- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yuk Bikinin Acara Piknik Nasional untuk KPK dan Polri


TS
iogia
Yuk Bikinin Acara Piknik Nasional untuk KPK dan Polri
Quote:
BerisikCo–Perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Markas Besar Kepolisian (Polri) kini dalam posisi tertinggi. Kedua belah pihak menetapkan petinggi dua lembaga tersebut untuk kasus-kasus lama.
Kita tetap menghormati proses hukum atas keduanya, namun bagaimana jika kita secara jernih melihat peristiwa ini dari sisi lainnya?
Untuk itu, BerisikCo menghubungi Sholahuddin, founder dari Filsafat Kali Lima Yogyakarta dan Pengasuh Lembaga Humor JOJON untuk memberikan analisanya.
Berikut ini sari percakapan kami:
Berisik (B): Bagaimana Mas Sholahuddin melihat hal ini?
Sholahuddin (S):Menurut ane sih, baik Polisi vs KPK itu melanggar larangan nilai jawa, bahwa orang enggak boleh adigang adigung adiguna.
B: Maksudnya para petinggi itu bekerja tanpa dilandasi kemurnian hati?
S: Kalo penguasa berantem sendiri itu yg repot rakyat. Sederhananya seperti ini. Kayak suami istri yang berantem maka anak yang jadi repot.
B: Lho kok repot? Kan tinggal nonton saja Mas
S: Kita repot karena konflik ini masuk ke hati kita. Bikin deg-degan, alias binggung dan frustasi.
B: Lho kedua lembaga itu kan melaksanakan tugasnya masing-masing menegakkan hukum. Kan etika hukum standarnya harusnya sama kan?
S: Ha mbok perang lawan penjajah ajah daripada berantem sendiri. Iya, suami misal ketahuan boros njuk diprotes istri yg juga boros.
Maka kalau tidak ada yg menengahi, percayalah nggak lama mereka bubar jalan. Rakyat butuh kebenaran, bukan pembenaran. Kalau sudah begini njuk siapa yg diuntungkan? Njuk rakyat dapat apa?
B: Apa akibatnya dari konflik seperti ini?
S: Rasa frustrasi akan melahirkan amarah. Mbok mending jadi yatim piatu ja daripada orang tua pada berantem.
B: Apa solusinya Mas?
S: Kayaknya para pejabat itu butuh piknik. Jadi perlu dibuatkan acara piknik nasional biar refreshing.
Kita tetap menghormati proses hukum atas keduanya, namun bagaimana jika kita secara jernih melihat peristiwa ini dari sisi lainnya?
Untuk itu, BerisikCo menghubungi Sholahuddin, founder dari Filsafat Kali Lima Yogyakarta dan Pengasuh Lembaga Humor JOJON untuk memberikan analisanya.
Berikut ini sari percakapan kami:
Berisik (B): Bagaimana Mas Sholahuddin melihat hal ini?
Sholahuddin (S):Menurut ane sih, baik Polisi vs KPK itu melanggar larangan nilai jawa, bahwa orang enggak boleh adigang adigung adiguna.
B: Maksudnya para petinggi itu bekerja tanpa dilandasi kemurnian hati?
S: Kalo penguasa berantem sendiri itu yg repot rakyat. Sederhananya seperti ini. Kayak suami istri yang berantem maka anak yang jadi repot.
B: Lho kok repot? Kan tinggal nonton saja Mas
S: Kita repot karena konflik ini masuk ke hati kita. Bikin deg-degan, alias binggung dan frustasi.
B: Lho kedua lembaga itu kan melaksanakan tugasnya masing-masing menegakkan hukum. Kan etika hukum standarnya harusnya sama kan?
S: Ha mbok perang lawan penjajah ajah daripada berantem sendiri. Iya, suami misal ketahuan boros njuk diprotes istri yg juga boros.
Maka kalau tidak ada yg menengahi, percayalah nggak lama mereka bubar jalan. Rakyat butuh kebenaran, bukan pembenaran. Kalau sudah begini njuk siapa yg diuntungkan? Njuk rakyat dapat apa?
B: Apa akibatnya dari konflik seperti ini?
S: Rasa frustrasi akan melahirkan amarah. Mbok mending jadi yatim piatu ja daripada orang tua pada berantem.
B: Apa solusinya Mas?
S: Kayaknya para pejabat itu butuh piknik. Jadi perlu dibuatkan acara piknik nasional biar refreshing.
Sumur: Berisik
0
908
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan