10 Linux Desktop Environments yang Mungkin Anda Tidak Tahu
TS
nasirahmadn
10 Linux Desktop Environments yang Mungkin Anda Tidak Tahu
Tidak seperti Windows dan Mac OS, Linux menawarkan bermacam desktop environments bagi penggunanya. Setiap desktop environment memiliki tampilan, style dan fiturnya masing-masing dan pengguna dapat meng-install desktop enviromenment apapun yang dia butuhkan. Beberapa dekstop environment bahkan dapat digunakan pada PC lawas.
Jika anda tidak yakin dengan pilihan desktop environments, jangan khawatir, kami telah mendaftar 10 linux desktop environment beserta fitur-fiturnya untuk membantu mempermudah memilih mana yang terbaik.
Spoiler for 1. Cinnamon:
Cinnamon dibuat berdasarkan Gnome library files dan didisain untuk Linux Mint. Sangat mudah digunakan karena fleksibilitasnya dan dikombinasikan dengan layout tradisional dengan advanced features.
Cinnamon terdiri dari 3 hal penting: panel tunggal yang terletak di bawah, clock dan system tray dan lainnya terletak di kanan, dan menu aplikasi terletak di sebelah kiri layar. Kita juga dapat mengatur menu aplikasi dengan menambahkan aplikasi pilihan kita. Agar desktop environment ini dapat berjalan mulus, pastikan kartu grafis yang poerful dan driver yang ter-updated.
Spoiler for 2. GNOME 3.X:
Beberapa tahun yang lalu GNOME (GNU Network Object Model Environment) merupakan linux desktop environment paling populer dan paling banyak digunakan. Transisi dari GNOME ke GNOME 2.x memberikan keserhanaan dan kemudahan penggunaan yang menarik banyak pengguna Linux beralih ke GNOME 2.x.
GNOME 3.x diperkenalkan untuk mempermudah akses terhadap semua data dengan mengintegrasikan dengan akun daring. Beberapa fitur penting lain yang ditawarkan GNOME 3.x adalah Activities Overview, jendela bersebelahan untuk melihat beberapa dokumen, dan cara yang mudah untuk menangani notifikasi dengan nyaman.
Spoiler for 3. KDE:
KDE (K Desktop Environment) merupakan salah satu linux desktop environments paling populer dan juga pesaing GNOME. Karena menyerupai Windows Desktop maka jika menginginkan pengalaman dekstop yang sama dengan Windows OS, KDE bisa dijadikan pilihan. Dikarenakan KDE dilengkapi dengan GUI visual yang menarik dan banyak fitur canggih membuat KDE membutuhkan resource yang banyak.
Ini berarti KDE mungkin tidak dapat dijalankan dengan mulus pada komputer desktop / laptop lama dengan konfigurasi hardware yang rendah
Spoiler for 4. MATE:
Meskipun poluparitas GNOME 3.x lebih baik dari versi sebelumnya, namun banyak pengguna yang tidak puas. Komunitas Linux memutuskan untuk melanjutkan pengembangan GNOME 2 dan jadilah MATE. MATE menawarkan lingkungan GNOME 2 dengan fitur dan penyempurnaan yang menjamin pengguna peningkatan pengalaman komputasi
Spoiler for 5. LXDE:
LXDE (lighweight X11 Desktop Environment) adalah linux desktop environment berkinerja cepat. linux desktop environment ini dirancang untuk sistem cloud yang biasanya memiliki konfigurasi hardware yang rendah (CPU dan RAM yang rendah) dan sistem desktop/ aptop lama.
Meskipun linux desktop environment ini ringan,namunmemiliki antarmuka pengguna yang sederhana dan menarik. linux desktop environment ini juga menyediakan dukungan multi-bahasa dan yang terpenting juga mendukung keyboard shortcuts standar dan memungkinkan tabbed file browsing.
Spoiler for 6. Xfce:
Fakta : Xfce bukan merupakan singkatan kata apapun. Xfce merupakan linux desktop environment tradisional yang sangat ringan namun dalam hal fungsi sama dengan GNOME 2. Xfce memiliki program sendiri seperti halnya GNOME untuk menyeimbangkan anatara performa dan fungsi.
Spoiler for 7. Unity:
Saat ini Unity merupakan native linux desktop environment Ubuntu menggantikan GNOME. Dilengkapi dengan application dock yang dapat di-scroll jika jumlah aplikasi melebihi area monitor. Dengan Unity kita dapat mencari file atau aplikasi dengan mengetikkan namanya dalam searchbar. Unity bekerja dengan mulus pada sistem yang memiliki konfigurasi perangkat keras yang baik.
Spoiler for 8. Openbox:
Openbox merupakan linux desktop environments yang lebih ringan daripada LXDE dan Xfce dengan desain dan tampilan yang minimalis. Openbox linux desktop environment yang highly configurable dan desktop benar-benar kosong yang menjadikan proses loading sangat cepat. Klik kanan dimanapun di atas desktop untuk membuka menu aplikasi.
Kita juga dapat mengkombinasikan fungsionalitas GNOME atau KDE dengan kecepatan Openbox agar desktop lebih cepat dan lebih bersih. Openbox sangat ideal bagi pengguna linux dengan sistem yang rendah.
Spoiler for 9. Razor – Qt:
Razor-qt adalah linux desktop environments yang cukup mudah dan ringan bagi pengguna Linux. Hampir sama dengan KDE namun dengan desain yang sederhana dan cepat. Dilengkapi dengan minimal aplikasi built-in minimum; anda dapat menginstal aplikasi yang anda butuhkan sendiri (temukan third-party apps di sini). Razor-qt dapat bekerja dengan mulus pada perangkat tua dengan perangkat keras yang rendah.
Spoiler for 10. Xmonad:
Xmonad is actually a tiling window manager which means instead of overlapping windows on your desktop, it will automatically arrange them in a non-overlapping order, leaving behind an organized desktop. It does not come with too much of a decorated user interface but that makes it a fast, user-friendly and stable desktop environment. Xmonad sebenarnya adalah tiling window manager yang berati ali-alih menindih jendela di atas desktop, Xmonad akan secara otomatis mengaturnya menjadi non-overlappin order. Xmonad tidak dihiasi dengan terlalu banyak user interface tapi itu membuatnya cepat, dan stabil desktop environment yang user-friendly.