Orang Jepang perantauan Adalah para imigran dari Jepang dan keturunan mereka yang berada di negara lain .
migrasi dari Jepang pertama kali terjadi dan tercatat pada abad ke-12 ke Filipina

tetapi tidak menjadi fenomena massal sampai memasuki Era Meiji ( abad 19 ),
ketika orang Jepang mulai pergi ke Filipina , Amerika Utara , dan pada tahun 1897 , 35 imigran pergi ke Meksiko
ke Peru , dimulai pada tahun 1899 dengan 790 emigran


Nikkei berasal dari kata Nikkeijin Dalam bahasa Jepang
yang digunakan untuk merujuk kepada orang-orang Jepang yang hidup dan menetap di luar Jepang dan keturunan mereka .
mengacu pada pemukim permanen di suatu wilayah namun memiliki nenek moyang bangsa Jepang.

Kelompok-kelompok ini secara historis dibedakan dengan istilah

- Issei ( generasi pertama Nikkeijin ) ,
- Nisei ( generasi kedua Nikkeijin ) ,
- Sansei ( generasi ketiga Nikkeijin ) ,
- Yonsei ( generasi keempat Nikkeijin ) .
- Gonsei ( generasi kelima )

Istilah Nikkeijin tidak berlaku bagi orang Jepang yang masih memegang kewarganegaraan Jepang .


Menurut Asosiasi Nikkei orang Jepang di Luar Negeri , ada sekitar 2,5 juta nikkeijin hidup di berbagai negara di luar kepulauan Jepang .

Yang terbesar dari komunitas ini ada di Brazil , Amerika Serikat , Peru dan Filipina .

Keturunan perantau dari Era Meiji masih memegang tradisi dan budaya di negara-negara baru ,

membentuk kelompok etnis yang terpisah dari masyarakat setempat.





Penggunaan istilah mungkin tergantung pada perspektif .

Sebagai contoh , pemerintah Jepang mendefinisikan mereka sesuai dengan kewarganegaraan negara setempat dan
kemampuan untuk memberikan bukti keturunan Jepang hingga generasi ketiga -

menurut hukum generasi keempat tidak memiliki legal standing di Jepang yang berbeda dari yang lain

" orang asing . " Di sisi lain , di AS atau tempat lain di mana Nikkeijin telah mengembangkan masyarakat dan identitas mereka sendiri ,

generasi pertama imigran Jepang cenderung dimasukkan ; kewarganegaraan kurang relevan dan komitmen kepada masyarakat setempat menjadi lebih penting .









BERAWAL DARI PERBUDAKAN

Perantauan bangsa Jepang yg dilakukan bangsa eropa terjadi pada abad 15
Dimulai ketika bangsa Portugis melakukan perdagangan dengan penguasa Jepang pada tahun 1543 ,

perdagangan budak skala besar dikembangkan oleh Portugis dengan membeli orang Jepang sebagai budak
dan menjualnya ke berbagai lokasi di luar negeri ( termasuk Portugal itu sendiri )

selama abad 16 dan 17 Banyak dokumen menyebutkan perdagangan budak melibatkan juga perempuan Jepang.

Budak Jepang diyakini menjadi yang pertama dari bangsa Asia yg sampai di Eropa ,

Portugis membeli dalam jumlah besar gadis-gadis Jepang untuk dijadikan budak.

dibawa ke Portugal untuk tujuan seksual , seperti dicatat oleh rohaniwan portugis pada tahun 1555.

Budak perempuan Jepang dijual sebagai selir untuk awak kapal , bersama budak Asia lainnya di Eropa yang melayani pelaut Portugis dan Spanyol

perdagangan perempuan di Jepang , dicatat oleh Luis Cerqueira , seorang rohaniwan , dalam dokumen 1598

kebanyakan perempuan Jepang dibawa oleh Portugis ke Macau yg merupakan koloni portugis ,

di mana beberapa dari mereka tidak hanya berakhir diperbudak Portugis namun dijual juga ke bangsa lain.








Pada abad ke-17 , pelaut Jepang ke Cina dan Asia Tenggara , membangun Japan town awal ( kota komunitas Jepang )

Kegiatan ini berakhir pada 1640-an , ketika Keshogunan Tokugawa memberlakukan larangan maritim yang melarang orang Jepang meninggalkan negara itu ,

Kebijakan ini tidak akan dicabut selama lebih dari dua ratus tahun .

Pembatasan perjalanan dicabut setelah Jepang membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat .

Pada tahun 1867 , Kaisar Jepang mulai mengeluarkan dokumen perjalanan resmi untuk perjalanan luar negeri dan urusan imigrasi



kekaisaran Meiji mulai beralih ke program imigrasi resmi untuk mengurangi tekanan dari kelebihan penduduk dan efek deflasi Matsukata

di daerah pedesaan Selama dekade berikutnya ,

dalam masa itu pemerintah terlibat langsung dalam seleksi keberangkatan instruksi imigran .

Pemerintah Jepang memerintahkan para imigran Jepang bersikap sopan sementara di luar negeri

untuk menunjukkan kepada pihak Barat bahwa bangsa Jepang adalah masyarakat yang bermartabat dan patut dihormati .

Pada pertengahan 1890-an - , perusahaan imigrasi swasta ( Iminkaisha) , tidak disponsori oleh pemerintah , mulai mendominasi proses perekrutan imigran ,