Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gtportnoyAvatar border
TS
gtportnoy
VOLUNTOURISM : Kisah Nenek Tua, Bocah, dan Panti Asuhan.
VOLUNTOURISM : KISAH NENEK TUA, BOCAH, DAN PANTI ASUHAN.
VOLUNTOURISM TRAVELLING.

21 Desember 2014, yaitu salah satu tanggal yang sangat berarti sepanjang perjalanan saya. Perjalanan Panjang Saya kali ini sangat berarti dan bermakna pada setiap langkahnya. Setiap momen saya ambil dan saya abadikan dalam separagraf tulisan dan beberapa foto. Ya, saya seorang solo traveller. Saya sedang melakukan perjalanan panjang ke Indonesia Timur, dengan target menyambangi setiap provinsi dan wisata yang ada didalamnya. Perjalananku kali ini merupakan perjalanan panjang kedua saya, setelah sebelumnya saya sempat solo travelling selama 2 bulan dari Jawa hingga Flores via perjalanan darat. Kali ini saya tertantang untuk mencoba solo travelling menuju Indonesia Timur, yang katanya sangat cantik dan merupakan kepingan Surga yang jatuh di Tanah Indonesia ini.

Cerita perjalanan ini saya alami saat saya berada di Pulau Rote, yaitu sebuah Pulau yang terletak di bagian paling selatan Indonesia. Pulau yang memiliki banyak pantai cantik ini saya kelilingi dalam waktu 4 hari, banyak sekali pantai dan spot yang saya datangi, tetapi karena concern utama saya pada tulisan saya kali ini tentang saya menjadi volunteer saat berwisata. Saya akan menceritakan bagaimana kisah saya dengan beberapa anak, seorang nenek tua, dan Panti Asuhan yang didalamnya sangat ceria dan penuh senyuman manis, senyuman ala orang Timur.

20 DESEMBER 2014, Kupang, Timor Island.

"Krinnggggg!!!" jam alarm ku berbunyi. Saya cukup kaget dan terbangun. "Masih pukul 4 pagi" pikirku. Tapi mendengar suara sayup sayup diluar yang menandakan adanya aktivitas diluar kamar, saya malu jika hanya sekedar diam di kamar. Ya, sekarang saya berposisi di Kupang, dan pagi ini saya akan berangkat menuju Pulau Rote, yaitu pulau paling selatan di Tanah Air Indonesia. Kebetulan, selama saya travelling, saya tidak pernah menginap di penginapan. Saya lebih suka untuk menginap langsung dirumah warga, karena dengan cara itu saya bisa dekat dengan warga lokal dan tentunya, menghemat budget pengeluaran. Saya menumpang di sebuah rumah milik Kak Conny, seorang aktiCvis dan perintis NGO di Kupang. Dirumahnya juga banyak anak2 asuh yang diasuh Kak Conny. Sayapun keluar kamar dan membantu Angela, keponakan Kak Conny, untuk membuat roti.

Spoiler for Angela dan Rotinya.:


"Yud! Siap-Siap! Saya antar kamu ke Pelabuhan Tenau!" teriak Kak Conny. Saya pun menyelesaikan gigitan roti saya secara cepat dan segera mengambil tas yang telah saya packing kemarin malam. "Awas, ban nya kempes tuh!" kata Angela saat saya mau menaiki motor. Lucu sekali melihat anak kecil satu ini. Lalu saya dengan Kak Conny segera berangkat menuju Pelabuhan Tenau. Sesampainya di pelabuhan Tenau, saya mengantri untuk menyebrang dengan kapal cepat seharga 165ribu untuk kelas ekonomi. Berjibaku dengan antrian, sayapun harus cukup sabar karena ramainya antrian. Ada sekitar 20 menit mengantri dalam antrian yang menurut saya- sangat berantakan, akhirnya saya mendapatkan tiket yang hanya secarik kertas lembaran saja. "Grkkkkk, Grrkkkkkkk" terdengar seperti suara dibelakang saya. Sayapun segera mengecek tas saya. Ternyata tas saya telah terbuka !

Spoiler for Ramainya antrian:


Untungnya, tas saya hanya berisi baju, jadi tidak ada yang diambil. Alhamdulillah. Pejalan gembel apa yang mau diambil? Jalan pun masih susah payah begini. Tidak lama, kapal pun memanggil saya dan para penumpang. Saya pamit dengan Kak Conny dan menaiki kapal yang menurut saya cukup nyaman. Kapal pun mulai menyebrangi arus Pukuafu, yaitu arus pertemuan antara 3 laut, yang sering memakan korban karena tidak berarahnya aturan. Didalam kapal saya juga berkenalan dengan para penumpang, salah satunya yaitu Mama Antonia dan Bang Paul. Bang Paul banyak memberi info tentang Rote kepada saya.

Spoiler for Kapal menuju Rote dan Mama Antonia:


Setelah hampir 2 jam kami terombang ambing di arus Pukuafu, saya sampai di pelabuhan Ba'a. Saya pun pamit kepada Mama Antonia dan Bang Paul. Lalu saya mencoba mengkontak teman saya yang kebetulan ada di Rote. Ternyata teman saya Mey tidak bisa menemani saya, jadi ada ojek yang akan menjemput saya. Tak lama, ada seseorng yang menegur saya."Bang Yudha ya? temannya Kak Mey?. Sayapun mengangguk dan berkenalan dengan Ojek yang bernama Patrick. Lalu saya meminta Bang Patrick untuk diantarkan ke Mesjid karena saya sendiri belum shalat Zuhur. Kata Bang Patrick, motornya sudah disewa oleh Kak Mey jadi saya bisa pakai sepuasnya. Lalu sesampainya di Mesjid Bang Patrick meninggalkan saya. Sayapun masuk mesjid dan shalat Zuhur.

Spoiler for Pelabuhan Ba'a dan Mesjid saya Shalat:


Seusai Shalat Zuhur, hujan pun turun dengan derasnya. Wah bakalan repot pikirku kalau hujan-hujanan. Lalu saya mengobrol dengan orang yang ada disebelah saya dan berkenalan. Namanya Bang Bambang, biasa dipanggil Bams, katanya. Sayapun menjelaskan maksud saya datang ke Rote dan plan travelling saya dari Timor hingga Papua. Ternyata beliau juga seorang traveller, dan beliau menawarkan saya untuk menginap dikostnya. Sayapun mengiyakan, lumayan menginap gratis.

Lalu saya memulai perjalanan saya bersama Bang Bams, dimulai mampir ke Mesjid Paling Tertua di Rote, Pantai Tiang Bendera, Green Valley, dan Batu Termanu. Dipuncak Batu Termanu ini terdapat salib yang besar, katanya sih untuk beribadah orang2 di Rote. Ternyata malam ini Bang Bams juga membawa saya ke tempat teman2nya untuk membungkus bingkisan untuk dibawa ke Panti Asuhan. Sesudah berkeliling, ternyata Bang Bams punya rencana lusa untuk menyambangi Panti Asuhan. Saya sudah tidak sabar! Lalu malam ini saya beristirahat dengan sangat nyenyak di kost Bang Bams.

Spoiler for Mesjid tertua di Rote, Pantai Tiang Bendera, Green Valley, Batu Termanu, dan Salib diatas Batu Termanu, Berkumpul untuk Membingkis Hadiah ke Panti:


21 DESEMBER 2014, Ba'a , Rote Island.

Esoknya, cuaca dingin dan alarm bersamaan membangunkan saya. "Bangun Yud, ayo keliling pulau Rote, kalau cuma mau tidur mending dirumah aja" Bang Bams membangunkan saya. Saya bergegas bangun, dan rute kali ini adalah Pantai dekat Pelabuhan Ba'a, Pelabuhan Ba'a ini cukup cantik, terdapat mercusuar yang besar, dan matahari yang terbit dari balik bukitnya, semakin menunjukkan kemegahan mercusuar itu.

Spoiler for mercusuar baa:


Lalu dari mercusuar, saya kembali ke kost dan sempat bermain kelereng dengan anak Rote. Sudah jarang sekali sekarang anak2 Jakarta bermain kelereng, yang mereka tahu cuma Ipad. Bang Bams menyiapkan motornya dan berangkat menuju spot pertama, yaitu Pantai Nembrala. Kami melewati jalur Trans Rote yang indah.

Spoiler for main kelereng, jalur trans rote:


1 jam lewat kami menaiki motor, akhirnya kami tiba juga di gerbang Nembrala. Banyaknya pohon kelapa menandakan kami sudah sangat dekat dari bibir pantai. Sebelumnya kami juga menyempatkan mampir di hotel punya temannya Bang Bams. Lalu saya berkeliling di Pantai Nembrala yang katanya salah satu pantai dengan wisata surfing terbaik, bisa disejajarkan dengan Hawaii. Malahan, jika pada musimya yaitu bulan Agustus sampai Oktober, ombaknya bisa setinggi 5m. Dahsyat!

Spoiler for gerbang nembrala, pantai nembrala:


KISAH NENEK JULIANA
Sambil menikmati pasir pantai yang halus dibawah pohon rindang, saya melihat seorang Nenek Tua. "Juliana" nenek tersebut membalas jabatan tangan yang saya sodorkan untuk mengenalkan diri. Sayapun bercerita dengan Nenek Juliana. Ternyata beliau tinggal sebatang kara, suaminy telah meninggal dan tidak memiliki anak. Untungnya, Tuhan memberi kesehatan kepada Nenek Juliana, hidup ini memang adil. Jadi nenek Juliana sehari2nya adalah petani rumput laut, dan beliau sedang mengeringkan rumput lautnya. Saya pun mencoba ikut membantu mengeringkan sambil bercerita dengan Nenek itu. "Keinginan Nenek sekarang apa nek? tanyaku. Nenek menjawab dengan lirih, " Nenek hanya ingin punya anak laki2 seperti dek Yudha, bisa membantu Nenek sekarang, dan tidak kesepian". Saya tertegun, tangan saya bergetar saat saya memindahkan rumput laut dari ember menuju tatakan untuk menjemur rumput laut. Sudah sepatutnya Nenek Juliana menikmati hari tua diumurnya yang sudah senja itu. Saya hanya bisa tersenyum, tetapi hati saya ikut teriris. Matahari pun mulai naik, saya harus segera berpisah dengan si Nenek Tua. Saya menyelipkan beberapa lembar uang untuk belanja. "Nek, ini buat belanja, saya bersyukur bertemu Nenek, saya sadar hidup kita harus kita syukuri." Nenek Juliana tersenyum, dan menerimanya. Terima kasih Nek, nenek memberikan kepada saya pelajaran tentang arti bersyukur.

Spoiler for nenek juliana dan rumput lautnya:


BAKTI SOSIAL DADAKAN DI JALANAN
Lalu perjalanan kami dilanjutkn menuju beberapa pantai yang tersohor di Rote, yaitu Pantai Bo'a dan Pantai Oeseli. Sebelum berkeliling, kemarin saya dan Bang Bams sempat membeli beberapa buku tulis, alat tulis, permen dan aneka snack. Ya, jujur saya senang dengan bakti sosial dadakan dalam kondisi travelling karena akan banyak membuat kita bersyukur atas nikmat yang kita dapatkan. Lalu, saat perjalanan menuju Pantai Oeseli, saya bertemu dengan beberapa gerombolan anak kecil. Bang Bams pun memperlambat laju motor. Ternyata anak2 kecil itu sedang berebutan membeli es krim. Sang pedagang eskrim pun terlihat kerepotan. Saya pun mengintip eskrim seperti apa sih, ternyata hanya air sirup yang didinginkan menjadi es. Melihat anak kecil yang tertawa riang memakan es krimnya, saya mencoba untuk menambah keceriaan mereka dengan mengeluarkan senjata utama saya, yakni buku tulis. " Siapa yang mau buku tulis dan permen angkat tangan!!!" teriakku. Tiba2 seseorang anak kecil mengucapkan beberapa kata yang membuat hatiku teriris "Waaaaaahhh ...... adaaa bukuuuuuuuuuuuu" ujar anak kecil itu. Saya kaget, jujur saya kaget. Teman2nya pun berlarian menghampiri saya dan menjulurkan tangannya. Tangan saya bergetar, dengkul saya rasanya lemas saat saya berlutut untuk mengimbangi tinggi anak2 itu. Entah mengapa, apakah sesulit itu mencari buku tulis di desa terpecil ini, sedangkan buku tulis di Kota Besar hanya dijadikan bungkus gorengan. "Asik ! bisa nulis sambil makan permen, Kak!" "Terima kasih Kakak Baik! mau makan coklatnya dulu!" teriak anak2 itu. Saya pun menyempatkan diri berfoto dengan anak2 itu, senang sekali dengan bakti sosial dadakan yang saya tidak sengaja adakan dijalan bisa bermanfaat untuk anak2 tadi. Melihat kami yang sedang bermain dengan anak2, beberapa ibu2 dan bapak2 menghampiri kami dan mengajak kami dengan senyuman hangat. "Kerumah dulu, ayo minum es kelapa bareng", ujar mereka. Tapi saya menolak karena hari sudah mulai gelap. Semoga buku dan alat tulis yang saya berika, berguna buat adik2 semua. Sekolah yang rajin ya!!

Spoiler for pantai boa, pantai oeseli, dan bakti sosial anak2 desa oeseli:


Lalu saya melanjutkan perjalanan menuju Pantai Oeseli, lalu shalat di mesjid paling selatan di Indonesia, Masjid Oeseli. Saya juga mampir ke markas korps angkatan laut disana, dan sempat mengobrol dengan bapak tentara. Ternyata bapak2 ini yang menjaga perbatasan selatan Indonesia, mereka juga mengantar logistik ke pulau2 terdekat. Nice job, Sir!

Spoiler for mesjid paling selatan indonesia, markas marinir:


Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Deremitan. Sebenarnya pantai ini tidak diperbolejkan untuk didatangi umum, tetapi karena kami meminta izin dan mungkin melihat saya yang jauh2 datang ke Rote, para tentara yang baik mengizinkan. Pantai Deremitan ini indah sekali! Tebing tinggi yang dibawahnya terdapat jurang curam, dengan air yang jernih. Pengen nyemplung tapi masa iya harus lompat dari tebing. Setelah itu saya juga mampir dirumah teman Bang Bams sambil menikmati kelapa yang diberi gula air, ditemani anak2 Rote yag lucu.

Spoiler for deremitan dan kelapa:


Setelah itu saya juga menyempatkan mampir ke rumahRaja Rote, jadi dulunya ini adalah rumah Raja nya Rote, jadi seperti Keraton Jogja sepertinya. Sedangkan Raja yang sekarang katanya sudah pindah ke kota yang rumahnya lebih modern, lalu Nenek yang menjaga rumah Raja Rote juga memberikan saya Topi Tilangga dan Sasando untuk berfoto, katanya sih permah dipakai oleh sang Raja. Bangganya memakai Tilangga dan Sasando bekas raja Rote!

Spoiler for topi raja rote dan sasando:


Puas berfoto, saya kembali ke arah Kota Ba'a, dan berjanji dengan Mey untuk bertemu. Mey saya ajak ke Panti asuhan hari ini. Lalu saya bertemu dengan Mey dan bareng2 bersama Bang Bams dan teman2nya menuju Panti Asuhan Mercy Indonesia, yang terletak dekat sekali dengan Pantai Tiang Bendera.

Spoiler for panti asuhan mercy indonesia:


TRAVELLING UNTUK MEMPELAJARI HIDUP, PANTI ASUHAN MERCY INDONESIA
Sesampainya di Panti Asuhan, saya pun berkenalan dengan para staff dan anak2 panti. Rata2 sih masih kecil, paling tua sekitar 15 tahun. Ada beberapa yang sudah yatim piatu, ada juga yang masih memiliki orang tua, tetapi anaknya dititipkan di Panti Asuhan ini. Acara pun dimulai dengan kata sambutan oleh Bang Bams. Bang Bams mengajarkan arti syukur, tanggung jawa, tenggang rasa, dan sayang antara sesama. Saya melihat anak2 mendengarkan dengan sangat khidmat, tapi ada beberapa yang tidak mengerti dan malah celingak celinguk. Lalu acara dilanjutkan dengan pembagian bingkisan dan berfoto bersama anak2 panti asuhan. Mereka terlihat senang sekali. Sepertinya kunjungan orang2 seperti kami selalu ditunggu2 oleh anak2 panti. Saya juga mengobrol dengan beberapa anak panti, tentang kisah dan pengalaman mereka selama di Panti. Tidak lama saya dipanti, karena jadwal makan malam mereka sudah menanti. Kamipun pamit dengan para staff dan anak2 panti, sambil melambaikan tangan. Sekolah yang rajin ya dek nanti, banggakan orang tuamu di atas sana!-

Spoiler for panti asuhan:


Ya, tanggal 21 Desember ini merupakan tanggal yang akan selalu saya ingat, karena dalam 1 hari ini saya mengalami pelajaran bermakna, dari seorang Nenek Tua penjemur rumput laut, anak2 kecil desa pedalaman di Rote, dan para anak2 panti asuhan Mercy Indonesia. Terima kasih, semuanya.

Lalu saya pulang dan menyempatkan membeli Sopi, minuman khas Rote, dan mencobanya sedikit. Setelah itu saya tertidur nyenyak sekali.

LANJUT DIBAWAH
Diubah oleh gtportnoy 24-01-2015 09:57
0
2.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan