
Quote:
Terimakasih untuk Mimin, Momon, Hansip, orang-orang greget
serta agan dan agan wati sekalian para KasKus-ers
telah menjadikan Thread ini HT
bakan double HT pada 2/2/2015 ini HT pada hari yang sama

serta agan dan agan wati sekalian para KasKus-ers
telah menjadikan Thread ini HT
bakan double HT pada 2/2/2015 ini HT pada hari yang sama

Spoiler for Pic Hot Thread:

Semoga kita sebagai bangsa indonesia menghargai dan mencintai perbedaan
berpedoman Pancasila
dan mengerti makna dari Bhinneka Tunggal Ika

berpedoman Pancasila
dan mengerti makna dari Bhinneka Tunggal Ika



Hai gan
Selamat berakhir pekan
Selamat datang
di Thread Sederhana ini
di Penghujung Januari, 2015 ini
semoga di bulan depan KASKUS-ers semua
bisa menjalani dengan lebih baik lagi
dan selalu diberi kemudahan dalam hidup



Siapa yang disini orang jawa?
hmm orang sumatra?
ada yang orang kalimantan sulawesi?
kalo orang papua maluku?
oke.. nah kalo orang madura bali NTT NTB?
wah ternyata ada semuaya, KEREN dah

kalo orang GILA ada??

ane gan..
ada perlu apa ente?

kagak apa-apa tong
cuma nanya...








Quote:

Republik Indonesia, disingkat RIatau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau,
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai Suku bangsa, Ras dan Agama.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai Suku bangsa, Ras dan Agama.
Spoiler for Sumber:
Quote:

Suku bangsa adalah suatu golongan manusiayang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai
oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut
seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.
Spoiler for Sumber:

Nah Agan-Aganwati
yang bakal ane bahas disini dari pendahuluan diatas adalah
"Bagaimana kebiasaan serta perilakubeberapa Suku di Indonesia
dalam berburu berdasarkan sukunya
sebagian ada yang masih berburu, dan sebagian lagi sudah menjadi "cerita" perburuan"
yuk ke Ulasan


- Suku Sangir/ (Sangihe) Talaud
Spoiler for Pic + Explain:


Quote:
Suku Talaud diperkirakan telah ada ribuan tahun Sebelum Masehi, hidup dan bertahan di pulau-pulau antara Sulawesi dan Filipina. Kajian antropologi kebudayaan pada masa sebelumnya menjelaskan orang Sangir Talaud merupakan rumpun manusia berbahasa Melanesiayang berasal dari migrasi Asia pada 40.000 tahun SM.
Beberapa warga dari suku Talaud memilki mata pencaharian berburu, meskipun berburu bukanlah mata pencaharian utama (pokok) di Talaud. Selain dilakukan sebagai mata pencaharian, berburu juga dilakukan sebagai hobi atau kegemaran warga Talaud. Adapun beberapa hewan yang menjadi
mangsa buruan suku Talaud adalah: sapi hutan, babi hutan, unggas, biawak, dan buaya.
Perburuan hewan-hewan ini dilakukan di hutan sekunder, dibekas-bekas ladang yang sudah ditinggalkan, di tepi sungai dan juga di hutan rimba primer. Perburuan pun dilakukan dengan menggunakan senjata sederhana, seperti tombak, parang, sumpit, pukat, dan alat tradisional lainnya yang berupa perangkap.
Cara berburu yang paling terkenal di suku Talaud adalah Manabba.
Manabba adalah salah satu kegiatan berburu babi hutan dan sapi hutan yang dilakukan oleh kaum lelaki dewasa secara beramai-ramai di kepualauan Talaud. Perburuan dilakukan dalam waktu seharian penuh.
Persiapan yang pertama sebelum melakukan Manabba adalah membuat panggung, maupun membuat rintangan-rintangan di sekeliling panggung. Panggung ini dibuat pada tempat-tempat tertentu yang terjal dan condong ke jurang. Jika hewan-hewan buruan tersebut berhasil melewati panggung, mereka akan masuk ke jurang, sungai, atau pantai sesuai dengan tempat buruan. Kemudian hewan buruan tersebut
ditombak oleh para pemburu yang sudah bersiap di sekitar panggung.
Beberapa warga dari suku Talaud memilki mata pencaharian berburu, meskipun berburu bukanlah mata pencaharian utama (pokok) di Talaud. Selain dilakukan sebagai mata pencaharian, berburu juga dilakukan sebagai hobi atau kegemaran warga Talaud. Adapun beberapa hewan yang menjadi
mangsa buruan suku Talaud adalah: sapi hutan, babi hutan, unggas, biawak, dan buaya.
Perburuan hewan-hewan ini dilakukan di hutan sekunder, dibekas-bekas ladang yang sudah ditinggalkan, di tepi sungai dan juga di hutan rimba primer. Perburuan pun dilakukan dengan menggunakan senjata sederhana, seperti tombak, parang, sumpit, pukat, dan alat tradisional lainnya yang berupa perangkap.
Cara berburu yang paling terkenal di suku Talaud adalah Manabba.
Manabba adalah salah satu kegiatan berburu babi hutan dan sapi hutan yang dilakukan oleh kaum lelaki dewasa secara beramai-ramai di kepualauan Talaud. Perburuan dilakukan dalam waktu seharian penuh.
Persiapan yang pertama sebelum melakukan Manabba adalah membuat panggung, maupun membuat rintangan-rintangan di sekeliling panggung. Panggung ini dibuat pada tempat-tempat tertentu yang terjal dan condong ke jurang. Jika hewan-hewan buruan tersebut berhasil melewati panggung, mereka akan masuk ke jurang, sungai, atau pantai sesuai dengan tempat buruan. Kemudian hewan buruan tersebut
ditombak oleh para pemburu yang sudah bersiap di sekitar panggung.
"ane kira tuh hewan mau konser diatas panggung, eh..ga taunya bakalan di tombak" 

Spoiler for Sumber:
[URL=" [url]http://protomalayans.blogspot.com/2011/09/suku-sangir-talaud.html[/url]"]Source 1 + PIC[/URL]Source 2
- Suku Mentawai
Spoiler for Pic + Explain:


Quote:
Suku Mentawai adalah penghuni asliKepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatera Barat. Masyarakat Mentawai adalah masyarakat tradisional yang masih mempertahankan kehidupan adat dan tradisi.
Berburu merupakan sebuah aktivitas kebanggaan kaum laki-laki Mentawai. Kebanggaan tersebut dapat dilihat dari pajangan tengkorak binatang buruan ( abakmanang ) di dalam uma ( rumah adat suku Mentawai ). Perburuan menggunakan peralatan berburu ( busur dan anak panah ), berburu juga menjadi sebuah bentuk pengetahuan tradisional masyarakat adat Mentawai terhadap alam dan fenomenanya.
Berburu juga biasanya dilakukan sebagai penutup upacara atau pesta adat ( puliaijat ).
Selain itu setiap kali berburu, harus dilakukan ( kei-kei ) yang harus dijalani oleh setiap orang yang ikut pergi berburu. Mereka berburu dengan menggunakan panah dengan anak panah yang diolesi ramuan beracun. Ramuan itu terdiri dari sepuluh lembar daun raggi, beberapa butir cabe rawit, dan akar atau kulit kayu laingik yang digiling halus dan diperas dengan penjepit kayu, tanpa tersentuh tangan.
Lalu cairannya dioleskan ke anak panah dengan kuas dari bulu monyet.
Anak panah itu lalu dijemur di panas matahari dan disimpan dalam tabung bambu. Tidak boleh terkena tangan, jika terkena sedikit saja, maka tangan yang terkena tersebut harus dipotong, bila tidak dipotong tidak ada harapan hidup, tidak ada binatang yang dapat bertahan lama setelah terkena racun panah tersebut.
Berburu merupakan sebuah aktivitas kebanggaan kaum laki-laki Mentawai. Kebanggaan tersebut dapat dilihat dari pajangan tengkorak binatang buruan ( abakmanang ) di dalam uma ( rumah adat suku Mentawai ). Perburuan menggunakan peralatan berburu ( busur dan anak panah ), berburu juga menjadi sebuah bentuk pengetahuan tradisional masyarakat adat Mentawai terhadap alam dan fenomenanya.
Berburu juga biasanya dilakukan sebagai penutup upacara atau pesta adat ( puliaijat ).
Selain itu setiap kali berburu, harus dilakukan ( kei-kei ) yang harus dijalani oleh setiap orang yang ikut pergi berburu. Mereka berburu dengan menggunakan panah dengan anak panah yang diolesi ramuan beracun. Ramuan itu terdiri dari sepuluh lembar daun raggi, beberapa butir cabe rawit, dan akar atau kulit kayu laingik yang digiling halus dan diperas dengan penjepit kayu, tanpa tersentuh tangan.
Lalu cairannya dioleskan ke anak panah dengan kuas dari bulu monyet.
Anak panah itu lalu dijemur di panas matahari dan disimpan dalam tabung bambu. Tidak boleh terkena tangan, jika terkena sedikit saja, maka tangan yang terkena tersebut harus dipotong, bila tidak dipotong tidak ada harapan hidup, tidak ada binatang yang dapat bertahan lama setelah terkena racun panah tersebut.
"ane jadi inget cara suku amazon yang berburu seperti ini,
tapi dari racun kodok !! efek? sama aja gan, Modar"
tapi dari racun kodok !! efek? sama aja gan, Modar"

Spoiler for Sumber:
- Suku Lampung
Spoiler for Pic + Explain:

Quote:
Secaratradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung
dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura,
Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, serta Merpas
di sebelah selatan Bengkulu juga Cikoneng di pantai barat Banten.
Suku ini adalah salah satu pendukung kebudayaan perunggu adalah bangsa Deuteuro Melayu (Melayu Muda) yang migrasi ke Indonesia sambil membawa kebudayaan Dongson. Sehingga dalam hal mata pencaharian,
Suku Lampung lebih mengutamakan becocok tanam. Namun masih melakukan perburuan
untuk sekedar sampingan.
Suku Lampung melakukan pekerjaan berburu pada musim kemarau, sesudah masa panen padi yang jumlahnya sekitar bulan Juli, sampai masa turun hujan pada akhir tahun. Saat berburu harimau, rusa dan babi
dilakukan pada malam hari. Sedangkan di siang hari mereka berburu kijang, kera, ayam hutan dan burung. Disamping itu juga karena daerah banyak sungai dan laut, seiring waktu mereka mayoritas berburu ikan/nelayan. Alat-alat yang dipakai penduduk untuk berburu ialah senapan locok atau sundut, tembak, serampang, dan berbagai bentuk perangkap seperti serkap dan pinja, peralatan lainnya adalah tali temali. Serta alat-alat pancing, jala, dll untuk mencari ikan.
Cara lain dalam berburu adalah dengan membawa anjing ( masu ). Jika sasaran binatang buruannya kijang, cara yang dilakukan adalah nyuling. Menaiki pohon dan membunyikan seruling kayu atau bambu, atau dengan bersuara keras menyerupai suara kijang. Cara lain adalah dalam penggunaan perangkap,
cara berburu ini mempunyai sasaran hewan buruan seperti, harimau.
Caranya, dengan menggunakan serkap atau pinja yang menggunakan balok-balok kayu. Sedangkan perangkap berlubang atau galian tanah digunakan untuk menangkap kijang, rusa, atau babi.
dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura,
Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, serta Merpas
di sebelah selatan Bengkulu juga Cikoneng di pantai barat Banten.
Suku ini adalah salah satu pendukung kebudayaan perunggu adalah bangsa Deuteuro Melayu (Melayu Muda) yang migrasi ke Indonesia sambil membawa kebudayaan Dongson. Sehingga dalam hal mata pencaharian,
Suku Lampung lebih mengutamakan becocok tanam. Namun masih melakukan perburuan
untuk sekedar sampingan.
Suku Lampung melakukan pekerjaan berburu pada musim kemarau, sesudah masa panen padi yang jumlahnya sekitar bulan Juli, sampai masa turun hujan pada akhir tahun. Saat berburu harimau, rusa dan babi
dilakukan pada malam hari. Sedangkan di siang hari mereka berburu kijang, kera, ayam hutan dan burung. Disamping itu juga karena daerah banyak sungai dan laut, seiring waktu mereka mayoritas berburu ikan/nelayan. Alat-alat yang dipakai penduduk untuk berburu ialah senapan locok atau sundut, tembak, serampang, dan berbagai bentuk perangkap seperti serkap dan pinja, peralatan lainnya adalah tali temali. Serta alat-alat pancing, jala, dll untuk mencari ikan.
Cara lain dalam berburu adalah dengan membawa anjing ( masu ). Jika sasaran binatang buruannya kijang, cara yang dilakukan adalah nyuling. Menaiki pohon dan membunyikan seruling kayu atau bambu, atau dengan bersuara keras menyerupai suara kijang. Cara lain adalah dalam penggunaan perangkap,
cara berburu ini mempunyai sasaran hewan buruan seperti, harimau.
Caranya, dengan menggunakan serkap atau pinja yang menggunakan balok-balok kayu. Sedangkan perangkap berlubang atau galian tanah digunakan untuk menangkap kijang, rusa, atau babi.
"cara nyuling yang unik, bisa memanggil hewan buruan dengan cara meniupnya, sehingga menimbulkan bunyi hewan yang diburu tsb" 

Spoiler for Sumber:
- Suku Punan/Penan
Spoiler for Pic + Explain:


Quote:
Sebenarnya Suku Punan ini merupakan salah satu kelompok orang Dayak. Penamaan Punanatau Penan mengacu kepada kelompok orang dayak yang punya daya jelajah/mobilitas yang tinggi. Nama Punan sendiri berasal dari nama yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Masyarakat Punan di Taman Nasional Kayan Mentarang, pada zaman dulu merupakan kelompok suku pengembara yang berasal dari Sungai Malinau, mereka tersebar ke seluruh penjuru wilayah tengah Kalimantan hingga ke Sarawak.
Aktivitas terpenting dalam ciri kultural Suku Penan ini adalah berburu,
meskipun mereka tidak punya istilah khusus untuk ini. Dengan tingkat mobilitas yang tinggi untuk berburu,
maka mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang biasanya terdiri dari keluarga inti. Para lelaki setidaknya berburu paling tidak 2 kali dalam seminggu.
Ada 6 cara berburu yang dilakukan Suku Penan, yaitu Mene pelangui, Ngaso, Nedok, Ngeleput, Nyalapang, dan Nyaur. Pemilihan tehnik-tehnik berburu tersebut didasarkan atas berbagai faktor, antara lain peralatan yang digunakan, pengalaman dan kekuatan si pemburu, jumlah pemburu dan anjing buruan yang menemani pemburu juga menentukan pilihan tehnik berburu, jenis satwa yang akan diburu, lokasi dan
kuantitas makanan binatang, dan keadaan cuaca dan topografi wilayah.
Aktivitas terpenting dalam ciri kultural Suku Penan ini adalah berburu,
meskipun mereka tidak punya istilah khusus untuk ini. Dengan tingkat mobilitas yang tinggi untuk berburu,
maka mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang biasanya terdiri dari keluarga inti. Para lelaki setidaknya berburu paling tidak 2 kali dalam seminggu.
Ada 6 cara berburu yang dilakukan Suku Penan, yaitu Mene pelangui, Ngaso, Nedok, Ngeleput, Nyalapang, dan Nyaur. Pemilihan tehnik-tehnik berburu tersebut didasarkan atas berbagai faktor, antara lain peralatan yang digunakan, pengalaman dan kekuatan si pemburu, jumlah pemburu dan anjing buruan yang menemani pemburu juga menentukan pilihan tehnik berburu, jenis satwa yang akan diburu, lokasi dan
kuantitas makanan binatang, dan keadaan cuaca dan topografi wilayah.
"kelompok dayak dengan mobilitas tinggi ...wuzzzzzz " 

Spoiler for Sumber:
- Suku Kluet/Alas Kluet
Spoiler for Pic + Explain:


Quote:
Suku Kluet adalah sebuah suku yang mendiami beberapa kecamatan di kabupaten Aceh bagian Selatan, yaitu kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan Kluet Timur. Daerah Kluet ini dipisahkan oleh sungai Lawé Kluetyang berhulu di Gunung Leuser dan bermuara di SamudraHindia. Wilayah kediaman orang Kluet ini terletak 30 km dari kota Tapak Tuan atau 500 km dari Banda Aceh.
Tradisi berburu dalam Suku Kluet sangat kuat. Hal tersebut didukung oleh kondisi alam yang masih alami. Bintang-binatang yang menjadi target buruan ialah antara lain, rusa. Masyarakat Kluet atau Aneu Jamee biasa menyebutnya dengan ruso. Kemudian binatang lainnya yaitu kijang, penyu atau dalam bahasa Kluet ialah katung, dan lain-lain. Binatang-binatang lain yang menjadi target perburuan, yaitu badak, babi, dan harimau.
Masyarakat Aceh, terutama Kluet memiliki macam-macam teknik dalam perburuan misalnya untuk menangkap kijang mereka menggunakan beberapa teknik perburuan. Di antaranya dengan menggunakan jarring, jerat, pancang, giring, dan tembak.
Dalam teknik menjaring tentu saja alat yang digunakan, yaitu jaring. Jaring tersebut direntangkan membujur tempat yang akan dilewati rusa atau kijang, dan saat rusa atau kijang yang dihalau oleh pemburu melewati jaring tersebut, ia akan terserandung dan tersangkut pada jaring.
Lain lagi dengan jerat. Konstruksi jerat berbentuk bulatan lingkaran. Jerat tersebut digntungkan beberapa biji pada pohon-pohon kayu, tingginya buru tersangkut kepalanya pada jerat yang dipasang, maka jerat tersebut akan terkatup menjerat kepalanya.
Sementara itu, pancang merupakan teknik berburu yang menggunakan pancang sebagai alat utamanya. Pancang tersebut terbuat dari bambu yang diruncingkan sedemikian rupa. Pancang-pacang ditancapkan di atas tanah secara bersaf-saf dengan formasi miring 45 derajat menghadap arah rusa atau kijang
yang akan dihalau. bila rusa atau kijang dihalau oleh pemburu melewati tempat itu,
maka pancang akan mengenai dadanya.
Sementara itu, Suku Kluet juga melakukan perburuan telur penyu. Kegiatan ini dilakukan pada masyarakat Kluet bagian pesisir. Kegiatan ini secara umum masyarakat Aceh menyebutnya sebagai meupinyie. Apabila masyarakat Kluet menyebutnya mencari talua katuang. Para pencari telur penyu telah mengetahui saat penyu pergi bertelur ke darat, yaitu dengan memperhatikan pada gejala-gejala dan tanda-tanda alam tertentu, seperti musim pohon dadap berbunga atau pada musim pandan berbunga.
Tradisi berburu dalam Suku Kluet sangat kuat. Hal tersebut didukung oleh kondisi alam yang masih alami. Bintang-binatang yang menjadi target buruan ialah antara lain, rusa. Masyarakat Kluet atau Aneu Jamee biasa menyebutnya dengan ruso. Kemudian binatang lainnya yaitu kijang, penyu atau dalam bahasa Kluet ialah katung, dan lain-lain. Binatang-binatang lain yang menjadi target perburuan, yaitu badak, babi, dan harimau.
Masyarakat Aceh, terutama Kluet memiliki macam-macam teknik dalam perburuan misalnya untuk menangkap kijang mereka menggunakan beberapa teknik perburuan. Di antaranya dengan menggunakan jarring, jerat, pancang, giring, dan tembak.
Dalam teknik menjaring tentu saja alat yang digunakan, yaitu jaring. Jaring tersebut direntangkan membujur tempat yang akan dilewati rusa atau kijang, dan saat rusa atau kijang yang dihalau oleh pemburu melewati jaring tersebut, ia akan terserandung dan tersangkut pada jaring.
Lain lagi dengan jerat. Konstruksi jerat berbentuk bulatan lingkaran. Jerat tersebut digntungkan beberapa biji pada pohon-pohon kayu, tingginya buru tersangkut kepalanya pada jerat yang dipasang, maka jerat tersebut akan terkatup menjerat kepalanya.
Sementara itu, pancang merupakan teknik berburu yang menggunakan pancang sebagai alat utamanya. Pancang tersebut terbuat dari bambu yang diruncingkan sedemikian rupa. Pancang-pacang ditancapkan di atas tanah secara bersaf-saf dengan formasi miring 45 derajat menghadap arah rusa atau kijang
yang akan dihalau. bila rusa atau kijang dihalau oleh pemburu melewati tempat itu,
maka pancang akan mengenai dadanya.
Sementara itu, Suku Kluet juga melakukan perburuan telur penyu. Kegiatan ini dilakukan pada masyarakat Kluet bagian pesisir. Kegiatan ini secara umum masyarakat Aceh menyebutnya sebagai meupinyie. Apabila masyarakat Kluet menyebutnya mencari talua katuang. Para pencari telur penyu telah mengetahui saat penyu pergi bertelur ke darat, yaitu dengan memperhatikan pada gejala-gejala dan tanda-tanda alam tertentu, seperti musim pohon dadap berbunga atau pada musim pandan berbunga.
"kasihan penyunya, kenapa harus penyu ? kenapa gak ubur-ubur ?haa ?" 

Spoiler for Sumber:
- Nomor.6 s/d 10 ada kolom bawah
+


Quote:
Mohon Maaf jika ada salah/kurang dalam Thread ane ini
sekiranya mohon dimaafkan 


Quote:
Semoga Thread ini bermanfaat
agar Kaskus-ers bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan
DAN
- Bila Agan/Aganwati ingin menambahkan, ane persilahkan -
agar Kaskus-ers bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan
DAN
- Bila Agan/Aganwati ingin menambahkan, ane persilahkan -
MARI BUDAYAKAN




Diubah oleh backintroduce 15-02-2015 23:41




4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
73K
Kutip
461
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan