Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bursabanmotorAvatar border
TS
bursabanmotor
Bertemu Prabowo, Beban Politik Jokowi Berkurang
Bertemu Prabowo, Beban Politik Jokowi Berkurang
RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan tanpa makna. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito mengatakan, pertemuan itu dilakukan Jokowi untuk mengurangi tekanan dari partai politik pendukungnya yang menginginkan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan tetap dilantik sebagai Kepala Polri.
Menurut Arie, Jokowi berada dalam posisi dilematis apakah mengikuti kehendak rakyat atau kehendak partai.
"Kekhawatiran Jokowi besar. Kalau ikuti kehendak rakyat, bertentangan dengan PDI-P. Sedangkan rakyat menentang. Nah, dia (Jokowi) butuh dukungan," ujar Arie, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/1/2015).
Arie mengatakan, jika Jokowi mengambil keputusan yang bertentangan dengan keinginan partai, posisinya tidak kuat jika hanya mengandalkan dukungan rakyat. Oleh karena itu, pertemuan dengan Prabowo dianggap Arie bagian dari manuver Jokowi menggalang dukungan di luar koalisi.
"Kalau Jokowi hanya dengan dukungan rakyat, itu tidak kuat, makanya dia pakai kekuatan itu. Itu untuk menambah energi Jokowi," kata Arie.
Arie meyakini, manuver yang dilakukan Jokowi ini akan mampu mengurangi tekanan dari partai-partai pendukung. Partai pendukung, kata dia, akan berhitung dan bersikap realistis terhadap manuver Jokowi tersebut. Jika tetap memaksakan pelantikan Budi Gunawan, mereka harus membayar mahal karena telah berseberangan dengan Jokowi dan arus rakyat.
"Mereka realistis untuk menyelamatkan reputasi partai, atau tetap memaksakan pencalonan Budi Gunawan dengan konsekuensi reputasi partai akan jatuh," kata Arie.

pilih PDIP apa KMP
emoticon-Ngakak (S)
jokowi mulai galau karna selalu mengikuti kemauan megawati..
ember

Angin politik berubah, Jokowi kini didukung KMP
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kini seolah berjuang sendiri. PDIP, partai yang seharusnya mendukung dia malah menjadi kekuatan penekan terhadap berbagai kebijakan yang dia lakukan. Sebaliknya, Koalisi Merah Putih (KMP), gabungan partai yang menjadi musuhnya di pilpres lalu malah berbalik mendukung Jokowi.

Adalah polemik pencalonan dan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri yang telah membuat energi Jokowi terkuras dalam beberapa pekan terakhir. Diperparah dengan perseteruan KPK vs Polri, Jokowi dibuat kelimpungan dengan meminta saran dari berbagai pihak sampai-sampai membentuk Tim Independen yang terdiri dari 9 tokoh.

Rekomendasi yang disampaikan Tim Independen pun meminta Jokowi untuk tidak melantik Budi Gunawan dan memilih sosok lain sebagai calon kapolri. Rekomendasi ini membuat Jokowi kian terdesak karena PDIP tetap ngotot mendesak Jokowi melantik Budi Gunawan.

Manuver politik pun dilakukan Jokowi. Berbungkus silaturahmi, Jokowi menerima kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis (29/1). Tak sulit membaca pertemuan ini sebagai kode dari Jokowi kepada PDIP dan KIH yang terus mendesaknya melantik Budi Gunawan sebagai bentuk perlawanan. Jokowi dinilai sedang mencari back up politik justru dari kalangan oposisi. Jokowi juga bertemu dengan mantan Presiden BJ Habibie di Istana Merdeka sore harinya.

Prabowo pun kemudian mengumpulkan petinggi KMP dalam pertemuan di Bakrie Tower semalam. Hasil pertemuan itu seolah memperjelas manuver politik yang telah dilakukan Jokowi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan KMP siap 'pasang badan' mendukung kebijakan Presiden Jokowi. "Pokoknya untuk kepentingan bangsa dan negara apa pun akan kita lakukan," kata Fadli di Bakrie Tower Jakarta, Kamis (29/1) malam.

Fadli menilai, kegalauan Jokowi dalam mengambil keputusan pelantikan Budi Gunawan dan menuntaskan kisruh KPK vs Polri justru akibat tekanan politik dari partai pengusungnya sendiri. Terlebih, Jokowi bukan ketua umum yang bisa mengendalikan partainya sendiri.

Fadli mengingatkan, Jokowi tidak perlu ragu lagi karena dia adalah kepala negara yang memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan saat ini. "Presiden punya kekuasaan. Besok mau reshuffle kabinet bisa, apalagi cuma masalah Kapolri," cetus dia.

Jadi, tunggu apa lagi Jokowi?
embr

ayo jokowow,,,
ikuti jejak rekan mu AHOK saat partai sudah menjadi beban tinggalkan saja
ane yakin JOKWI akan lebih baik tampa PDIP
Diubah oleh bursabanmotor 30-01-2015 05:42
0
2.3K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan