- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Short Creepy Story (Cerita Pendek Yang Seram)


TS
QueenAmaleea
Short Creepy Story (Cerita Pendek Yang Seram)
Met malem gan, nubie mau belajar bikin trit nih. Berhubung ane penggemar ceita dan film horror plus ini malem jumat, ane ada beberapa cerita misteri yang ane kumpulin dari internet dan ane terjemahin sendiri. Cerita misterinya ga panjang kok gan, pendek2 aja tapi ane harap bakal membuat malam jumat agan semakin berwarna
. So check these out

Pernah merasakan bahwa seolah-olah Anda tidak sendirian atau ada seseorang yang sedang mengawasi kamu?Yah, aku selalu punya perasaan seperti itu, sepanjang waktu. Perasaan yang kadang membuatku merasa tak nyaman bahakn dirumahku sendiri. Aku menceritakan itu kepada sahabatku dan dia menyarankan agar aku memlihara seekor kucing. Dia mengatakan kepadaku bahwa jika aku memelihara seekor kucing, mereka bisa menangkal roh jahat. Jadi, secara alami, aku menurutinya. Akhirnya aku memutuskan untuk memelihara seekor kucing juga, terutama untuk mengurangi perasaan tidak nyaman ku saat dirumah sendirian.
Kucingku itu kuberi nama Mali. Namun saat memilihara Mali, perasaan aneh semakin menyelimuti diriku. Kucingku itu selalu menatapku, dimana saja aku berada. Mali akan selalu menatapku, tanpa melepaskan pandangannya dariku. Saat aku duduk di sofa, ia menatapku. Saat aku memasak di dapur, ia terus menatapku. Saat aku berbaring di tempat tidurpun, ia tak pernah melepaskan pandanganya sdikitpun dariku. Sampai suatu hari, aku menyadari sesuatu.
Dia tidak menatapku, Mali tidak pernah sekalipun sebenarnya menatapku. dia sedang menatap sesuatu di belakangku....

Ini dimulai pekan lalu, saat yang akan sangat aku selali sampai kapanpun dan aku harap tak akan pernah terjadi. Saat itu, Aku baru saja keluar dari sekolah dan dalam perjalanan menuju ke arah mobil ku di parkiran. Tak ada hal yang aneh sampai saat aku melihat sosok itu. Ya, aku melihatnya. Dia ada berdiri di seberang lapangan. Sayangnya sosok itu terlalu jauh dari pandanganku sehingga aku sulit untuk menggambarkan ciri-ciri sosok itu. Meskipun sosok itu terlihat jauh, tapi aku yakin dia ada di sana. Sosok itu lebih kurang menyerupai sosok laki-laki. Well, tapi apa urusanku? Aku hanya mengankat bahu kemudian segera meninggalkan halaman parkir sekolahku.
Tapi aku terus melihatnya. Beberapa hari yang lalu aku melihatnya lagi, berdiri di tengah lapangan. Lebih dekat. Aku tidak bisa melihat semua wujudnya, tapi aku tahu dia menatapku.Berulang kali aku melihat sosok itu semakin dekat menuju kearahku, dan aku mulai diselimuti perasaan takut dan tidak nyaman saat melihatnya. Namun sial, aku tetap tidak bisa melihat seperti apa wajah sosok pria yang terus melihatku itu. Dan hari itu aku melihatnya lagi. Sosok pria ini sudah berdiri didepan rumahku.Dan kali ini aku bisa melihat jelas sosok itu. Pria ini Ini mengenakan mantel panjang, dengan kerah tinggi. Dia mengenakan semacam topi bowler, dengan pinggiran lebar yang membuat wajahnya hampir tak terlihat.Meskipun aku tidak mampu mendeskripsikan wajahnya secara jelas, aku bisa merasakan sensasi binatang buas yang menguar dari sosok pria itu. Sensasi binatang buas kelaparan yang siap menerkam mangsa. Aku ketakutan. Pria itu terus menatap rumahku, atau hampir tepatnya menatapku yang sedang memperhatikannya dari balik jendela. Ya Tuhan, apa ini? Aku merasa sangat ketakutan, pria ini semakin dekat denganku.
Saat aku menulis catatan ini, aku merasa pria itu semakin mendekat kearah ku. Seperti saat ini misalnya. Aku merasaknya semakin dekat denganku. Merasakanya kini menaiki tangga menuju ke arah kamarku.Sosok ini terasa semakin dekat dan aku merasakanya. Aku bisa merasakan sosok ini begitu kelaparan. Ada ketukan dipintu kamarku, tapi Ya Tuhan.. saat ini aku di rumah sendiri. Sosok itu semakin mendekatiku,,tolong, dia semakin dekat...

Pernahkah kau seperti "mendengar sesuatu"? Kau tahu apa yang aku bicarakan bukan? Ini seperti kamu merasa mendengar sesuatu padahal saat itu kamu sedang sendirian. Kamu pikir kamu mendengar sesuatu, tetapi kamu meragukanya karena tidak melihat sosok atau sesuatu yang memanggilmu? Seperti ketika kamu berada di kamar mandi, dan kamu pikir kamu mendengar seseorang berteriak, tapi tidak ada seorang pun di sana? Seperti saat kamu sedang berinternet ria di kamarmu di lantai atas dan kau mendengar seseorang menyerukan namamu di lantai bawah padahal saat ini kau sedang sendirian? Atau saat kamu berada di sebuah pesta, dan kamu seperti mendengar seseorang memanggil atau nmembisikkan namamu?
Hei jangan salah. Suara-suara yang kau dengar itu bukanlah sesuatu yang ditimbulkan oleh halusinasi otakmu. Suara itu nyata. Dan dia ada disana. Dan bila kini kau mendengarnya, aku harap kau tidak menghampirinya, jangan pernah!
Kenapa? Karena suara yang memanggilmu itu milik sosok yang bernama kematian. Dia selalu memanggil, berharap kamu akan merespon, berharap kamu akan mengikutinya. Aku tahu bahwa kamu menganggap ini konyol dan terus mengabaiknya sambil mengangkat bahumu dan bersikukuh ini adalah bagain dari imajinasimu. Jika saat ini kamu mengabikanya, selamat! kamu akan baik-baik saja. Tapi jika kamu beranjak dari tempat dudukmu kini dan melihat kebawah, atau jika kamu pergi mencari siapa pun yang menyerukan namamu di pesta itu, maka aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi padamu. Well, beberapa hal memang lebaih baik harus menjadi misteri, selamanya.

Malam pertama di tempat baru selalu menjadi hal yang paling sulit. Kamu akan dihadapkan dengan lingkungan yang sama sekali baru. Dan saat malam, ketika kamu berbaring terjaga di tempat tidur di rumah barumu, kamu mulai memperhatikan setiap hal kecil, perbedaan ketinggian langit-langit, posisi tempat tidur, posisi jendela, dan sebagainya. Dan ya, hal itu terjadi padaku saat ini. Hari ini aku baru saja pindah ke rumah baruku. Rumah tua yang ditawarkan dengan harga murah, sangat cocok untukku yang baru saja diterima kerja di kota kecil ini. Hari ini juga aku memutuskan untuk pindah karena keesokan paginya aku harus sudah mulai bekerja.Sepanjang siang, aku bekerja keras menata rumah ini agar semakin nyaman untuk kutempati. Namun malam ini, rasanya aku terlalu lelah sehingga membiarkan beberapa barang-barangku masih berada di dalam kotak.
Aku tahu kamar tidurku belum kutata sama sekali dan masih berantakkan, namun aku sudah sangat lelah dan ingin segera tidur. Dengan mata berat, aku merangkak ke arah tempat tidur dan memutuskan untuk beristirahat saja. Namun meski aku begitu lelah, tak dapat kupungkiri tempat baru ini membuatku tak bisa tidur dengan nyenyak. Setelah sekitar 30 menit tertidur, aku kembali terbangun. Aku berkata pada diriku sendiri sudah malam, dan besok akan menjadi hari yang sibuk. Dengan mata yang berat karena kantuk, aku mencoba membaca angka merah pada jam digital di ujung ruangan, untuk memastiakn jam berapakah ini? Namun karena aku begitu mengantuk, jam digital tersebut seolah hanya berbentuk dua titik bulat merah menyala. Sulit untuk membaca waktu, aku kembali ke tempat tidur dan mencoba untuk terlelap kembali.
Saat aku kembali merebahkan diriku diatas tempat tidur, mendadak rasa takut dan gemetar hebat mulai menyelimuti tubuhku. Saat itulah aku ingat,..tidak pernah ada jam alarm digital merah di kamar tidur ku.

Dia tidak tahu apa yang membangunkannya selarut ini. Dia tidak merasa harus pergi ke toilet, dia tidak haus, juga tidak ada suara keras yang membangunkannya, hanya saja mendadak ia terbangun.Well, mungkin saja ini serupa indera keenam yang tidak pernah disadarinya. Bill kemudain terduduk ditempat tidurnya mencoba mencari tahu mengapa dia mendadak terbangun selarut ini. Dari ranjangnya, dia dapat dengan leluasa melihat kegelapan di hutan kecil disamping rumahnya. Malam ini cukup terang karena sedang bulan purnama, jadi dia bisa melihat dengan cukup jelas diluar sana. Saat ia melirik kearah hutan, ia melihat suatu gerakan. Gerakan pelan itu tampak seperti orang yang sedang berjalan di hutan. Sesosok pria tampak terseok-seok berjalan di hutan kecil tepat disamping kamar Bill. Lama Bill memperhatikan sosok itu sampai dia menyadari sesuatu hal yang aneh. Ya, Bill mendadak menyadari ada yang salah dengan orang ini.
Sesosok pria yang dilihat Bill ini tampak tidak normal sama sekali. Pria ini terlihat berjalan terpincang-pincang dengan cara yang mengerikan. Kepalanya secara aneh tampak bersandar dibahunya dengan cara yang jauh dari kata alami. Pria yang dilihat Bill ini sepertinya juga kehilangan salah satu lengannya. Sebelum Bill bisa melihat apa-apa lagi, orang itu pergi ke belakang pohon, dan menghilang di gelapnya hutan.
Keesokan harinya, Bill pergi ke kantor polisi, dan mengatakan kepada mereka apa yang telah dilihatnya. Sebuah mobil polisi pergi ke hutan untuk menyelidiki, dan mereka menemukan sosok pria yang telah Bill lihat melalui jendelanya pada malam itu. Orang yang Bill lihat malam itu memang mengalami patah leher dan kaki, dan lengannya benar-benar terputus dari tubuhnya. Mungkin semua akan tampak baik-baik saja sampai Bill mendengarkan fakta yang disampaikan oleh polisi.
Pria itu sudah sangat membusuk, dan dia telah mati selama setidaknya satu bulan yang lalu.

Beginilah aku saat terlalu asik berselancar di internet sehingga tak menyadari malam sudah semakin larut. Aku menguap beberapa kali, meregangkan otot-otot ku kemudian menekan tombol shutdown pada layar komputerku. Aku harus tidur. Seikilas kulirik jam dinding di layar ponselku untuk memastikan bahwa kini sudah hampir pukul 1 dini hari.Dengan mata berat kuhampiri ranjangku yang kecil, merebahkan tubuhku disana, mencari kenyamannya dan berharap untuk segera terlelap.
Malam ini begitu sunyi. Aku bisa mendengarkan dengan jelas ranting pohon maple yang berderak-derak bersentuhan dengan diding gedung asramaku. Aku berbaring menatap langit-langit berharap segera terlelap tidur. Tapi sial, sudah hampir satu jam aku berbaring namun mataku tak kunjung terpejam. Samar-sama kudengarkan jam besar di aula berdentang 2 kali. Ditengah kesunyian malam, perlahan namun pasti aku mendengar sesuatu mengetuk jendela kamar tepat dibalik punggungku. Aku terperanjat, ini tidak mungkin. Kamarku ada dilantai tiga jadi mustahil ada orang yang mengetuknya. Tok..Tok..Tok.,sekali lagi kudengar suara itu. Ya Tuhan haruskah aku berbalik untuk melihatnya? Apakah itu hantu atau sesosok pembunuh berantai yang tengah mengincarku? Aku begitu ketakutan hingga menarik selimut menutupi seluruh tubuhku.
Tok..Tok..Tok suara itu lagi. Masih didalam selimut, kuberanikan diri untuk berbalik kearah jendela kamarku. Keringat dingin mengucur ditubuhku, namun aku harus memastikan mahluk apakah yang mengetuk jendelaku. Perlahan namun pasti kusibak sedikit selimut untuk mengintip kearah jendela. Dan aku lihat, jendelaku rapat terkunci.
Tidak ada yang mengetuk jendela kamarku.Tidak ada apa-apa disana.. Sampai aku menyadari bahwa mahluk itu bukan mengetuk dari luar kamarku,,mahluk itu..mengetuk jendela dari dalam kamarku..
UPDATE GAN

5 tahun yang lalu adik perempuanku mendadak lenyap. Berbulan-bulan banyak orang dikerahkan untuk mencarinya. FBI, anjing pelacak, helikopter, segala sesuatu yang mereka bisa lakukan dilibatkan untuk mencari adik perempuanku. Aku yang sering bermain dengan adiku, juga dilibatkan dalam pencarian ini. Merek menanyaiku dimana aku dan adikku biasa bermain. Akupun bekerja sama dengan menunjukkan semua tempat yang pernah menjadi area bermain kami. Namun hasilnya nihil. Adik perempuanlu tidak pernah ditemukan lagi baik dalam keadaan hidup atau mati.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Perlahan kami mulai melupakan bahwa adik perempuanku telah lenyap begitu saja. Namun ketenangan kami ternyata tak berlangsung lama.
Pagi ini seorang wanita muda muncul di depan pintu rumah kami. Dia mengaku sebagai adikku. Kontur wajah yang serupa, guratan senyum yang sama, dan rambut pirang yang serupa. Wanita itu juga memiliki bekas luka yang sama di pergelangan tangannya akibat terjatuh dari pohon maple di depan rumah bertahun-tahun lalu. Orang tuaku percaya padanya dan menyambut wanita muda ini dengan gembira, tapi aku tidak. Karena aku tahu ini tak mungkin terjadi. Bertahun-tahun lalu aku memotong tubuhnya sebelum aku menguburkannya.Jadi tak mungkin, sekarang dia kembali kerumah dengan senyum menyeringai yang mengerikan kepadaku itu...

Hal ini terjadi begitu cepat, lebih cepat dari apa yang kubayangkan dan kurencanakan sebelumnya.Saat istriku melangkah keluar dari kamar mandi, aku mennagkap tubuhnya. Dengan pisau yang masih di tangan, aku membanting dia ke dinding kamar mandi. Dia meraih tirai kamar mandi mencari pertolongan. Namun kami berdua tahu hal ini tak akan banyak menolong. Tirai itu robek saat dia berusaha menariknya dan terjatuh dalam bathtub yang licin. Saat kita sedang bergumul, tubuh istriku terjerat dan terbungkus dalam tiriai plastik shower yang basah. Aku menutup mulutnya saat ia mencoba untuk berteriak, dan kemudian dengan sembarangan aku menusukkan pisau ke dalam tubuhnya secara membabi buta dan berulang-ulang.
Apa yang tampak seperti berjam-jam akhirnya hanya menjadi hitungan detik saat ia menjadi lemas, kemudian berhenti meronta dan tidak bergerak sama sekali. Aku takjub bagaimana kehidupan dapat dengan cepat diambil dari seseorang. Aku berdiri dan memeriksa tubuhnya yang berlumuran darah namun terbungkus tirai plastik serta memastikan dia telah tewas. Dengan terengah aku menjauhi mayat istriku yang kini diam tak bergerak, menarik napas, menuju wastafel untuk mencuci muka serta membrsihkan diriku. Aku menarik nafas dan mencoba menyusun rencana selanjutnya terhadap mayat istriku sampai akhirnya suara pesan masuk pada ponselku membuyarkan lamunanku.
Aku menarik ponsel keluar dari sakuku dan menjadi gemetar seketika. Keringat dingin dan ketakutan hebat mnguasaiku saat aku berulang kali membaca pesan pendek yang baru saja masuk di ponselku. pesan pendek itu dari istriku, ya dari istriku. Dia menyebutkan bahwa akan sampai di rumah 10 menit lagi dan memintaku untuk menunggu di ruang makan. Saat itulah aku mendengar suara berderak dari arah bathub tempat tubuh terbungkus tirai yang semula kusangka istriku perlahan bergerak kemudian berdiri serta melangkah kearahku. Tubuhku mengejan kaku melihatnya mendekat..Dan saat itu aku menyadari bahwa aku sama sekali tak melihat wajah istriku saat aku menghujami tubuhnya dnegan tusukkan pisau tadi...
Maaf gan kalau ceritanya ga serem dan tritnya berantakan
. Kalo responya bagus, Insya Allah ane tambahain cerita terjemahan yang lain.
malu. sumber 1

Spoiler for Kucing Baruku:

Pernah merasakan bahwa seolah-olah Anda tidak sendirian atau ada seseorang yang sedang mengawasi kamu?Yah, aku selalu punya perasaan seperti itu, sepanjang waktu. Perasaan yang kadang membuatku merasa tak nyaman bahakn dirumahku sendiri. Aku menceritakan itu kepada sahabatku dan dia menyarankan agar aku memlihara seekor kucing. Dia mengatakan kepadaku bahwa jika aku memelihara seekor kucing, mereka bisa menangkal roh jahat. Jadi, secara alami, aku menurutinya. Akhirnya aku memutuskan untuk memelihara seekor kucing juga, terutama untuk mengurangi perasaan tidak nyaman ku saat dirumah sendirian.
Kucingku itu kuberi nama Mali. Namun saat memilihara Mali, perasaan aneh semakin menyelimuti diriku. Kucingku itu selalu menatapku, dimana saja aku berada. Mali akan selalu menatapku, tanpa melepaskan pandangannya dariku. Saat aku duduk di sofa, ia menatapku. Saat aku memasak di dapur, ia terus menatapku. Saat aku berbaring di tempat tidurpun, ia tak pernah melepaskan pandanganya sdikitpun dariku. Sampai suatu hari, aku menyadari sesuatu.
Dia tidak menatapku, Mali tidak pernah sekalipun sebenarnya menatapku. dia sedang menatap sesuatu di belakangku....
Spoiler for Closer:

Ini dimulai pekan lalu, saat yang akan sangat aku selali sampai kapanpun dan aku harap tak akan pernah terjadi. Saat itu, Aku baru saja keluar dari sekolah dan dalam perjalanan menuju ke arah mobil ku di parkiran. Tak ada hal yang aneh sampai saat aku melihat sosok itu. Ya, aku melihatnya. Dia ada berdiri di seberang lapangan. Sayangnya sosok itu terlalu jauh dari pandanganku sehingga aku sulit untuk menggambarkan ciri-ciri sosok itu. Meskipun sosok itu terlihat jauh, tapi aku yakin dia ada di sana. Sosok itu lebih kurang menyerupai sosok laki-laki. Well, tapi apa urusanku? Aku hanya mengankat bahu kemudian segera meninggalkan halaman parkir sekolahku.
Tapi aku terus melihatnya. Beberapa hari yang lalu aku melihatnya lagi, berdiri di tengah lapangan. Lebih dekat. Aku tidak bisa melihat semua wujudnya, tapi aku tahu dia menatapku.Berulang kali aku melihat sosok itu semakin dekat menuju kearahku, dan aku mulai diselimuti perasaan takut dan tidak nyaman saat melihatnya. Namun sial, aku tetap tidak bisa melihat seperti apa wajah sosok pria yang terus melihatku itu. Dan hari itu aku melihatnya lagi. Sosok pria ini sudah berdiri didepan rumahku.Dan kali ini aku bisa melihat jelas sosok itu. Pria ini Ini mengenakan mantel panjang, dengan kerah tinggi. Dia mengenakan semacam topi bowler, dengan pinggiran lebar yang membuat wajahnya hampir tak terlihat.Meskipun aku tidak mampu mendeskripsikan wajahnya secara jelas, aku bisa merasakan sensasi binatang buas yang menguar dari sosok pria itu. Sensasi binatang buas kelaparan yang siap menerkam mangsa. Aku ketakutan. Pria itu terus menatap rumahku, atau hampir tepatnya menatapku yang sedang memperhatikannya dari balik jendela. Ya Tuhan, apa ini? Aku merasa sangat ketakutan, pria ini semakin dekat denganku.
Saat aku menulis catatan ini, aku merasa pria itu semakin mendekat kearah ku. Seperti saat ini misalnya. Aku merasaknya semakin dekat denganku. Merasakanya kini menaiki tangga menuju ke arah kamarku.Sosok ini terasa semakin dekat dan aku merasakanya. Aku bisa merasakan sosok ini begitu kelaparan. Ada ketukan dipintu kamarku, tapi Ya Tuhan.. saat ini aku di rumah sendiri. Sosok itu semakin mendekatiku,,tolong, dia semakin dekat...
Spoiler for Suara:
Pernahkah kau seperti "mendengar sesuatu"? Kau tahu apa yang aku bicarakan bukan? Ini seperti kamu merasa mendengar sesuatu padahal saat itu kamu sedang sendirian. Kamu pikir kamu mendengar sesuatu, tetapi kamu meragukanya karena tidak melihat sosok atau sesuatu yang memanggilmu? Seperti ketika kamu berada di kamar mandi, dan kamu pikir kamu mendengar seseorang berteriak, tapi tidak ada seorang pun di sana? Seperti saat kamu sedang berinternet ria di kamarmu di lantai atas dan kau mendengar seseorang menyerukan namamu di lantai bawah padahal saat ini kau sedang sendirian? Atau saat kamu berada di sebuah pesta, dan kamu seperti mendengar seseorang memanggil atau nmembisikkan namamu?
Hei jangan salah. Suara-suara yang kau dengar itu bukanlah sesuatu yang ditimbulkan oleh halusinasi otakmu. Suara itu nyata. Dan dia ada disana. Dan bila kini kau mendengarnya, aku harap kau tidak menghampirinya, jangan pernah!
Kenapa? Karena suara yang memanggilmu itu milik sosok yang bernama kematian. Dia selalu memanggil, berharap kamu akan merespon, berharap kamu akan mengikutinya. Aku tahu bahwa kamu menganggap ini konyol dan terus mengabaiknya sambil mengangkat bahumu dan bersikukuh ini adalah bagain dari imajinasimu. Jika saat ini kamu mengabikanya, selamat! kamu akan baik-baik saja. Tapi jika kamu beranjak dari tempat dudukmu kini dan melihat kebawah, atau jika kamu pergi mencari siapa pun yang menyerukan namamu di pesta itu, maka aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi padamu. Well, beberapa hal memang lebaih baik harus menjadi misteri, selamanya.
Spoiler for Malam Pertama di Rumah Baru:

Malam pertama di tempat baru selalu menjadi hal yang paling sulit. Kamu akan dihadapkan dengan lingkungan yang sama sekali baru. Dan saat malam, ketika kamu berbaring terjaga di tempat tidur di rumah barumu, kamu mulai memperhatikan setiap hal kecil, perbedaan ketinggian langit-langit, posisi tempat tidur, posisi jendela, dan sebagainya. Dan ya, hal itu terjadi padaku saat ini. Hari ini aku baru saja pindah ke rumah baruku. Rumah tua yang ditawarkan dengan harga murah, sangat cocok untukku yang baru saja diterima kerja di kota kecil ini. Hari ini juga aku memutuskan untuk pindah karena keesokan paginya aku harus sudah mulai bekerja.Sepanjang siang, aku bekerja keras menata rumah ini agar semakin nyaman untuk kutempati. Namun malam ini, rasanya aku terlalu lelah sehingga membiarkan beberapa barang-barangku masih berada di dalam kotak.
Aku tahu kamar tidurku belum kutata sama sekali dan masih berantakkan, namun aku sudah sangat lelah dan ingin segera tidur. Dengan mata berat, aku merangkak ke arah tempat tidur dan memutuskan untuk beristirahat saja. Namun meski aku begitu lelah, tak dapat kupungkiri tempat baru ini membuatku tak bisa tidur dengan nyenyak. Setelah sekitar 30 menit tertidur, aku kembali terbangun. Aku berkata pada diriku sendiri sudah malam, dan besok akan menjadi hari yang sibuk. Dengan mata yang berat karena kantuk, aku mencoba membaca angka merah pada jam digital di ujung ruangan, untuk memastiakn jam berapakah ini? Namun karena aku begitu mengantuk, jam digital tersebut seolah hanya berbentuk dua titik bulat merah menyala. Sulit untuk membaca waktu, aku kembali ke tempat tidur dan mencoba untuk terlelap kembali.
Saat aku kembali merebahkan diriku diatas tempat tidur, mendadak rasa takut dan gemetar hebat mulai menyelimuti tubuhku. Saat itulah aku ingat,..tidak pernah ada jam alarm digital merah di kamar tidur ku.
Spoiler for Sesosok Pria di Hutan:

Dia tidak tahu apa yang membangunkannya selarut ini. Dia tidak merasa harus pergi ke toilet, dia tidak haus, juga tidak ada suara keras yang membangunkannya, hanya saja mendadak ia terbangun.Well, mungkin saja ini serupa indera keenam yang tidak pernah disadarinya. Bill kemudain terduduk ditempat tidurnya mencoba mencari tahu mengapa dia mendadak terbangun selarut ini. Dari ranjangnya, dia dapat dengan leluasa melihat kegelapan di hutan kecil disamping rumahnya. Malam ini cukup terang karena sedang bulan purnama, jadi dia bisa melihat dengan cukup jelas diluar sana. Saat ia melirik kearah hutan, ia melihat suatu gerakan. Gerakan pelan itu tampak seperti orang yang sedang berjalan di hutan. Sesosok pria tampak terseok-seok berjalan di hutan kecil tepat disamping kamar Bill. Lama Bill memperhatikan sosok itu sampai dia menyadari sesuatu hal yang aneh. Ya, Bill mendadak menyadari ada yang salah dengan orang ini.
Sesosok pria yang dilihat Bill ini tampak tidak normal sama sekali. Pria ini terlihat berjalan terpincang-pincang dengan cara yang mengerikan. Kepalanya secara aneh tampak bersandar dibahunya dengan cara yang jauh dari kata alami. Pria yang dilihat Bill ini sepertinya juga kehilangan salah satu lengannya. Sebelum Bill bisa melihat apa-apa lagi, orang itu pergi ke belakang pohon, dan menghilang di gelapnya hutan.
Keesokan harinya, Bill pergi ke kantor polisi, dan mengatakan kepada mereka apa yang telah dilihatnya. Sebuah mobil polisi pergi ke hutan untuk menyelidiki, dan mereka menemukan sosok pria yang telah Bill lihat melalui jendelanya pada malam itu. Orang yang Bill lihat malam itu memang mengalami patah leher dan kaki, dan lengannya benar-benar terputus dari tubuhnya. Mungkin semua akan tampak baik-baik saja sampai Bill mendengarkan fakta yang disampaikan oleh polisi.
Pria itu sudah sangat membusuk, dan dia telah mati selama setidaknya satu bulan yang lalu.
Spoiler for Aku Sudah Didalam:

Beginilah aku saat terlalu asik berselancar di internet sehingga tak menyadari malam sudah semakin larut. Aku menguap beberapa kali, meregangkan otot-otot ku kemudian menekan tombol shutdown pada layar komputerku. Aku harus tidur. Seikilas kulirik jam dinding di layar ponselku untuk memastikan bahwa kini sudah hampir pukul 1 dini hari.Dengan mata berat kuhampiri ranjangku yang kecil, merebahkan tubuhku disana, mencari kenyamannya dan berharap untuk segera terlelap.
Malam ini begitu sunyi. Aku bisa mendengarkan dengan jelas ranting pohon maple yang berderak-derak bersentuhan dengan diding gedung asramaku. Aku berbaring menatap langit-langit berharap segera terlelap tidur. Tapi sial, sudah hampir satu jam aku berbaring namun mataku tak kunjung terpejam. Samar-sama kudengarkan jam besar di aula berdentang 2 kali. Ditengah kesunyian malam, perlahan namun pasti aku mendengar sesuatu mengetuk jendela kamar tepat dibalik punggungku. Aku terperanjat, ini tidak mungkin. Kamarku ada dilantai tiga jadi mustahil ada orang yang mengetuknya. Tok..Tok..Tok.,sekali lagi kudengar suara itu. Ya Tuhan haruskah aku berbalik untuk melihatnya? Apakah itu hantu atau sesosok pembunuh berantai yang tengah mengincarku? Aku begitu ketakutan hingga menarik selimut menutupi seluruh tubuhku.
Tok..Tok..Tok suara itu lagi. Masih didalam selimut, kuberanikan diri untuk berbalik kearah jendela kamarku. Keringat dingin mengucur ditubuhku, namun aku harus memastikan mahluk apakah yang mengetuk jendelaku. Perlahan namun pasti kusibak sedikit selimut untuk mengintip kearah jendela. Dan aku lihat, jendelaku rapat terkunci.
Tidak ada yang mengetuk jendela kamarku.Tidak ada apa-apa disana.. Sampai aku menyadari bahwa mahluk itu bukan mengetuk dari luar kamarku,,mahluk itu..mengetuk jendela dari dalam kamarku..
UPDATE GAN
Spoiler for My Sister:

5 tahun yang lalu adik perempuanku mendadak lenyap. Berbulan-bulan banyak orang dikerahkan untuk mencarinya. FBI, anjing pelacak, helikopter, segala sesuatu yang mereka bisa lakukan dilibatkan untuk mencari adik perempuanku. Aku yang sering bermain dengan adiku, juga dilibatkan dalam pencarian ini. Merek menanyaiku dimana aku dan adikku biasa bermain. Akupun bekerja sama dengan menunjukkan semua tempat yang pernah menjadi area bermain kami. Namun hasilnya nihil. Adik perempuanlu tidak pernah ditemukan lagi baik dalam keadaan hidup atau mati.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Perlahan kami mulai melupakan bahwa adik perempuanku telah lenyap begitu saja. Namun ketenangan kami ternyata tak berlangsung lama.
Pagi ini seorang wanita muda muncul di depan pintu rumah kami. Dia mengaku sebagai adikku. Kontur wajah yang serupa, guratan senyum yang sama, dan rambut pirang yang serupa. Wanita itu juga memiliki bekas luka yang sama di pergelangan tangannya akibat terjatuh dari pohon maple di depan rumah bertahun-tahun lalu. Orang tuaku percaya padanya dan menyambut wanita muda ini dengan gembira, tapi aku tidak. Karena aku tahu ini tak mungkin terjadi. Bertahun-tahun lalu aku memotong tubuhnya sebelum aku menguburkannya.Jadi tak mungkin, sekarang dia kembali kerumah dengan senyum menyeringai yang mengerikan kepadaku itu...
Spoiler for Istriku Yang Lain
:

Hal ini terjadi begitu cepat, lebih cepat dari apa yang kubayangkan dan kurencanakan sebelumnya.Saat istriku melangkah keluar dari kamar mandi, aku mennagkap tubuhnya. Dengan pisau yang masih di tangan, aku membanting dia ke dinding kamar mandi. Dia meraih tirai kamar mandi mencari pertolongan. Namun kami berdua tahu hal ini tak akan banyak menolong. Tirai itu robek saat dia berusaha menariknya dan terjatuh dalam bathtub yang licin. Saat kita sedang bergumul, tubuh istriku terjerat dan terbungkus dalam tiriai plastik shower yang basah. Aku menutup mulutnya saat ia mencoba untuk berteriak, dan kemudian dengan sembarangan aku menusukkan pisau ke dalam tubuhnya secara membabi buta dan berulang-ulang.
Apa yang tampak seperti berjam-jam akhirnya hanya menjadi hitungan detik saat ia menjadi lemas, kemudian berhenti meronta dan tidak bergerak sama sekali. Aku takjub bagaimana kehidupan dapat dengan cepat diambil dari seseorang. Aku berdiri dan memeriksa tubuhnya yang berlumuran darah namun terbungkus tirai plastik serta memastikan dia telah tewas. Dengan terengah aku menjauhi mayat istriku yang kini diam tak bergerak, menarik napas, menuju wastafel untuk mencuci muka serta membrsihkan diriku. Aku menarik nafas dan mencoba menyusun rencana selanjutnya terhadap mayat istriku sampai akhirnya suara pesan masuk pada ponselku membuyarkan lamunanku.
Aku menarik ponsel keluar dari sakuku dan menjadi gemetar seketika. Keringat dingin dan ketakutan hebat mnguasaiku saat aku berulang kali membaca pesan pendek yang baru saja masuk di ponselku. pesan pendek itu dari istriku, ya dari istriku. Dia menyebutkan bahwa akan sampai di rumah 10 menit lagi dan memintaku untuk menunggu di ruang makan. Saat itulah aku mendengar suara berderak dari arah bathub tempat tubuh terbungkus tirai yang semula kusangka istriku perlahan bergerak kemudian berdiri serta melangkah kearahku. Tubuhku mengejan kaku melihatnya mendekat..Dan saat itu aku menyadari bahwa aku sama sekali tak melihat wajah istriku saat aku menghujami tubuhnya dnegan tusukkan pisau tadi...
Maaf gan kalau ceritanya ga serem dan tritnya berantakan


Diubah oleh QueenAmaleea 18-01-2014 20:48




khilalul850 dan andrian990 memberi reputasi
2
84.1K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan