Kaskus

News

nubinubianAvatar border
TS
nubinubian
(KIH GIGIT JARI LAGIKAH?) Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus?
Minggu, 25 Januari 2015 | 19:45 WIB
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus?
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus?

Presiden Jokowi, di dampingi (Ki-Ka) Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, mengumumkan turunnya harga BBM di halaman Istana, Jakarta, 16 Januari 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah
Berita Terkait

Sepeda Jokowi, 'Save KPK', dan Rakyat Tak Jelas
KPK Lumpuh, Megawati Jangan Kayak Lagu Dangdut
Penangkap Bambang KPK Terlibat Kasus Bosnya--Pukat
'Jokowi, Jangan Pindahkan Istana ke Rumah Mega'
'Kalau KPK Salah, Jangan Balas Dendam!'

Grafis Terkait
Kenaikan Harga BBM dari Suharto hingga Jokowi

Kenaikan Harga BBM dari Suharto hingga Jokowi
Foto Terkait
Aksi Dukung KPK Di Depan Hotel Milik Budi Gunawan

Aksi Dukung KPK Di Depan Hotel Milik Budi Gunawan
Video Terkait
Bambang Widjojanto Ditangkap, Aktivis Gelar Aksi

Bambang Widjojanto Ditangkap, Aktivis Gelar Aksi
Topik

#KPK vs Polri
#Istana Kepresidenan
#Jokowi | Joko Widodo

Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ahli hukum dan tokoh masyarakat diundang oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Istana Negara untuk membicarakan kasus yang sedang membelit Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pantauan Tempo, tampak datang ke Istana mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidique. (Baca: Sepeda Jokowi, 'Save KPK', dan Rakyat Tak Jelas)

Selain itu, ada pula mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Oegroseno, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, dan mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas. "Kami diundang untuk bersilaturahmi, ya, masih ada hubungannya dengan KPK," kata Jimly di Istana Negara, Ahad, 25 Januari 2015. (Baca: Ribut KPK, KontraS: Mega Jangan Kayak Lagu Dangdut)

Menarik untuk Dibaca
Prabowo Tahu Jokowi Diintervensi Soal KPK, tapi...
Tedjo: KPK Tidak Kuat Bila Didukung Tidak Jelas
Orang bodoh pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi
KPK Vs Polri, Anas: Masak Malaikat Ditangkap?

Jimly mengatakan ada kemungkinan Presiden Joko Widodo akan membuat tim khusus untuk mengusut kisruh yang terjadi antara Kepolisian dan KPK. "Mungkin saja (buat tim) namun belum tahu," ujar dia. para tokoh dan ahli hukum itu mendatangi Istana sekitar pukul 19.00 dan langsung bergegas masuk ke dalam kompleks Istana Negara. Selain Jimly, para tokoh lain enggan berkomentar. (Baca: 2 Sinyal Kasus Bambang KPK Direkayasa)

Jumat lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Bambang diduga meminta saksi memberikan kesaksian palsu saat menjadi pengacara dalam kasus sengketa pemilihan bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Esoknya, Wakil Ketua KPK lainnya, Adnan Pandu Praja juga dilaporkan ke Bareskrim dalam kasus sengketa kepemilikan saham. (Baca: Menteri Tedjo Sebut KPK Ingkar Janji ke Jokowi)

Kejadian yang merundung dua pimpinan KPK itu terjadi sepekan setelah Jokowi menunda pelantikan Kepala Polri terpilih, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK. Budi ditengarai memiliki rekening gendut yang ditaksir berjumlah puluha miliar rupiah. Transaksi di dalam rekening itu tidak sesuai dengan profil Budi sebagai anggota Polri. (Baca: Penyidik Bareskrim Tersangkut Kasus Budi Gunawan?)

sumur: http://www.tempo.co/read/news/2015/0...kin-Tim-Khusus
0
2.6K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan