- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
TCOP: Z Murder


TS
mpasha14
TCOP: Z Murder
Truf Card Of Police: Z Murder
Quote:
Bismillahirohmanirohim
Perkenankan ane untuk membagikan sebuah cerita yang sudah cukup lama ane simpan selama ini. Semoga Agan/Aganwati/Mimin/Momod serta Allah SWT mengizinkan ane untuk membagikannya di Forum Stories From The Hearttercinta ini. Semoga Agan/Aganwati menikmatinya

Quote:
Quote:
#1
Hosh.. Hosh.. Hosh..
"Halo!?"
"Ada orang disitu?"
"Sialan kenapa aku ada di tempat ini?"
"Hei!"
"Cih, tempat ini gelap."
"Hei tolong!?"
***
Sang mentari pagi nampak telah muncul dari ufuk timur. Sinar terang benderang yang dipancarkannya membuat pagi itu terasa amat berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Angin bertiup cukup tenang hari ini, tampak cuaca sedang bersahabat. Tak ada tanda-tanda bahwa akan turun hujan hari ini.
"Selamat pagi inspektur."
"Pagi."
"Pagi yang cerah. Bukankah begitu inspektur?"
"Bagiku setiap pagi tak ada yang istimewa, semuanya adalah hari kerja."
"Oh ayolah inspektur. Bersantailah sedikit, hari ini kau tampak lesu."
"Ah ya, mungkin."
"Kau perlu hiburan inspektur. Mau ikut?"
"Kemana? Karoke?"
"Ya. Kali ini tak ada alasan untuk menolak Inspektur."
"Hmmm, baiklah."
"Pulang kerja ku tunggu di halte. Pastikan kau datang tepat waktu."
"..."
Pagi itu Inspektur Polisi Satu (Iptu) Gilang bertemu partner kerjanya, Brigadir Polisi Satu (Briptu) Dimas, mereka berdua berpapasan di tempat parkir kantor tepat setelah Inspektur Gilang turun dari mobilnya. Iptu Gilang dan Briptu Dimas adalah salah satu detektif polisi Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung atau di singkat Polres Tabes Bandung. Sejauh ini mereka telah banyak menyelesaikan kasus-kasus rumit di seputaran kota Bandung. Beberapa kasus rumit yang pernah mereka pecahkan antara lain seperti, kasus penyusupan di pabrik senjata Pindad, pembunuhan wanita paruh baya di taman Dago, serta kasus bom bunuh diri di salah satu mall terbesar di kota Bandung yang kala itu menewaskan 35 orang.
'Inspektur' Gilang. Begitulah orang-orang di Polres menyebutnya. Ia dikenal sebagai sosok polisi yang ramah, supel, dan mudah bergaul. Namun, sering kali ia terlalu serius dengan pekerjaannya. Terkadang, ia bisa tak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya seharian penuh. Jika sudah begitu, ia hanya akan berada di ruang kerjanya, mengetik laporan, sambil sesekali menyeruput kopi dan menghisap rokok Marlboro Light yang ia beli di toko klontong tak jauh dari kantornya.
Berbeda dengan Inspektur Gilang, Dimas adalah seorang polisi pemalas, keras kepala, nyentrik, dan kadang bertindak nekat. Biarpun begitu, kecerdasan sudah tidak dapat diragukan lagi. Ia adalah peraih nilai tertinggi dalam tes seleksi masuk divisi detektif kepolisian. Selain itu, pengetahuannya yang luas sering kali membantu dalam memecahkan sebuah kasus. Itulah yang membuat Inspektur Gilang tertatrik dengannya.
"Inspektur." Ujar Dimas yang baru saja tiba di ruangan kerja Inspektur.
"Hmm?" Balasnya datar.
"Apa aku boleh bertanya?" Ucap Dimas seraya menjatuhkan tubuhnya tepat di sofa ruang kerja Inspektur, letaknya berada tak jauh dari meja kerja Inspektur Gilang.
"Tanyakan saja." Ujar Inspektur Gilang seraya menoleh ke arah Dimas.
"Kali ini kau tak akan mengacaukannya kan?"
"Huh, Aku kira sebuah pertanyaan penting. Tenang saja, hari ini tak ada kasus yang harus kita tangani." Balas Inspektur datar. Ia menoleh kembali ke arah monitor komputer lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Baiklah kalau begitu. Jangan kau batalkan yang ini ya, Inspektur."
"Hmm." Gumam Inspektur datar, "Lalu, ada apa gerangan kau berada di sini?" Tambah Inspektur. Jemarinya masih sibuk menari-menari di deretan tombol-tombol keyboard sambil sesekali menghisap rokok Marlboro Light favoritnya yang sudah terhisap setengahnya.
"Aku bosan. Tak ada pekerjaan yang harus ku selesaikan hari ini."
Setelah itu, mereka melanjutkan perbincangan dengan obrolan-obrolan ringan seputar kehidupan mereka. Satu jam sudah mereka berdua berada di ruangan itu, Inspektur masih sibuk dengan laporan yang sedang ia ketik sambil sesekali menjawab pertanyaan yang Dimas lontarkan. Sedangkan Dimas, ia hanya duduk-duduk santai di sofa ruang kerja Inspektur sambil terus menghujani Inspektur dengan beberapa pertanyaan 'aneh' soal kehidupan Inspektur yang menurutnya 'monoton'.
"Waaaaa." Dimas merenggangkan tubuhnya seraya mengangkat kedua lengannya yang menyatu membentuk salah satu gaya dalam senam, "Bosan sekali hari ini." Tambahnya kembali.
"Kau sudah mengatakannya dua kali, Dimas." Ujar Inspektur yang masih sibuk dengan laporan di komputernya.
"Sepetinya aku harus kembali ke ruanganku." Balas Dimas singkat, "Aku pergi ya, Inspektur" Tambahnya kembali seraya bangkit dari sofa lalu bejalan meninggalkan ruangan Inspektur Gilang.
Dreb.. Dreb.. Dreb..
Tak lama setelah Dimas pergi meninggalkan ruangan itu, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah ruangan Inspektur Gilang
Diubah oleh mpasha14 23-01-2015 12:59


anasabila memberi reputasi
1
1.5K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan