Viva.co.id mempublish artikel berita yang berjudul Rapor Merah 100 Hari - Berita yang di tujuk untuk 100 hari rapor kerja bapak presiden Jokowi ini mempunyai 3 page halaman dan berbeda dari judul berita-berita lain, seperti nya judul berita Rapor Merah 100 hari ini menjadi prioritas berita di halaman utama viva.co.id
Quote:
Kutipan Berita dari viva.co.id:
Judul : Rapor Merah 100 Hari
Deskripsi : Alih-alih tuai pujian, pemerintahan Jokowi kini justru sarat kritik.
Oleh : Mustakim, Fikri Halim, Harry Siswoyo, Syaefullah, Taufik Rahadian - (Sabtu, 31 Januari 2015)
Quote:
ISI BERITA

Ratusan orang berkerumun di dekat bundaran Patung Kuda, seberang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Ada yang mengenakan seragam, pakai ikat kepala, dan banyak pula yang bertopeng sambil tenteng spanduk dengan beragam tulisan.
Puluhan bendera dari berbagai organisasi dan lembaga terlihat berkibar, menyemarakkan suasana. Massa sudah berkumpul di jantung Ibu Kota ini sejak pagi.
Mereka berasal dari berbagai lembaga dan organisasi, juga mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. Hari itu, mereka akan menggelar aksi demonstrasi, memperingati Seratus Hari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menjelang siang, ratusan orang ini bergerak, long march menuju Istana Negara. Sesekali terdengar teriakan dari massa, mengkritik Presiden Jokowi, yang sudah 100 hari memerintah sejak dilantik pada 20 Oktober 2014.
Tak berselang lama, massa sudah menduduki tanah lapang yang berada persis di seberang istana. Tak sabar, massa langsung turun gelanggang, menggelar orasi secara bergantian.
“Presiden harus selamatkan KPK dan tidak ada lagi kriminalisasi KPK," teriak Algiffari Aqsa, salah satu peserta unjuk rasa saat berorasi, Rabu, 28 Januari 2015. Mahasiswa Universitas Indonesia ini juga meminta agar pemerintah segera menyelesaikan kasus kriminalisasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menilai, pemerintah tak tegas dalam menyikapi konflik antara Polri dengan komisi antirasuah tersebut.
Aksi demonstrasi ini merupakan puncak ‘kemarahan’ mereka terkait penangkapan yang dilakukan polisi terhadap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto (BW). Mereka menilai, polisi telah melakukan tindakan kriminalisasi terhadap salah satu pimpinan KPK tersebut.
Mereka kecewa, karena Presiden Jokowi dinilai tak tegas dalam menyikapi kasus Cicak versus Buaya jilid dua ini. Unjuk rasa ini digelar bertepatan dengan seratus hari pemerintahan Jokowi.
Penangkapan BW seolah menjadi kado dari polisi untuk Jokowi. Sejumlah kalangan meyakini, aksi ’cowboy’ yang dilakukan sejumlah personel dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri tersebut terkait dengan keputusan KPK menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka. Calon tunggal Kapolri tersebut tersangkut kasus rekening gendut.
Aksi unjuk rasa seratus hari pemerintahan Jokowi-JK merupakan puncak ‘kemarahan’ terkait penangkapan terhadap Wakil Ketua KPK, oleh polisi. Foto: VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
Cicak dan Buaya II
Unjuk rasa yang digelar di seberang istana ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa di gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Sebelumnya, pada Jumat, 23 Januari 2015, ratusan orang ‘menduduki’ gedung KPK guna memberi dukungan.
Mereka datang tanpa diundang. Tak hanya aktivis dan warga biasa, sejumlah tokoh masyarakat juga datang untuk memberi sokongan.
Diatas tadi adalah salinan dari halaman pertama sorot.viva.co.id untuk melanjut kan ke halaman ke 2 dan 3 ini link nya (
http://sorot.news.viva.co.id/news/re...rah-100-hari/2).
Tanggapan Komentar Pembaca berita viva.co.id : Rapor Merah 100 Hari
Halaman 1
Quote:

Kosong/tidak ada
Halaman 2
Quote:
Supardan Mansyur Via Facebook - Kasihan para cecak. Mereka makhluk kecil yang tak berdaya Kehidupan mereka terancam oleh para buaya, yang selalu mengintip dan akan melumatkan mereka. Dibandingkan dengan kerbau, sapi, kambing atau makhluk makhluk lainnya yang menjadi santapan buaya sehari-hari, para cecak ini tidak ada apa-apanya. Satu, dua, tiga, empat bahkan semua cecak dalam sebuah rimba tak akan dapat mengenyangkan atau menghilangkan lapar sang buaya.
Tetapi, karena berkali-kali merasa terusik dengan para cecak, para buaya memiliki alasan kuat untuk melumatkan semua buaya. Kalau tidak sekarang, kesempatan baik ini takkan terulang lagi. Mumpung raja rimba sedang pusing, sedang galau karena diganggu dari dalam, dan belum berhasil memberikan kepuasa kepada para makhluk rimba yang mendukungnya. Terlambat, berarti kehilangan kesempatan, dan para cecak selamat, dan akan kembali mengusik ketenganan mereka. Ah, sungguh kasihan nasibmu cecak. Tentu banyak makhluk rimba yang bersedih akan nasibmu, karena walaupun kecil kau dapat membantu mengkhluk-makhluk lainnya dari gangguan penghisap darah, dari gangguan yang nyamuk yang selalu siap menghisap darah makhluk-makhluk lain kecuali buaya. Nyamun, akan berpesata ria, dan makhluk rimba lainnya khaswatir akan bencana yang akan timbul, yaitu bencana demam berdarah.
Quote:
Mahyudin TaharudinVia Facebook - 100 HARI... KERJA >KERJA >KERJA ........ @TIDAK JELAS .. @ PENCITRAAN . WALLAHU ALAM NBI SAWAB
Halaman 3
Quote:
Agus Widi Via Facebook - Pak Jokowi, tetap lakukan terbaik untuk Bangsa ini. Saya bosan negara kita diremehkan Negara Asing. Semangat...
Quote:
RELATED THREAD

Quote:
Muhammad MakhfudzVia Facebook - sangat naeh yg buat laporan jokowi raportnya merah oleh partai pendukungnya..!!! hal ini isyaratkan kini jokwi mulai sadar bahwa kini bukan lagi jokowi suruhan partai karena kini sadar telah jadi Presiden jadi wajib berdiri diatas kepntingan bangsa bukan diatas kepentingan partainya,ayo dukung Presiden harus tetap tegas jangan kawatir pasti dapat dukungan seluruh rakyat batalkan kapolri BG akan kotori negeri yg akan dibangun menjadi negeri yg bersih....maka harus tempatkan birokrat yg bersih juga
Quote:
Supardan Mansyur Via Facebook - Yaa Allah lindungilah cecak-cecak yang tersisa dari kepunahan. Sungguh, ya Allah hambamu khawatir jika cecak-cecak yang tersisa habis ditelan buaya, maka nyamuk akan berpesta, dan buaya-buaya akan bergembira. Nyamuk berpesat karena tak ada lagi yang mesti ditakutkan, tak ada lagi yang mengancam kelangsungan hidup mereka, dan buaya bergembira karena tidak ada lagi yang mengusik ketenangan mereka. Namun, bukan pestra nyamuk dan kebahagiaan cecak yang paling hambamu takutkan. Tetapi, yang paling hambaMu takutkan adalah merajalelanya demam berdarah yang akan merenggut tidak hanya satu atau dua nyawa anak bangsa ini tetapi puluhan bahkan mungkin ribuan atau lebih nyawa anak bangsa ini. Aamiiiin, ya robbal 'aalamiiiin.
Quote:
Hapni PotabugaVia Facebook - Semoga dengan mayoritas rakyat yang kecewa dapat membuka mata hati sang pemimpin negeri in
Quote:
Dayu Lastri- Via Facebook - di METRO TV ADA SALAH SATU LEMBAGA SURVEI, MENYATAKAN 70,1% RAKYAT PUAS DG KINERJA 100 HARI JOKOWI.................HIX...........................
Quote:
Fatah AliefVia Facebook - pengiringan opini inilah yg merusak kinerja pemerintahan siapapun presidenya mulai dari pak SBY Hingga kini JOKOWI. kita tidak tau siapa yg menari di saat kisruh ini tp siapapun yg menang yg kalah selalu RAKYAT
Quote:
Junaedi JunVia Facebook - Jadi presiden tidak semudah ketika menjadi gubernur. Semuanya pastinya sudah dipertimbangkan, bukannnya sebaliknya ; dianggapnya enteng / sama saja. Semakin tinggi jabatan, semaikin kuat terpaan isu, penggiringan opini, tekanan publik, tekanan partai etc.. Sabar Pak...tapi jangan kelamaan.
Quote:
Bang WzVia Facebook - yang jelas ada dalang'nya ada biang kerok'nya ,kalo masih susah mencari ya emang kalian dah pada buta semua...../@
Itu Tanggapan mereka Bagaiman Tanggapan anda?
Kini saat nya semua Bebas Menulis Berita Bukan cuma mendengar kan
RELATED THREAD
☟ BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAIN NYA DISINI☟