Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pardede25Avatar border
TS
pardede25
Aganwati Pernah Nyeri Setiap Menstruasi?
Nyeri saat datang bulan dalam dunia kedokteran disebut dismenore. Rasa nyeri tersebut bisa timbul sebelum, selama, maupun sesudah manstruasi. Perlu dibedakan antara dismenore dengan pre menstrual syndrome (PMS). PMS adalah kumpulan gejala, jadi bukan nyeri tapi juga keluhan psikologi seperti mudah tersinggung atau sensitive/emosional. PMS biasanya timbul sejak beberapa hari sebelum menstruasi dan hilang ketika darah haid itu sudah keluar.

Dismenore berupa nyeri yang terutama dirasakan kala haid itu muncul. Nyeri tersebut timbul akibat adanya hormon prostaglandin yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut bagian bawah, pinggang bahkan punggung. Bila nyerinya ringan dan masih dapat beraktivitas maka masih wajar. Bila nyeri yang terjadi sangat hebat sampai mengganggu aktivitas ataupun tidak mampu melakukan aktivitas, maka termasuk pada gangguan.

Dismenore yang sering terjadi adalah dismenore fungsional (wajar) yang terjadi pada hari pertama atau menjelang hari pertama. Biasanya dismenore akan menghilang / membaik seiring hari berikutnya menstruasi. Dismenore yang non fungsional (abnormal) menyebabkan nyeri hebat yang dirasakan terus menerus, baik sebelum, sepanjang menstruasi bahkan sesudahnya. Kalau hal itu terjadi, penyebab paling sering yang dicurigai adalah endometriosis atau kista ovarium.

Ada dua jenis dismenore, yaitu dismenore primer dan dismenore sekuder. Pada dismenore primer tidak ditemukan kelainan ginekologik (pada daerah reproduksi). Menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri pada remaja sebagian besar adalah dismenore primer. Dismenore primer disebabkan gangguan keseimbangan fungsional, bukan karena penyakit organik pelvis (daerah panggul). Dismenore sekunder disebabkan kelainan pada daerah panggul, misalnya endometriosis, mioma uteri, atau adanya alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).

Cara mengatasi dismenore yang paling sederhana adalah mencoba mengalihkan rasa nyeri pada kegiatan lain, seperti relaksasi atau berolahraga. Bila tidak juga teratasi maka harus memeriksakan diri ke dokter. Mungkin saja diperukan pemeriksaan lanjutan seperti USG untuk melihat apakah ada kista ovarium ataupun laparaskopi untuk melihat endometriosis.

Udoctorians sekalian,…. sebaiknya jika dismenore dirasakan terus berulang maka harus dicari tahu penyebabnya. Jika karena gangguan hormon maka bisa diberikan terapi hormon. Kalau ada kelainan di organ mungkin saja diperlukan pembedahan.
- See more at: http://udoctor.co.id/kesehatan-wanit....d6iRY6W7.dpuf
0
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan