- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Potret PSK di Lokalisasi Jarak Surabaya
TS
bagaswara
Potret PSK di Lokalisasi Jarak Surabaya
Quote:
Seorang PSK berdiri di depan wisma menunggu tamu di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juni 2014. Usai deklarasi penutupan lokalisasi, ratusan wisma dan psk masih tetep beroperasi. 192 wisma dan ratusan psk bersikukuh menolak penutupan lokalsasi tempat mereka mencari nafkah. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Sejumlah PSK berdiri menunggu tamu di depan wisma di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juni 2014. Kawasan protitusi Jarak yang berada tak jauh dari lokalisasi Dolly, adalah kawasan prostitusi yang menyatu dengan pemukiman warga. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Seorang PSK berdiri menunggu tamu di depan wisma di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juni 2014. Usai deklarasi penutupan lokalisasi, ratusan wisma dan psk masih tetep beroperasi. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Sejumlah PSK duduk menunggu tamu di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Sejumlah perempuan pemandu duduk di depan rumah hiburan karaoke di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Sejumlah PSK berdiri dengan menutup wajah di depan wisma saat menunggu tamu di area prostitusi Jarak, jalan Putat Jaya, Surabaya, 20 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
sumber: TEMPO
Quote:
Dolly Tetap Buka Setelah Deklarasi Penutupan
Seorang pengunjung melihat deretan Pekerja Seks Komersia (PSK) yang menutup wajah dengan masker di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Sehari usai deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Dengan menutup wajah sejumlah PSK duduk di sofa tunggu di dalam sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Suasana rumah hiburan karaoke yang sepi pengunjung di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Para Pekerja Skes Komersial (PSK) menunngu pelangganya sambil menutupi wajahnya dengan koran di dalam sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah warga melintas di depan wisma yang tetap beroperasi di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
sumber: TEMPO
Spoiler for miris ngeliatnya:
Seorang pengunjung melihat deretan Pekerja Seks Komersia (PSK) yang menutup wajah dengan masker di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Sehari usai deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Dengan menutup wajah sejumlah PSK duduk di sofa tunggu di dalam sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Suasana rumah hiburan karaoke yang sepi pengunjung di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Para Pekerja Skes Komersial (PSK) menunngu pelangganya sambil menutupi wajahnya dengan koran di dalam sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
Spoiler for miris ngeliatnya:
Sejumlah warga melintas di depan wisma yang tetap beroperasi di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi
sumber: TEMPO
ya ampun, sudah ditutup tapi masih beroperasi, maksiat tetap dilegalkan bagi mereka demi alasan mencari nafkah sedih, asli miris banget liatnya
0
49.1K
Kutip
78
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan