- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
[OMSP] Anggota DPR Kritik Pengerahan 50.000 Babinsa Jadi Penyuluh Pertanian


TS
sarpool
[OMSP] Anggota DPR Kritik Pengerahan 50.000 Babinsa Jadi Penyuluh Pertanian
Jakarta -Rencana Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menggandeng para anggota bintara pembina desa (Babinsa) sebagai penyuluh pertanian dikritik anggota DPR. Alasannya karena dainggap sebagai sebuah kemunduran dalam pengembangan sektor pertanian.
Herman Khaeron Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menjelaskan, bahwa langkah Menteri Kabinet Kerja ini menggandeng kalangan militer sebagai tenaga penyuluh merupakan bukti bahwa Kementerian tidak mampu melakukan manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan baik.
"Ini saya anggap sebagai kelemahan Kementan. Kelemahan berarti kementan tidak bisa menata tenaga penyuluhnya," tegas dia dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Seharusnya, pemerintah bisa melakukan penataan dan pendataan tentang berapa besar kebutuhan tenaga penyuluh dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurutnya Kementerian Pertanian, harusnya bisa memenuhi sendiri kebutuhan penyuluh tersebut dari dalam kementerian tanpa melibatkan aparat negara lainnya.
"Jangan sampai kita bergantung pada pihak-pihak yang sebenarnya tugas utamanya bukan penyuluh. Jangan sampai seperti itu," tegasnya.
Ia menyarankan, Pemerintah dapat merekrut tenaga-tenaga honorer yang selama ini sudah bekerja sebagai penyuluh di Kementerian Pertanian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan demikian, tidak perlu lagi melibatkan paratur negara dari instansi yang lainnya. "Tinggal didata saja, nanti kebutuhannya berapa. Asal pendataannya benar dan benar-benar butuh, kami di DPR pasti mendukung," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 50.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan dikerahkan sebagai tenaga penyuluh pertanian di sentra-sentra produksi pertanian. Selama ini Kementerian Pertanian membutuhkan 70.000 orang tenaga penyuluh, namun yang tersedia hanya 20.000 orang
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku sudah bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo. Menurut Amran pihak TNI AD siap mendukung mengerahkan anggotanya sebagai tenaga penyuluh pertanian.
http://finance.detik.com/read/2015/0...anian?f9911023
untuk mendukung swasembada pangan.. target 3 tahun..
Herman Khaeron Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menjelaskan, bahwa langkah Menteri Kabinet Kerja ini menggandeng kalangan militer sebagai tenaga penyuluh merupakan bukti bahwa Kementerian tidak mampu melakukan manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan baik.
"Ini saya anggap sebagai kelemahan Kementan. Kelemahan berarti kementan tidak bisa menata tenaga penyuluhnya," tegas dia dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Seharusnya, pemerintah bisa melakukan penataan dan pendataan tentang berapa besar kebutuhan tenaga penyuluh dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurutnya Kementerian Pertanian, harusnya bisa memenuhi sendiri kebutuhan penyuluh tersebut dari dalam kementerian tanpa melibatkan aparat negara lainnya.
"Jangan sampai kita bergantung pada pihak-pihak yang sebenarnya tugas utamanya bukan penyuluh. Jangan sampai seperti itu," tegasnya.
Ia menyarankan, Pemerintah dapat merekrut tenaga-tenaga honorer yang selama ini sudah bekerja sebagai penyuluh di Kementerian Pertanian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan demikian, tidak perlu lagi melibatkan paratur negara dari instansi yang lainnya. "Tinggal didata saja, nanti kebutuhannya berapa. Asal pendataannya benar dan benar-benar butuh, kami di DPR pasti mendukung," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 50.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan dikerahkan sebagai tenaga penyuluh pertanian di sentra-sentra produksi pertanian. Selama ini Kementerian Pertanian membutuhkan 70.000 orang tenaga penyuluh, namun yang tersedia hanya 20.000 orang
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku sudah bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo. Menurut Amran pihak TNI AD siap mendukung mengerahkan anggotanya sebagai tenaga penyuluh pertanian.
http://finance.detik.com/read/2015/0...anian?f9911023
untuk mendukung swasembada pangan.. target 3 tahun..
0
7K
40
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan