Siap-siap rogoh kocek lebih dalam untuk pemilik mobil berumur diatas 10 tahun ya. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Cahaya Purnama mengeluarkan statement tentang solusi mengatasi macet Jakarta, yaitu menaikkan tarif pajak untuk mobil berumur diatas 10tahun. "Kita maunya usianya. Tapi usia pun nggak gampang kita mesti teliti. Singapura pembatasan usia bukan 10 tahun dihancurin, 5 tahun. Kalau kamu mau pakai yang tua itu hitungan pajaknya lebih mahal," ujar Ahok di Lapangan Mako Marinir Cilandak, Jl Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015) yang dikutip dari detik.com. Rencana peraturan ini akan dicoba pada 2017.

Apakah solusi menaikan tarif pajak berdasarkan umur mobil efektif menurunkan kemacetan? Atau sebenarnya apa inti masalah kemacetan di Jakarta? Kalau kita lihat data penjualan mobil baru yang terendah pada bulan Juli 2014 saja sudah mencapai 91.393. Dari angka yang fantastis ini dan lambatnya penambahan volume jalan, sudah pasti akan meningkatkan kemacetan yang alami. Ditambah dengan aturan tidak jelas tentang LCGC di Jakarta dibarengi dengan larangan sepeda motor di jalan protokol yang pasti akan menaikkan jumlah pembelian mobil mendatang. Dimensi mobil yang 3x lebih besar daripada sepeda motorpun sudah jelas membuat mobil menyumbang kemacetan yang lebih daripada sepeda motor.

Jika peraturan pajak tinggi untuk mobil berumur lebih dari 10 tahun diterapkan, apa yang akan terjadi? Yang pasti adalah pengendara akan beralih membeli mobil baru dan mobil lama nya tidak akan dibakar atau dihancurkan seperti di Singapura melainkan dijual atau dipakai sendiri. Volume penjualan mobil baru pun semakin meningkat. Dan subsidi bensin pun akan meningkat, demikian juga produsen mobil baru pun mengalami kenaikan keuntungan yang menggiurkan. Masyarakatpun semakin terkena dampak kemacetan yang parah ditambah lagi dengan dihentikannya proyek MRT yang digadang-gadang sebagai transportasi publik masif yang nyaman.



Bagaimana menurut kalian, gan?

Info lengkap kontroversi dimari gan