- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Suami setlong) istri dirudapaksa di depan mata


TS
singleday
(Suami setlong) istri dirudapaksa di depan mata
Istrinya dirudapaksa di depan mata, alasan Aswadi mutilasi tetangganya

sumber
Aswadi melabrak saat istri dirudapaksa korban
sumber
UPDATE: pengakuan istri
mantap pak aswadi
jangan lupa tobat dipenjara
mulus cari sendiri di forum DP ane ga berani

Quote:
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Perbuatan sadis Aswadi bin Buhir (30) yang menghabisi nyawa rekan kerjanya, M Andi (22) dan memotong motongnnya menjadi tiga bagian dilatarbelakangi dendam. Dimana tersangka mengaku telah lama menyimpan dendam pelaku terhadap korban yang pernah dihadapannya menyetubuhi istrinya.
"Saya kesal dia menyetubuhi istri saya, saya menahan diri saat kejadian itu, karena menyadari disekitar rumahnya terdapat banyak keluarga korban," ungkapnya dijumpai Tribunsumsel.com.
Baca juga: Aswadi Tega Bunuh dan Mutilasi Tubuh Temannya Menjadi Tiga.Ia mengungkapkan telah berupaya melampiaskan dendamnya berkali kali dengan menghabisi nyawa tetangganya itu,namun gagal karena korban menolak untuk jalan bersamanya. Hingga akhirnya terjadi pada Sabtu (17/01) saat korban mau diajak untuk bersama-sama mencari kayu Gelam di wilayah pesisir Sungai Deras Desa Muara Pandang Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin. BACA JUGA : Aswadi Juga Minum Darah dan Makan Hati Andi yang Ia Mutilasi Korban tidak berdaya setelah ditebas pelaku menggunakan sebilah parang dari belakang, sehingga korban tidak berdaya kemudian memotong motong bagian tubuh korban menjadi tiga bagian kemudian menguburkannya di duga tempat yang berbeda.
"Saya kesal dia menyetubuhi istri saya, saya menahan diri saat kejadian itu, karena menyadari disekitar rumahnya terdapat banyak keluarga korban," ungkapnya dijumpai Tribunsumsel.com.
Baca juga: Aswadi Tega Bunuh dan Mutilasi Tubuh Temannya Menjadi Tiga.Ia mengungkapkan telah berupaya melampiaskan dendamnya berkali kali dengan menghabisi nyawa tetangganya itu,namun gagal karena korban menolak untuk jalan bersamanya. Hingga akhirnya terjadi pada Sabtu (17/01) saat korban mau diajak untuk bersama-sama mencari kayu Gelam di wilayah pesisir Sungai Deras Desa Muara Pandang Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin. BACA JUGA : Aswadi Juga Minum Darah dan Makan Hati Andi yang Ia Mutilasi Korban tidak berdaya setelah ditebas pelaku menggunakan sebilah parang dari belakang, sehingga korban tidak berdaya kemudian memotong motong bagian tubuh korban menjadi tiga bagian kemudian menguburkannya di duga tempat yang berbeda.
Quote:
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kriminolog, Sri Sulastri mengatakan mutilasi yang dilakukan pelaku Aswadi bin Buhir (30) memendam amarah terhadap Adni bin Ajiz (22), jelas dilatari oleh dendam.Inilah dampak besar dari kasus pemerkosaan. Apalagi kasus pemerkosaan tersebut tidak diselesaikan secara hukum.Pelaku akan terus merasa terhina jika tidak bisa membalas perlakukan korbannya.Pelaku merasakan kekhawatiran istrinya akan kembali mengalami pemerkosaan oleh korban jika ia tidak membunuhnya.Terlebih pelaku merasa tidak berdaya menghadapi kasus pemerkosaan tersebut karena pemerkosa dikelilingi oleh banyak keluarganya.Dari sini bisa jadi muncul rencana pelaku bagaimana cara menghabisi korbannya. Ajakan bekerja mencari kayu gelam di hutan merupakan rencana pelaku. Hingga akhirnya pelaku menyelesaikan dendamnya.Pelaku sampai memutilasi korban, bahkan meminum darah dan memakan hatinya, adalah puncak pelampiasan amarah yang disertai rasa sakit hati.Inilah bedanya kasus pemerkosaan dengan kasus-kasus lain. Kasus pemerkosaan akan menyisakan rasa sakit hati yang terus menerus hingga pelakunya mendapatkan hukuman setimpal.Berdasarkan penelitian yang dilakukan. Di Sumsel kasus pemerkosaan sangatlah keras. Berbeda jika kasusnya dilatari suka sama suka. Pemerkosaan membuat korban atau pun keluarga merasa terhina.Meski demikian, apa yang dilakukan pelaku mutilasi jelas merupakan prilaku menyimpang. Ini membuktikan bahwa pelaku mengalami tekanan psikis (kejiwaan) yang sangat besar usai melihat istrinya dirudapaksa.Perlu dilakukan pemeriksaan kejiwaan untuk membuktikannya. Dilihat dari caranya menghabisi nyawa korban, tidak terlihat rasa dendam dari pelaku.Pelaku sebisa mungkin menyimpan rasa amarahnya dengan korban, hingga menemukan waktu yang tepat untuk menghabisinya.Saat diajak pelaku ke lokasi yang sepi, korban sama sekali tidak menyadari dirinya akan dibunuh. Adanya pengakuan pelaku yang tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat istrinya dirudapaksa, menandakan bahwa pelaku telah lama menyimpan keinginan untuk menghabisi korbannya. Kasus mutilasi ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana, pasal 340. Pelaku dapat diancam hukuman mati.
Cukup lama Aswadi bin Buhir (30) memendam amarah terhadap Adni bin Ajiz (22), tetangga desa yang telah merudapaksa istrinya.
Sampai kemudian dia mendapatkan kesempatan untuk membalaskan dendam. Aswadi membunuh Andi dengan cara menebas lehernya, lalu memotong tubuhnya jadi tiga bagian. Bahkan dia sempat meminum darah dan makan hati Andi.
"Harga diri saya diinjak injak, dia (Andi) merudapaksa istri saya, tepat di hadapan saya, sehingga saya membunuhnya dan memotong motong tubuhnya dan membenamkannya di areal rawa tidak jauh dari pondok tempat kami mencari kayu," kata Aswadi dijumpai Tribun di Mapolres Banyuasin, Minggu (25/1)
.Kemarahan dan dendam masih nampak dari tatapan Aswadi, warga Desa Tanjung Lago Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Dia mengakui telah membunuh Andi dan memotong tubuhnya.Perbuatan keji itu terungkap secara tidak sengaja. Aswadi bercerita pada istrinya, Nafsiah (25), bahwa dia telah membalaskan dendam dengan menghabisi nyawa Andi.Informasi tersebut kemudian menyebar, hingga sampai di telinga Ajid (45), ayahnya Andi, yang memang sedang resah mencari keberadaan anaknya telah hilang hampir sepekan. Ajis kemudian melaporkan perbuatan Aswadi ke polisi, Jumat (23/1). Penangkapan pun segera dilakukan. Turut diamankan saksi JH yang melihat peristiwa itu.(bbn/jhn))
Cukup lama Aswadi bin Buhir (30) memendam amarah terhadap Adni bin Ajiz (22), tetangga desa yang telah merudapaksa istrinya.
Sampai kemudian dia mendapatkan kesempatan untuk membalaskan dendam. Aswadi membunuh Andi dengan cara menebas lehernya, lalu memotong tubuhnya jadi tiga bagian. Bahkan dia sempat meminum darah dan makan hati Andi.
"Harga diri saya diinjak injak, dia (Andi) merudapaksa istri saya, tepat di hadapan saya, sehingga saya membunuhnya dan memotong motong tubuhnya dan membenamkannya di areal rawa tidak jauh dari pondok tempat kami mencari kayu," kata Aswadi dijumpai Tribun di Mapolres Banyuasin, Minggu (25/1)
.Kemarahan dan dendam masih nampak dari tatapan Aswadi, warga Desa Tanjung Lago Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Dia mengakui telah membunuh Andi dan memotong tubuhnya.Perbuatan keji itu terungkap secara tidak sengaja. Aswadi bercerita pada istrinya, Nafsiah (25), bahwa dia telah membalaskan dendam dengan menghabisi nyawa Andi.Informasi tersebut kemudian menyebar, hingga sampai di telinga Ajid (45), ayahnya Andi, yang memang sedang resah mencari keberadaan anaknya telah hilang hampir sepekan. Ajis kemudian melaporkan perbuatan Aswadi ke polisi, Jumat (23/1). Penangkapan pun segera dilakukan. Turut diamankan saksi JH yang melihat peristiwa itu.(bbn/jhn))
sumber
Aswadi melabrak saat istri dirudapaksa korban
Quote:
Merdeka.com - Meski ditangkap polisi dan terancam hukuman penjara, Aswadi bin Buhir (30), warga Tanjung Lago, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumsel, merasa puas setelah menghabisi nyawa tetangganya sendiri, Andi bin Aziz (22).
Pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam kesumat lantaran korban pernah dipergoki tersangka memerkosa istrinya.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Harmianto mengungkapkan, rudapaksaan itu terjadi beberapa hari sebelum pembunuhan. Saat itu, tersangka baru pulang dari kebun. Sesampainya di rumah, tersangka memergoki korban sedang merudapaksa istrinya.
Namun, ketika rudapaksaan itu berlangsung, tersangka Aswadi hanya diam saja dan tak hanya bisa mengelus dada. Sebab tersangka takut terhadap korban yang dikenal suka melawan.
Jika diajak duel, tersangka Aswadi akan kalah. Akhirnya, tersangka seolah-olah tidak mengetahui kejadian itu. "Korban itu lebih melawan dari tersangka Aswadi. Makanya, waktu memergoki istrinya dirudapaksa, dia diam saja," ungkap Harmianto, Senin (26/1).
Selain itu, di sekitar rumah tersangka, mayoritas merupakan keluarga korban. Jika tersangka berbuat ulah atau menuduh korban, bukan tidak mungkin dia menjadi bulan-bulanan keluarga korban. "Dia sudah merasa kalah duluan, mana korban lebih melawan, di sekitar rumahnya juga keluarga korban semua," kata dia.
Oleh karena itulah, Aswadi akhirnya merencanakan pembunuhan korban di luar desa tersebut dengan cara mengajak korban mengambil kayu gelam di hutan. Meski saat itu ada kerabat korban, JH, tersangka nekat menghabisi nyawanya dan memotong-motong tubuh orang yang merudapaksa istrinya itu.
"Kebetulan dalam perjalanan, korban jalan di depan. Jadi, tersangka menebas tubuh korban dari belakang. Sedangkan JH diancam diam," tuturnya.
Pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam kesumat lantaran korban pernah dipergoki tersangka memerkosa istrinya.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Harmianto mengungkapkan, rudapaksaan itu terjadi beberapa hari sebelum pembunuhan. Saat itu, tersangka baru pulang dari kebun. Sesampainya di rumah, tersangka memergoki korban sedang merudapaksa istrinya.
Namun, ketika rudapaksaan itu berlangsung, tersangka Aswadi hanya diam saja dan tak hanya bisa mengelus dada. Sebab tersangka takut terhadap korban yang dikenal suka melawan.
Jika diajak duel, tersangka Aswadi akan kalah. Akhirnya, tersangka seolah-olah tidak mengetahui kejadian itu. "Korban itu lebih melawan dari tersangka Aswadi. Makanya, waktu memergoki istrinya dirudapaksa, dia diam saja," ungkap Harmianto, Senin (26/1).
Selain itu, di sekitar rumah tersangka, mayoritas merupakan keluarga korban. Jika tersangka berbuat ulah atau menuduh korban, bukan tidak mungkin dia menjadi bulan-bulanan keluarga korban. "Dia sudah merasa kalah duluan, mana korban lebih melawan, di sekitar rumahnya juga keluarga korban semua," kata dia.
Oleh karena itulah, Aswadi akhirnya merencanakan pembunuhan korban di luar desa tersebut dengan cara mengajak korban mengambil kayu gelam di hutan. Meski saat itu ada kerabat korban, JH, tersangka nekat menghabisi nyawanya dan memotong-motong tubuh orang yang merudapaksa istrinya itu.
"Kebetulan dalam perjalanan, korban jalan di depan. Jadi, tersangka menebas tubuh korban dari belakang. Sedangkan JH diancam diam," tuturnya.
sumber
UPDATE: pengakuan istri
mantap pak aswadi

mulus cari sendiri di forum DP ane ga berani
Diubah oleh singleday 28-01-2015 00:08
0
25.2K
Kutip
126
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan