Beberapa waktu lalu, Polda Metro Jaya merilis bahwa kawasan Jakarta Pusat sebagai titik terawan premanisme tahun 2014. Hal itu ditanggapi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dengan positif. Pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan dan memberantas premanisme yang acap kali meresahkan warga.

“Yang jelas Polda sudah janjiin bahwa Jakarta harus bebas dari preman. Kita juga berusaha mengurangi preman yang biasanya mengutip uang parkir dengan parkir meter atau terminal parking electronic (TPE) dikasih 2 kali UMP kalau sudah kontrak. Jadi bisa mengangkat mereka lebih terhormat menjadi tukang parkir. Kalau mereka tukang nodong mau minta gede terus kita hajar, nggak benar,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).

Untuk mengatasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, Ahok akan memasang 2.500 CCTV di daerah protokol dan memberantas kawasan kumuh Ibu Kota yang menjadi sarang preman. “Bebaskan semua kawasan kumuh. Jadi dia tidak ada tempat untuk ngumpet. Kawasan kumuh dibongkar, mereka dipindahkan ke rusun yang manusiawi sehingga saya bisa kontrol. Di situ anak-anaknya bisa kita perhatiin, istrinya kasih kegiatan itu akan mempengaruhi suaminya nggak macam-macam,” jelas suami Veronica Tan tersebut.

“Dia pasti tinggal di daerah situ, daerah pinggiran. Makanya kita mau pasang CCTV di daerah protokol untuk memantau. Ada sekitar 2.500 CCTV tahun ini. Kalau mereka preman, saya harus jadi kepala preman,” lanjutnya seperti dilansir detik.com.

Ahok pun berkelakar dirinya adalah preman baru Jakarta. Sehingga dirinya harus melindungi daerah yang dipimpinnya. “Kalau kamu dapat duit sekian dari parkir, saya kasih yang resmi. Jadi kamu kerjasama sama saya saja yang resmi, preman baru. Kepala preman baru Jakarta,” pungkasnya.

Tekape Info