- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Seorang Lawyer Asuransi Ibu Kota
TS
meetyourlawyer
Kisah Seorang Lawyer Asuransi Ibu Kota
KISAH SEORANG LAWYER PERUSAHAAN ASURANSI
Kisah Nyata Seorang Pemuda di Jakarta
Selamat pagi/siang/malam Agan dan Aganwati yang ganteng dan kece, ane langsung straight to the point ajaya. Tapi sebelum itu, untuk bukti kalau ini bukan repost, Ane kasih evidence ke Agan/Aganwati semua nya yaa....
Spoiler for :
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Ada pepatah yang mengatakan kalau kita tak kenal maka kita tak sayang..nah kalau kita tak sayang, bagaimana Agan/Aganwati bisa percaya sama Ane kan...
Tenang aja Gan, Ane bukan agent asuransi yang akan menawarkan asuransi ke Agan/Agawanti, tetapi sebaliknya, Ane adalah eks-attorney (pengacara/lawyer) dari sebuah perusahaan asuransi jiwa yang sekarang mau menolong nasabah-nasabah dari perusahaan asuransi jiwa yang klaim-klaimnya pada ditolak-tolakin Gan...
Sedikit info, Ane adalah eks-mahasiswa jebolan Fakultas Hukum Universitas Indones*ia dan sekarang sedang mengambil gelar master di universitas yang sama. Ane dahulu bekerja untuk sebuah instansi swasta yang bergerak di bidang asuransi jiwa yang mempunyai tag line "For Your Future" . Note: untuk kepentingan bersama, Ane tidak akan sebut merek perusahaannya (itu lhoo perusahaan asuransi yang warnanya hijau Gan..
)Kalau Agan/Aganwati penasaran, berikut beberapa daftar nama perusahaan asuransi jiwa Gan..
Penampakan
Spoiler for :
Penampakan 1
Penampakan 2
Penampakan 3
Penampakan 4
Penampakan 5
Penampakan 6
Penampakan 7
Spoiler for :
Penampakan 2
Spoiler for :
Penampakan 3
Spoiler for :
Penampakan 4
Spoiler for :
Penampakan 5
Spoiler for :
Penampakan 6
Spoiler for :
Penampakan 7
Spoiler for :
Singkat cerita, Tujuan Ane dari buat trid ini adalah untuk menolong teman-teman Agan/Aganwati yang punya Polis Asuransi di perusahaan-perusahaan seperti diatas dan pernah mengajukan klaim meninggal namun kemudian klaimnya ditolak.
Kenapa saya mau membantu orang-orang yang punya klaim meninggalnya ditolak?. Simple saja Gan..hal ini karena hati nurani saya tergerak Gan. Selama saya bekerja di perusahaan warna hijau tersebut, salah satu tugas saya adalah memberikan pandangan hukum terhadap klaim-klaim yang akan di tolak oleh perusahaan Gan.
Seringkali saat saya akan menolak klaim, saya sedih (beneran lho..) dan juga di beberapa kesempatan saya sempat menitikan air mata. Namun untungnya, tidak ada orang di kantor yang melihat ini..
Berikut adalah penggalan kisah yang menurut Ane paling sedih Gan yang Ane ambil dari salah satu contoh klaim meninggal yang Ane (dengan terpaksa) harus tolak.
Spoiler for Cerita Sedih - Mawar yang malang /:(/:
Alkisah ada seorang gadis berumur 17 tahun (panggil saja namanya Mawar) yang hidup di daerah Sukabumi Gan. Mawar menderita sebuah penyakit sejak lahir yaitu Thalasemia. Supaya ga kepanjangan Ane jelasin thalasemia, Agan coba aja meluncur ke TKP Thalasemiabiar lebih jelas lagi. 
Sejak kecil, Mawar tidak pernah absen untuk melakukan cuci darah secara berkala. Coba bayangkan saja berapa banyak biaya yang keluar deh Gan. Pada tahun 2012 (kalau ga salah) si Mawar kemudian mengajukan polis asuransi jiwa melalui salah seorang agent dari perusahaan Ane. Si Agent udah dikasih tau dan sejak awal emang udah tau kalau si Mawar tuh punya penyakit thalasemia Gan.. Kurang dari 2 tahun (kira-kira paruh kedua tahun 2014), Mawar meninggal Gan karena penyakit thalsemia nya..
Karena umur polis asuransi Mawar masih terhitung singkat (2 tahun) dan masih tergolong dalam contestable period, maka terhadap klaim asuransi dari Mawar, perusahaan Ane melakukan investigasi terhadap riwayat kesehatan si Mawar. Dari hasil investigasi diketahui bahwa Mawar sudah menderita penyakit thalasemia sejak lahir.
Setelah hasil investigasinya rampung, sampailah ke tahapan dimana saya harus memberikan pandangan/pendapat hukum (Legal Opinion) dan rekomendasi terhadap klaim ini. Karena saya saat itu adalah buruh kerah putih yang dipekerjakan oleh perusahaan Ane, maka suka atau tidak suka ya Ane harus buat legal opinion dan rekomendasi Gan terhadap klaim asuransi tersebut.
Dari fakta yang didapatkan melalui investigasi, legal opinion dari saya dan rekomendasi dari saya pada dasarnya menyatakan bahwa perusahaan harus membayar klaim dari si Mawar. Namun berhubung Ane hanyalah seorang buruh kerah putih (karyawan) dari perusahaan ane, maka dengan sangat terpaksa Ane harus kasih legal opinion dan rekomendasi yang intinya menolak klaim meninggal si Mawar.
Alasannya? karena Mawar mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre existing condition) dan karena si Mawar tidak memberikan pernyataan yang sebenar-benarnya (material misrepresentation) dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ).
Saat Ane buat rekomendasi yang menolak tersebut, Ane coba bayangkan bagaimana perasaan dari orang tua si Mawar Gan.. Setelah mendapati anakanya meninggal, kemudian klaim asuransinya ditolak. Sudah jatuh tertimpa tangga..sepertinya itu pribahasa yang tepat ya Gan..
Sejak kecil, Mawar tidak pernah absen untuk melakukan cuci darah secara berkala. Coba bayangkan saja berapa banyak biaya yang keluar deh Gan. Pada tahun 2012 (kalau ga salah) si Mawar kemudian mengajukan polis asuransi jiwa melalui salah seorang agent dari perusahaan Ane. Si Agent udah dikasih tau dan sejak awal emang udah tau kalau si Mawar tuh punya penyakit thalasemia Gan.. Kurang dari 2 tahun (kira-kira paruh kedua tahun 2014), Mawar meninggal Gan karena penyakit thalsemia nya..
Karena umur polis asuransi Mawar masih terhitung singkat (2 tahun) dan masih tergolong dalam contestable period, maka terhadap klaim asuransi dari Mawar, perusahaan Ane melakukan investigasi terhadap riwayat kesehatan si Mawar. Dari hasil investigasi diketahui bahwa Mawar sudah menderita penyakit thalasemia sejak lahir.
Setelah hasil investigasinya rampung, sampailah ke tahapan dimana saya harus memberikan pandangan/pendapat hukum (Legal Opinion) dan rekomendasi terhadap klaim ini. Karena saya saat itu adalah buruh kerah putih yang dipekerjakan oleh perusahaan Ane, maka suka atau tidak suka ya Ane harus buat legal opinion dan rekomendasi Gan terhadap klaim asuransi tersebut.
Dari fakta yang didapatkan melalui investigasi, legal opinion dari saya dan rekomendasi dari saya pada dasarnya menyatakan bahwa perusahaan harus membayar klaim dari si Mawar. Namun berhubung Ane hanyalah seorang buruh kerah putih (karyawan) dari perusahaan ane, maka dengan sangat terpaksa Ane harus kasih legal opinion dan rekomendasi yang intinya menolak klaim meninggal si Mawar.
Alasannya? karena Mawar mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre existing condition) dan karena si Mawar tidak memberikan pernyataan yang sebenar-benarnya (material misrepresentation) dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ).
Saat Ane buat rekomendasi yang menolak tersebut, Ane coba bayangkan bagaimana perasaan dari orang tua si Mawar Gan.. Setelah mendapati anakanya meninggal, kemudian klaim asuransinya ditolak. Sudah jatuh tertimpa tangga..sepertinya itu pribahasa yang tepat ya Gan..
Spoiler for Cerita Kedua - Anggrek yang merana /:(/:
Kisah kedua berasal dari seorang Ibu paruh baya yang tinggal di Jakarta. Panggil saja Ibu tersebut dengan Anggrek. Anggrek menderita sakit kanker stadium akhir. Setelah berobat dan menjalanai kemoterapi beberapa kali, kondisi Anggrek sudah parah. Kemudian, di saat-saat itu, datanglah seorang Agent dari perusahaan Ane layaknya seorang malaikat. Agen tersebut kemudian membuat ilustrasi-ilustrasi yang pada intinya mengatakan akan meng-cover resiko tersebut.
Yang anehnya, walaupun Agent tersebut sudah mengetahui kalau Anggrek telah menderita sakit kanker stadium akhir, si Agent dan perusahaan tetap saja meloloskan polis tersebut.
Namun apa yang terjadi kemudian?
Ketika Anggrek meninggal dan keluarga Anggrek mengajukan klaim meninggal, klaim tersebut ditolak oleh perusuhaan (tentunya juga didasarkan oleh legal opinion dari saya). Sudah jatuh tertimpa tangga..sepertinya itu pribahasa yang tepat ya Gan..
Alasannya? sama seperti kisah si Mawar, si Anggrek mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre existing condition) dan karena si Anggrek tidak memberikan pernyataan yang sebenar-benarnya (material misrepresentation) dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ).
Yang anehnya, walaupun Agent tersebut sudah mengetahui kalau Anggrek telah menderita sakit kanker stadium akhir, si Agent dan perusahaan tetap saja meloloskan polis tersebut.
Namun apa yang terjadi kemudian?
Ketika Anggrek meninggal dan keluarga Anggrek mengajukan klaim meninggal, klaim tersebut ditolak oleh perusuhaan (tentunya juga didasarkan oleh legal opinion dari saya). Sudah jatuh tertimpa tangga..sepertinya itu pribahasa yang tepat ya Gan..
Alasannya? sama seperti kisah si Mawar, si Anggrek mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre existing condition) dan karena si Anggrek tidak memberikan pernyataan yang sebenar-benarnya (material misrepresentation) dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ).
Menurut sudut pandang hukum, posisi perusahaan Ane yang menolak klaim dengan alasan pre existing condition dan material misrepresentation seperti itu sangat lemah Gan.. cuma ya karena (dulu) saya masih bekerja di perusahaan warna hijau tersebut, ya saya harus pro dengan perusahaan dong.. Nah berhubung karena saya sudah tidak bekerja disana lagi, saya mau membalas dosa-dosa saya Gan yang telah nolak-nolakin klaim orang-orang kaya kedua cerita diatas Gan..
Perlu Agan/Aganwati ketahui kalau kedua cerita diatas hanyalah sebagian kecil (sangaaat kecil) dari berbagai cerita menyedihkan lainnya yang Ane punya saat Ane harus nolak klaim nasabah-nasabah perusahaan.
Nah berhubung karena Ane sudah tidak bekerja di perusahaan sejenis tersebut lagi, dan karena Ane memang pintar dalam bidang hukum (terutama hukum asuransi), Ane mau menebus dosa-dosa Ane gan di masa lalu yang udah nolak-nolakin klaim.
Kalau Agan/Aganwati mempunyai keluarga, sahabat, kerabat, atau kenalan yang klaim meninggalnya ditolak oleh perusahaan-perusahaan sejenis dengan tempat Ane dahulu bekerja, Agan/Aganwati dapat share dengan Ane Gan. Ane dengan senang hati akan memberikan konsultasi kepada Agan/Aganwati.
Kalau Agan/Aganwati ingin menghubungi Ane, Ane dapat mengirimkan email pertanyaan Agan/Aganwati kepada Ane di email berikut:
Spoiler for Kirim ke:
Jangan lupa Agan/Aganwati untuk menyertakan no HP/Rumah dan/atau email Agan/Aganwati supaya Ane bisa hubungi Agan/Aganwati.. Tenang saja, saya bukan agen asuransi yang mau jualan poliss hehehe
Oia, saya tidak membutuhkan
dari Agan/Aganwati...apalagi kalau dikasih 
yaa hehehe..awas yaa. Karena menurut Ane, cendol dan bata tidak dapat menghapus rasa bersalah Ane setelah menolak-nolakin klaim orang.. Yang Ane harapkan adalah agar ketidakadilan seperti kedua cerita diatas tidak lagi terjadi di Indonesia Gan.. Sudah waktunya konsumen mendapatkan hak-haknya sesuai dengan apa yang seharusnya. Kalau Agan/Aganwati berkenan, Ane berharap agar trit ini di
dan di kasih rate 
supaya banyak konsumen di Indonesia khususnya di industri asuransi sadar akan hak-hak mereka 
Terima kasih Agan dan Aganwati atas perhatiannya, mohon maaf kalau Ane banyak salah dalam membuat trit ini yaaa.
Thank you juga untuk Mimin Kaskus yang kece dan okee punyaa
0
7K
55
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan