flowluxiaAvatar border
TS
flowluxia
Sebelum Terjun ke Dunia Entrepreneur, Baca Dulu Ini Gan!


Ane, ngga bakal ngasi intro panjang lebar lagi tentang artikel ini. Karena artikel ini, sudah cukup jelas, gamblang, dan detail ngasi tau kita tentang kerasnya dunia kewirausahaan. Bagi agan yang masih galau memilih passion/memulai bisnis/pengen resign sebaiknya baca artikel yang ane kutip dari blog ini , perlahan-lahan dan jadikan ini sebagai renungan. Saran : simak baik-baik, kalo bisa baca berulang-ulang. Selamat tercerahkan!

***


Akhirnya terpaksa menulis lagi..

karena bertubi-tubi mendapat pertanyaan/curhatan yang sama, hampir setiap hari..
jadi biar jawabnya mudah, supaya dirujuk ke tulisan ini..

begini kira-kira
Ny X :
“Dzan, gw capek nih dengeran cerita salah seorang member dari kota S.
Tiap hari curhat, gara-gara udah resign tapi bisnisnya ga jalan-jalan
alias bangkrut. Sekarang malah keluarganya terancam perceraian. Orang
itu agak nyalahin komunitas yang komporin resign tanpa diberitahu
resiko nya. Harusnya kasitau donk resiko resign dll, jangan cuma yang
enaknya doank yang di share di komunitas. Dan banyak lho member yg
bernasib sama.. gimana nih?”

Mr.Y :
“Bro, ada yang lagi curhat nih. teman saya frustasi. sudah resign trus
bisnis bangkrut. dia bener-bener frustasi. Sekarang dia menghidupi
keluarganya dengan “jatah” dari mertuanya. Gimana nih?”

Mr. Z
“utang jadi banyak banget..Gw nyerah nih bro.. gw mau jadi karyawan
lagi. tuntutan hidup makin berat, gw butuh kepastian penghasilan…”

Menghela nafas sebentar…
Bingung juga, mulai darimana ya njelasin nya

Mulai dari kapasitas saya untuk menjawab dulu deh
1. saya bukan founder dari komunitas tersebut saya hanyalah anggota biasa.

2. saya belum pernah merasakan jadi karyawan/TDB atau apapun
istilahnya. Karena semenjak kuliah sudah berdagang. Walau begitu saya
bisa merasakan beratnya perjuangan bisnis orang-orang yang sebelumnya
pernah bekerja.

3. tapi saya pernah mengalami kegagalan, kemunduran, kebangkrutan yang
sama. Bahkan berkali-kali. Dan berkali-kali itu pula, alhamdulillah
dengan pertolongan Allah, saya selalu bisa untuk bangkit kembali.

Oke, setelah tau kapasitas saya untuk menjawab, lanjut ya sekarang ke
pembahasan.
Pertama :

Menjadi karyawan tidak berarti lebih buruk dari menjadi pengusaha. Dan menjadi pengusaha, belum tentu lebih baik daripada karyawan

Mengapa?
- karena yang lebih mulia di si Tuhan adalah yang lebih bertakwa.
Karyawan yang bertakwa jauh lebih baik daripada pengusaha yang korup
- ga semua pengusaha itu lebih kaya dari karyawan.. contoh :
penghasilan saya saat ini tidak lebih besar dari Dirut Bank Mandiri
hehe
Kedua :

Pahami bahwa status pengusaha dan karyawan adalah hanya aktualisasi diri kita dalam kehidupan. Semua sama saja. Sama-sama dibutuhkan umat manusia

Bayangkan bahwa isi dunia ini adalah sebuah organisasi besar. Ada
orang-orang yang bertugas menjaga keamanan (tentara/polisi), ada
orang-orang yang membantu orang yang sakit (paramedic), ada yang
mengatur Negara (politisi), ada pengusaha dan lain-lain.

Semuanya sama-sama dibutuhkan. Tidak ada boleh merasa lebih antara
satu dan lainnya.
Ketiga :

Pahami resiko

- Jadi tentara/polisi dituntut latihan fisik yang lebih. Kalo kita
bukan tipe yang demikian, jangan dipaksakan ber-aktualisasi disana.

- Jadi dokter/paramedic dituntut untuk lebih empati dan sabar. Kalo
kita ga nyaman ada orang yang malem-malem minta diobati, ya jangan
jadi dokter

- Jadi pengusaha dituntut untuk siap profit dan siap rugi. Siap maju
dan siap bangkrut. Kalo kita ga punya mental siap bangkrut, ya ga usah
jadi pengusaha. Tapi ketika kita memilih menjadi pengusaha, ya terima
resiko nya apapun itu. Jangan mengeluh, karena ini adalah pilihan
kita. Tapi kalo memang tidak cocok, ya jadi karyawan juga ga lebih
hina..

- Kata siapa pengusaha banyak waktu luang? Justru pengusaha bisa
bekerja 24 jam non-stop! Tapi bedanya, kita mencintai pekerjaan kita
jadinya tidak terasa capek. Jadi jangan bermimpi menjadi pengusaha itu
bisa bermalas-malasan.

- Belum lagi risiko dicibir orang, keluarga, mertua dll ketika baru
merintis bisnis, dibilang ga punya pekerjaan tetap lah, pekerjaan ga
jelas lah.. penghasilan ga jelas.. malu-malu-in lah.. hayo apa lagi?
Keempat :

Terima Konsekuensi

- Masuk jadi tentara trus mengeluh.. gimana sih suruh lari 10km
setiap hari! Emangnya ga capek?..Ah, bapak/ibu sih yang maksa jadi
tentara! Udah saya bilang saya ga suka! Pegel-pegel nih latihannya!”

- Masuk jadi dokter juga mengeluh! Gilak, tiap hari harus liatin
darah, harus deket-deket sama orang-orang kusta, orang kudisan,
mana gw tahan… gara-gara siapa nih?!

- kira-kira begitulah kalo salah pilih menjadi pengusaha terdengar
seperti anak kecil ya? Ya begitulah seharusnya anda melihat diri anda
ketika anda mengeluh. Ngerasa salah jalan? Belum telat kok untuk
pindah haluan, tapi satu yang pasti : gentle donk sama pilihan
sendiri! Jangan mengeluh! Apalagi nyalah-nyalahin orang lain atau
komunitas

Jadi, mohon maaf, saya agak kurang sepakat jika menyalahkan komunitas.
Plis, jangan biasakan BEJ (blame, excuse, justify). Biasakan untuk
menyalahkan diri sendiri.

—–
Akar masalahnya adalah MUGG

Kemudian saya merenungkan akar permasalahannya. Ternyata
ujung-ujungnya ada di 4 faktor ini, sebut saja MUGG

1. Mindset

Mindset sebagai akar masalah yang pertama. Saya mau jadi jenderal,
tapi ga mau jadi letnan dulu. Maunya langsung jadi jenderal. Ga mau
latihan fisik, ga mau belajar/sekolah, ga mau diperintah atasan.

Saya mau jadi pengusaha, saya mau seperti Bob Sadino, tapi ogah banget
nganter-nganter telor ayam door to door. Ogah banget gw kerja sampe
larut malam, malah ga tidur.

Saya mau jadi Begawan property seperti Trump, tapi ogah banget klo
pernah bangkrut total kayak Trump.

Wake up! Jangan cengeng! Semua pengusaha-pengusaha besar pasti pernah
mengalami kegagalan besar dan mereka kuat.. mereka bertahan

Saya sendiri pernah mengalami kebangkrutan total.. bayangkan saja,
dari 10 warnet yang dulu saya punya, kini hanya tinggal 1 cabang saja.
Saya tidak menyerah. Hidup isinya perubahan. Saya lihat banyak orang
berbondong-bondong membuat warnet. Dan mereka kesulitan untuk
mengelolanya. Dan ketika mereka berbondong-bondong klik
www.warnet-alpha.net(tentu saja, berbekal integritas yang terus
dijaga selama 6 tahun), kini kami bertransformasi menjadi penyedia
jasa setup dan maintenance warnet nomor wahid di Indonesia.

Bisnis bioethanol saya pun bangkrut. Total kerugian dengan warnet
menjadi milyaran. Bangkrut, dikhianati, miss-management adalah
pelajaran-pelajaran yang berharga.. kini saya alhamdulillah dengan
pertolongan Allah telah melewati masa-masa krisis itu dan bahkan
membalikan keadaan. Lebih matang, lebih dewasa, sekarang apa-apa bisa
jadi duit.. bahkan tanpa modal sekalipun..

Coba hitung, berapa waktu yang anda habiskan untuk memikirkan bisnis
anda? Berapa jam per hari? Jangan-jangan Cuma 1-2 jam saja, atau
Jangan-jangan anda malah keasikan membuat list daftar barang-barang
konsumtif yang mau anda beli.

Coba hitung, berapa modal yang diinvestasikan untuk bisnis anda?
Untuk marketing? Untuk pengembangan? Untuk penyusutan? Untuk riset?
Untuk seminar? Atau malah lebih banyak uang yang dihabiskan untuk
keperluan konsumtif?

Anda gagal karena mindset anda! Mindset anda yang bilang bahwa jadi
pengusaha bisa jalan-jalan sementara bisnis jalan sendiri.. mindset
anda yang bilang adanya passive income tanpa perlu bekerja. Tapi anda
bertemu realitas yang berbeda, dan anda tidak siap untuk itu, anda
panic.. karena tidak seenak yang dijanjikan itu!

Jadikan profesi pengusaha ini untuk pengabdian dan untuk ibadah. dan pastinya, semua terasa nikmat. Kerjakan dengan enjoy dan sebaik-baiknya,
pada titik itu justru order/proyek/client/customer yang akan
mengejar-ngejar anda! Percayalah!

2.Utang

Utang adalah akar masalah yang kedua. Ini adalah masalah yang sangat
sensitive. Saya sendiri bukan orang
yang anti-hutang, hutang boleh-boleh saja (walau saya belum pernah
berhutang ke bank).. asal ada hitung-hitungan yang matang..

Contoh : bisnis jualan kue kita sudah memiliki satu karyawan untuk
antar kue. Dengan net-profit bisnis 2jt/bulan. Kemudian jalan 2 tahun
bisnis berkembang, net-profit menjadi 5jt/bulan. Bahkan order melebihi
kapasitas produksi. Jika harus investasi mesin produksi baru plus
inventaris motor buat antar dengan cara berhutang, maka misalkan
diasumsikan ada beban cicilan sebesar 3jt/bulan.

- Dan dengan mesin baru itu yang dicicil itu, ternyata net-profit
meningkat menjadi 7jt/bulan. Nah itu baru hutang yang bener! Untuk
leverage atau pengembangan bisnis. Dan dengan cicilan yang masih bisa
ter-cover dengan bisnis yang ada.

- Biasanya nih, dengan net-profit “Cuma” 2jt/bulan, kita nekat buka
cabang! Supaya bisa franchise katanya! Hutang puluhan bahkan ratusan
juta yang cicilannya diatas 5jt. Padahal present net-profit kita Cuma
2jt/bulan! Gimana ini logika nya? sementara tidak ada jaminan bahwa
cabang akan selalu untung. Apa bedanya dengan spekulasi? Beda kalau
misalnya menggunakan uang dari kantong sendiri

- Ada yang lebih parah. Bisnis nya malah belom ada, tapi udah utang
ratusan juta buat buka toko kue. Nah yang ini lebih sableng lagi. saya
benar-benar tidak menyarankan untuk memulai bisnis dengan hutang!
Jangan pernah!

- Ditambah lagi utang-utang buat gaya hidup ga penting. cicilan mobil,
cicilan blackberry, cicilan TV LCD. Jangan pernah beli
segala sesuatu secara kredit ketika diperuntukan untuk urusan pribadi
(bukan perusahaan). Tundalah kesenangan kecil, demi mendapat
kesenangan besar nanti!

- Bayangkan anda buka 10 toko kue dengan modal utang. Cicilan
50jt/bulan. Itulah yang membuat anda menjadi frustasi! Nikmati
pelan-pelan jalani semuanya dengan sederhana selesaikan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya.. biarkan semesta bekerja. Ketika anda
bersungguh-sungguh, pasti order yang akan mengejar anda, walau anda
menolak sekalipun..

- Buka 1 cabang dulu.. biar kan menjadi matang selama 3-4 tahun,
kemudian buka cabang dengan duit tabungan sendiri. Bukan utang.
Setelah buka 5 cabang dan berhasil, baru bicara franchise. Atau kalau
memang yakin profit, mengapa harus franchise? KFC, Hokben, Gokana juga
ga franchise kok..

- Ga punya duit buat 1 cabang? Patungan sama temen! Tentu saja yang
bisa dipercaya plus mau sama-sama bekerja.

- Ga percayaan sama temen? Ya mulai dari door to door direct selling.
Bisa tuh ga pake modal.

- Malu? Tengsin? Males? Ya ga usah jadi pengusaha!

Coba yuk, bisnis dengan modal yang ada aja. Klo Cuma ada 10jt, ya pake
itu aja cukup kok. Klo Cuma ada 1jt, ya udah cukup juga, bisnis saya
www.jasakomputer.com modalnya Cuma 1jt, belum jalan setahun
menghasilkan net-profit tembus 2 digit alias 10jt. Asal focus!

3.Greedy alias serakah

Greedy atau serakah adalah musuh nomor 1 para pengusaha. Penyakit ini
seperti kolesterol yang menyebabkan penyakit jantung, yakni pembunuh
nomor 1 di dunia.

Baru punya itung-itungan diatas kertas, sudah dijadikan patokan..
belom-belom langsung buka 5 cabang. udah gitu pake utang.

Baru buka outlet, juga belom jalan 1 tahun, sudah di franchise kan.
owalah, bisnis anda belum teruji kalo baru 1-3 tahun.

Baru buka satu outlet, beberapa bulan, udah utang bank untuk buka
cabang.. bahkan sudah punya kredit mobil..

Bisnis jualan baju sudah jalan, mapan kemudian tergoda invest banyak
di bisnis batubara. Duit habis terkuras, sehingga bisnis garmen pun
stagnan ga bisa berkembang karena ga ada dana pengembangan.

Bisnis baru 2-3 tahun, tapi gayanya sudah seperti konglomerasi. Punya
bisnis IT, bisnis agro, bisnis garment, bisnis retail, bisnis makanan,
bisnis pelatihan. Akhirnya satupun tidak ada yang jalan.

Saya pernah ditanya oleh salah seorang mahasiswa,mas, klo kita
bisnisnya banyak, kan profit kita jadi lebih banyak.. bukannya lebih
enak begitu?”
Saya jawab simple, mas kuliah ambil jurusan apa?”
Teknik katanya
Saya lanjutkan, kenapa ga nyambi kuliah di FE, Kedokteran, Fisip,
Sastra, MIPA, sekalian supaya sekalian gelarnya menjadi SE, ST, S.Ked,
S.Sos, S.Hum. kan lebih enak banyak gelar.

Dia jawab lagi, “Lha gimana bagi waktunya mas? Yang ada saya di DO
karena nilai jelek semua, trus malah ga dapet gelar sama sekali!

Ngapain kita keblinger.. dan tergoda sama gemerlapnya bisnis
teman-teman kita? Coba berpikir ulang deh, bisnis kita yang ada
sekarang itu selalu ada kemungkinan untuk menjadi besar kan? Ngapain
juga tergoda sama bisnis orang lain? Yang di share ya pasti yang
baik-baiknya saja toh. Sisi “horror”-nya sudah pasti tidak
diceritakan hehe.

Saya pernah tersandung di bisnis bioethanol yang tidak focus.. rugi
ratusan juta.. saya hanya ingin pengalaman ini berguna buat
teman-teman semua. Supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Sinar matahari ketika difokuskan dengan lensa cembung, sanggup
membakar kertas. Itulah kekuatan focus! Coba perhatiin orang-orang
terkaya di dunia, bisnis nya focus. Bill Gates, Steve Balmer, Oracle,
Wal-Mart.. walau di Indonesia masih di dominasi konglomerasi seperti
Bakrie, CT, Sandiaga Uno, dll

4. Gengsi

Ini adalah akar masalah yang ke-4. Maunya sih setajir Chairul Tanjung
yang sekarang. Tapi ga mau niru jalan-nya Chairul Tanjung 30 tahun
yang lalu.. jungkir balik jagain mesin fotokopi.. jagain warung alat
kedokteran.. nah klo kita? Belom-belom udah nyuruh dan hire karyawan
buat jagain warung.. alesannya karena malu. Kalo saya mah mending malu
jagain warung, daripada harus menyusahkan orang lain karena tidak
punya penghasilan

Bisnis itu naik-turun.. biasanya banyakan turun-nya. Turun 100 kali,
naik 1 kali. Tapi naik 1 kali itu sudah cukup untuk membayar turun 100
kali. Toh Kolonel Sanders dan Thomas alfa Edison ditolak dan gagal
1000 kali, tapi usaha terakhirnya bisa menutup semua kerugiannya.
Jangan Cuma siap kaya, tapi juga harus siap miskin. Yang penting
nikmati prosesnya

Bob Sadino bahkan pernah bangkrut. Dan kata istri om bob, saat itu
uang yang ada Cuma cukup untuk membeli nasi ATAU rokok. Om bob harus
memilih. Akhirnya saat itu om bob memilih nasi, sementara untuk
kebutuhan rokoknya belio mencari puntung-puntung bekas.. kita siap
tidak menjadi seperti ini?

Teman-teman dari kalangan Chinese, malah sudah biasa dengan menu
bubur. Padahal warungnya sudah ramai. Tapi dengan tekun mereka
mengumpulkan tabungan, untuk memperbesar bisnis.

Ketika passion kita sudah kuat, seharusnya tidak berpikir
jalan untuk mundur. Separah-parahnya kondisi kita, kita bisa ngasong,
mbenerin komputer, jadi supir, jualan Koran.. ya minimal untuk sekedar
membeli beras.
Seorang pengusaha bernama halilintar, bahkan sempat memiliki
perusahaan di New Zealand dan Perancis. Bisnisnya ambruk. Dan beliau ga
malu untuk jadi tukang ledeng. Dipanggil ke rumah-rumah dsb. Sempat
beliau malu, karena customer yang memanggilnya adalah orang yang beliau
kenal. Kini bisnisnya bangkit lagi, dan bahkan lebih besar dari
sebelumnya.

Saya sendiri pernah menjadi distributor makanan ikan hias, saya antar
dengan sterofoam ke toko ikan hias dengan motor.. ya rasa malu tetap
ada, tapi kalo dibawa enjoy sih asik-asik aja. ketika bisnis warnet
habis, saya turun langsung untuk membantu teman-teman mendirikan
warnet dengan memberikan pengalaman gagal saya untuk tidak terulang di
warnet yang baru tersebut. Ya, saya melakukannya sendiri, tanpa
karyawan. Sekarang masa-masa kritis itu bisa dilewati, kini
perusahaan ISP saya (www.net-cyber.com) memiliki sejumlah klien
corporate. Bahkan sebentar lagi ada perusahaan Jerman menggunakan jasa
internet dari www.net-cyber.com . Jasa Konsultan IT juga kebanjiran
order dari instansi-instansi besar untuk web/software development.

adzan101

BUKAAAA DONG GAAAAAAN~
Spoiler for asik-asik:


agan yang kece dan budiman jangan lupa bagi emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh flowluxia 26-03-2014 23:54
4iinch
4iinch memberi reputasi
1
8.3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan