Jakarta - Presiden Jokowi hari ini blusukan ke sejumlah wilayah di Ibukota. Padahal publik tengah menantikan ketegasan Presiden dalam menangani memanasnya hubungan KPK dan Polri.


Agenda Presiden diawali Minggu (25/1/2015) pagi ketika dia bersepeda dari Istana Merdeka ke Bundaran HI, Jakarta Pusat, pulang pergi dari pukul 07.15 WIB sampai 08.00 WIB. Setelah itu dia mengunjungi Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Sekitar pukul 10.00 WIB mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengenakan kemeja putih dan mobil VW Caravelle hitam berpelat RI 1. Dia mengelilingi satu lantai los pakaian dan sempat membeli kain sarung.

Tentu saja para pengunjung pasar tak melewatkan kesempatan untuk mengambil gambar dan bersalaman. Dia berkeliling sekitar tiga puluh menit.

"Lalu bagaimana kelanjutan penyelesaian masalah antara KPK dengan Polri, Pak Presiden?" tanya wartawan yang mencegatnya.

"Nanti, nanti akan saya sampaikan," jawab Presiden Jokowi.

Dalam dua pekan terakhir tensi hubungan KPK - Polri meningkat. Berawal dari Komjen Budi Gunawan yang ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus rekening gendut pada Selasa (13/1) lalu setelah ditunjuk Jokowi sebagai calon tunggal Tri Brata-1 Pelantikan Budi sebagai calon tunggal Kapolri pun ditunda oleh Presiden. Tiba-tiba pada Jumat (23/1), Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Polri.
Belum jelas benar bagaimana akhir nasib BW, pimpinan KPK lainnya yakni Adnan Pandu pun dikabarkan akan bernasib sama dengan rekannya.

Presiden Jokowi telah memberikan pernyataan terkait hubungan dua penegak hukum ini, Jumat (23/1) setelah mempertemukan Abraham Samad dengan Badrodin Haiti. Namun pernyataan singkat yang isinya meminta kedua lembaga tidak ada gesekan itu dinilai tidak memadai untuk menyelesaikan ketegangan.


Ketika blunder KPK vs Polri belum tuntas, giliran Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno kemudian melontarkan komentar kontroversial. Politisi NasDem itu menyebut pendukung KPK adalah masyarakat tidak jelas, KPK kekanak-kanakan dan telah membakar rakyat.

"Keputusan apa yang akan diambil Presiden?" tanya wartawan lagi kepada Jokowi.

"Nanti akan saya sampaikan," lagi-lagi itu jawaban Jokowi. Semoga apa yang disampaikan Presiden Jokowi nanti memberi hawa sejuk bagi rakyat pendukungnya yang mulai didera kecewa menjelang 100 hari pemerintahannya.



http://news.detik.com/read/2015/01/2...saya-sampaikan



nanti saya sampaikan kalo endak lupa