- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Begini Penjelasan Menteri Tedjo Setelah Ramai Soal 'Rakyat Nggak Jelas'


TS
kenjtos
Begini Penjelasan Menteri Tedjo Setelah Ramai Soal 'Rakyat Nggak Jelas'
Quote:
FOKUS BERITA
Krisis KPK vs Polri
Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno tengah ramai mendapat kritikan publik. Pemicunya soal ucapannya yang menyebut mereka yang mendukung KPK sebagai rakyat yang tak jelas.
Tedjo menjelaskan ada salah paham soal itu. Dia mengaku niatnya adalah mencegah bentrokan antar pendukung kedua institusi.
"Jangan sampai ada gesekan Polri dan KPK. Semua harus diselesaikan sesuai aturan," jelas Tedjo, Minggu (25/1/2015).
Begini penjelasan lengkap Tedjo soal 'rakyat nggak jelas':
Ini saya beri tahu yang benar. Di Istana Bogor Presiden sebagai Kepala Negara sudah memberi arahan kepada Wakapolri dan Ketua KPK agar menjernihkan suasana, jangan ada gesekan Polri dan KPK, selesaikan semua masalah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, selamatkan KPK dan Polri. Kedua pimpinan nyatakan akan patuh. Seharusnya tidak perlu lagi ada pengerahan massa yang mengatasnamakan rakyat.
Rakyat yang mana, tidak jelas, karena ada juga yang menyatakan dukungan pada Polri. Menjaga jangan sampai para pendukung kedua institusi ini berbenturan. Kedua institusi ini harus bisa saling menghormati dalam melakukan prosedur hukum terhadap kasus hukum sesuai aturan yang berlaku.
Bersikaplah dewasa, dan lakukan cooling down. Kita hormati hukum yang ada. Presiden punya komitmen tinggi pada upaya memberantas korupsi.
Lembaga penegak hukum KPK, Polri dan Jaksa harus bersinergi, buka ruang komunikasi dan saling menghormati. Presiden sebagai Kepala Negara berkomitmen "Save KPK, Save Polri, Save NKRI".
Hadir dampingi Presiden (di Istana Bogor-red) Wapres, Menkopolhukam, Jaksa Agung, Ketua KPK, Wakapolri.
Pemerintah menghargai semua opini dan berharap media massa dan publik bisa bersikap proporsional. Ini adalah negara hukum, bukan negara opini.
Pemerintah akan selalu berpijak pada hukum. Di dalam negara demokrasi tidak ada satu lembaga pun yang merasa benar sendiri dan tidak bisa dikontrol maupun disentuh oleh hukum. Saya mengharapkan semua pihak membuang jauh-jauh ego sektoral untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Terimakasih.
Krisis KPK vs Polri
Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno tengah ramai mendapat kritikan publik. Pemicunya soal ucapannya yang menyebut mereka yang mendukung KPK sebagai rakyat yang tak jelas.
Tedjo menjelaskan ada salah paham soal itu. Dia mengaku niatnya adalah mencegah bentrokan antar pendukung kedua institusi.
"Jangan sampai ada gesekan Polri dan KPK. Semua harus diselesaikan sesuai aturan," jelas Tedjo, Minggu (25/1/2015).
Begini penjelasan lengkap Tedjo soal 'rakyat nggak jelas':
Ini saya beri tahu yang benar. Di Istana Bogor Presiden sebagai Kepala Negara sudah memberi arahan kepada Wakapolri dan Ketua KPK agar menjernihkan suasana, jangan ada gesekan Polri dan KPK, selesaikan semua masalah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, selamatkan KPK dan Polri. Kedua pimpinan nyatakan akan patuh. Seharusnya tidak perlu lagi ada pengerahan massa yang mengatasnamakan rakyat.
Rakyat yang mana, tidak jelas, karena ada juga yang menyatakan dukungan pada Polri. Menjaga jangan sampai para pendukung kedua institusi ini berbenturan. Kedua institusi ini harus bisa saling menghormati dalam melakukan prosedur hukum terhadap kasus hukum sesuai aturan yang berlaku.
Bersikaplah dewasa, dan lakukan cooling down. Kita hormati hukum yang ada. Presiden punya komitmen tinggi pada upaya memberantas korupsi.
Lembaga penegak hukum KPK, Polri dan Jaksa harus bersinergi, buka ruang komunikasi dan saling menghormati. Presiden sebagai Kepala Negara berkomitmen "Save KPK, Save Polri, Save NKRI".
Hadir dampingi Presiden (di Istana Bogor-red) Wapres, Menkopolhukam, Jaksa Agung, Ketua KPK, Wakapolri.
Pemerintah menghargai semua opini dan berharap media massa dan publik bisa bersikap proporsional. Ini adalah negara hukum, bukan negara opini.
Pemerintah akan selalu berpijak pada hukum. Di dalam negara demokrasi tidak ada satu lembaga pun yang merasa benar sendiri dan tidak bisa dikontrol maupun disentuh oleh hukum. Saya mengharapkan semua pihak membuang jauh-jauh ego sektoral untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Terimakasih.
Woakuuu percayaaaa...

sumur
0
32K
Kutip
633
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan