- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kecelakaan Arteri Pondok Indah
TS
galindra6
Kecelakaan Arteri Pondok Indah
Spoiler for Sumber 1 ::
Wartawan Indosiar Korban Tabrakan Maut Dimakamkan di Parung
Rimanews - Mahyudin Herman, wartawan Indosiar menjadi salah satu korban tabrakan maut di Arteri Pondok Indah, Jakarta semalam. Mahyudin merupakan warga Pamulang Elok blok B1/10 RT 01/14 Pondok Petir, Sawangan, Depok.
Di rumah duka, terlihat puluhan wartawan dan warga ramai melayat menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga. Jenazah tiba di rumah duka pukul 03.00 WIB. Korban meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil. Anak pertamanya perempuan kelas 5 SD, dan satu lagi laki - laki masih berusia 2 tahun.
Jenazah korban dimakamkan di Inkopad, Parung, Bogor usai salat Zuhur. Terlihat puluhan karyawan Indosiar membawa keranda jenazah korban. Selain itu keluarga Mahyudin ikut mengiringi di belakang jenazah. "Istrinya langsung mendampingi proses selama di rumah sakit, sampai ke proses pemakaman," ungkap Bandi, tetangga korban, di lokasi, Rabu (21/1).
Istri korban, Badriah Nani Anjarwati menuturkan kontak terakhir dengan suaminya pada Selasa (20/1) pagi. Hingga akhirnya dia mengaku cemas karena hingga pukul 22.00 WIB suaminya belum juga pulang, padahal biasanya pukul 20.00 sudah sampai rumah.
"Kok sampai jam 22.00 WIB belum pulang, ada apa ini, enggak tahunya kejadian," ungkap istri korban. "Suami saya meninggal di tempat, lalu dibawa ke RS Fatmawati."
Eko merupakan salah satu korban korban tabrakan maut mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE, yang dikendarai Christopher Daniel Sjarif. Pelaku sempat menabrak empat motor bernomor B 9852 AP, B 3316 SPE.spm, B 6684 T0N dan B 6535 AM serta dua mobil Avanza B1318 TPJ dan Mitsubisi pickup B 9852 AP sebelum akhirnya ditangkap massa. Empat orang meninggal akibat kasus kecelakaan ini yang kini tengah ditangani Polres Jakarta Selatan.
SumberRimanews - Mahyudin Herman, wartawan Indosiar menjadi salah satu korban tabrakan maut di Arteri Pondok Indah, Jakarta semalam. Mahyudin merupakan warga Pamulang Elok blok B1/10 RT 01/14 Pondok Petir, Sawangan, Depok.
Di rumah duka, terlihat puluhan wartawan dan warga ramai melayat menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga. Jenazah tiba di rumah duka pukul 03.00 WIB. Korban meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil. Anak pertamanya perempuan kelas 5 SD, dan satu lagi laki - laki masih berusia 2 tahun.
Jenazah korban dimakamkan di Inkopad, Parung, Bogor usai salat Zuhur. Terlihat puluhan karyawan Indosiar membawa keranda jenazah korban. Selain itu keluarga Mahyudin ikut mengiringi di belakang jenazah. "Istrinya langsung mendampingi proses selama di rumah sakit, sampai ke proses pemakaman," ungkap Bandi, tetangga korban, di lokasi, Rabu (21/1).
Istri korban, Badriah Nani Anjarwati menuturkan kontak terakhir dengan suaminya pada Selasa (20/1) pagi. Hingga akhirnya dia mengaku cemas karena hingga pukul 22.00 WIB suaminya belum juga pulang, padahal biasanya pukul 20.00 sudah sampai rumah.
"Kok sampai jam 22.00 WIB belum pulang, ada apa ini, enggak tahunya kejadian," ungkap istri korban. "Suami saya meninggal di tempat, lalu dibawa ke RS Fatmawati."
Eko merupakan salah satu korban korban tabrakan maut mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE, yang dikendarai Christopher Daniel Sjarif. Pelaku sempat menabrak empat motor bernomor B 9852 AP, B 3316 SPE.spm, B 6684 T0N dan B 6535 AM serta dua mobil Avanza B1318 TPJ dan Mitsubisi pickup B 9852 AP sebelum akhirnya ditangkap massa. Empat orang meninggal akibat kasus kecelakaan ini yang kini tengah ditangani Polres Jakarta Selatan.
Spoiler for Sumber 2 ::
IniTiga Dugaan Penyebab Tabrakan Maut di Pondok Indah[/size]
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul menyatakan bahwa Christopher Daniel Sjarief (22), pengemudi Mitsubishi Outlander yang terlibat tabrakan di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1/2015) malam, adalah anak seorang pengusaha. Namun, Martin enggan merinci lebih lanjut mengenai orang yang ia maksud.
Menurut informasi yang sebelumnya disampaikan oleh sopir dari Ali, Ahmad Sandi Illah (40), Christopher tinggal di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ali merupakan teman Christopher, pemilik Outlander B 1658 PJE itu. [Baca: Sebelum Tabrakan Maut, Christopher dan Ali Sempat Kongko Bareng]
"Anak seorang pengusaha swasta. Usahanya ada-lah pokoknya. Yang pasti dia bukan anak pejabat, tapi anak pengusaha," kata dia, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).
Martin mengatakan, sejauh ini terdapat tiga dugaan penyebab tabrakan tersebut. Ketiganya ialah si pengemudi mengonsumsi alkohol, si pengemudi mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan yang ketiga si pengemudi memiliki masalah pribadi, dalam hal mengarah ke si pemilik mobil, Muhammad Ali Husni Riza.
"Dugaan yang pertama dan kedua masih kita tunggu hasil pemeriksaan dari BNN, sementara dugaan ketiga masih kita gali," ujar mantan Kabid Humas Polda Jabar itu. [Baca: Pengemudi Outlander Maut Terancam Pasal Berlapis]
Kecelakaan maut pada Selasa malam itu mengakibatkan tewasnya empat orang, masing-masing Mustafa, warga Pondok Bambu, Jakarta Timur; Mahyudi Herman, warga Pondok Petir, Depok; Wahyu Anggara, warga Jalan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan Aiptu Batang Onang Lubis, warga Pancoran Mas, Depok, anggota Polsek Kebayoran Baru.
Sebelum terjadinya tabrakan maut tersebut, Christopher mencoba merebut kemudi mobil dari tangan Sandi. Ia bahkan sempat mencekik leher Sandi saat mobil masih dalam posisi melaju. Karena tak kuat menahan cekikan tangan Christopher, Sandi memutuskan menghentikan laju mobil sambil mencoba melepaskan cekikan tangan Christopher.
Ketika cekikan tangan Christopher berhasil dilepas dan laju mobil terhenti, Sandi pun langsung membuka pintu dan keluar dari mobil. Saat itulah Christopher langsung mengambil alih kemudi dan menjalankan kembali mobil tersebut.
Sumber 2JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul menyatakan bahwa Christopher Daniel Sjarief (22), pengemudi Mitsubishi Outlander yang terlibat tabrakan di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1/2015) malam, adalah anak seorang pengusaha. Namun, Martin enggan merinci lebih lanjut mengenai orang yang ia maksud.
Menurut informasi yang sebelumnya disampaikan oleh sopir dari Ali, Ahmad Sandi Illah (40), Christopher tinggal di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ali merupakan teman Christopher, pemilik Outlander B 1658 PJE itu. [Baca: Sebelum Tabrakan Maut, Christopher dan Ali Sempat Kongko Bareng]
"Anak seorang pengusaha swasta. Usahanya ada-lah pokoknya. Yang pasti dia bukan anak pejabat, tapi anak pengusaha," kata dia, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).
Martin mengatakan, sejauh ini terdapat tiga dugaan penyebab tabrakan tersebut. Ketiganya ialah si pengemudi mengonsumsi alkohol, si pengemudi mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan yang ketiga si pengemudi memiliki masalah pribadi, dalam hal mengarah ke si pemilik mobil, Muhammad Ali Husni Riza.
"Dugaan yang pertama dan kedua masih kita tunggu hasil pemeriksaan dari BNN, sementara dugaan ketiga masih kita gali," ujar mantan Kabid Humas Polda Jabar itu. [Baca: Pengemudi Outlander Maut Terancam Pasal Berlapis]
Kecelakaan maut pada Selasa malam itu mengakibatkan tewasnya empat orang, masing-masing Mustafa, warga Pondok Bambu, Jakarta Timur; Mahyudi Herman, warga Pondok Petir, Depok; Wahyu Anggara, warga Jalan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan Aiptu Batang Onang Lubis, warga Pancoran Mas, Depok, anggota Polsek Kebayoran Baru.
Sebelum terjadinya tabrakan maut tersebut, Christopher mencoba merebut kemudi mobil dari tangan Sandi. Ia bahkan sempat mencekik leher Sandi saat mobil masih dalam posisi melaju. Karena tak kuat menahan cekikan tangan Christopher, Sandi memutuskan menghentikan laju mobil sambil mencoba melepaskan cekikan tangan Christopher.
Ketika cekikan tangan Christopher berhasil dilepas dan laju mobil terhenti, Sandi pun langsung membuka pintu dan keluar dari mobil. Saat itulah Christopher langsung mengambil alih kemudi dan menjalankan kembali mobil tersebut.
Spoiler for sumber 3 ::
Polisi: Christopher Konsumsi Narkotika LSD Sore Hari, Saat Bersama Ali
Jakarta - Polisi telah memastikan tersangka tabrakan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarif mengonsumsi narkotika jenis LSD (Lysergic acid diethylamide). Barang haram tersebut dikonsumsi pada sore harinya.
"Dikonsumsinya sore ya. Pukul setengah lima," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/1/2015).
Insiden kecelakaan itu sendiri terjadi pada Selasa (20/1) malam pukul 20.00 WIB, kurang lebih tiga setengah jam setelah Christopher mengkonsumsi LSD. Pada saat itu, Christopher mengonsumsi saat tengah bersama rekannya, Ali Riza. Namun Ali belum dipastikan positif mengkonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi bersama Ali. Yang sopirnya tidak ikut," ujar Martinus.
Empat orang tewas akibat ditabrak Mitsubishi Outlander Sport yang dikemudikan Christopher. Sebelum insiden maut itu, Christopher merebut kemudi mobil dari tangan sopir Ali yang bernama Sandi.
Untuk diketahui saja, Christopher bersahabat dengan Ali Riza sejak SMA di sebuah sekolah swasta internasional terkenal di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
sumber 3Jakarta - Polisi telah memastikan tersangka tabrakan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarif mengonsumsi narkotika jenis LSD (Lysergic acid diethylamide). Barang haram tersebut dikonsumsi pada sore harinya.
"Dikonsumsinya sore ya. Pukul setengah lima," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/1/2015).
Insiden kecelakaan itu sendiri terjadi pada Selasa (20/1) malam pukul 20.00 WIB, kurang lebih tiga setengah jam setelah Christopher mengkonsumsi LSD. Pada saat itu, Christopher mengonsumsi saat tengah bersama rekannya, Ali Riza. Namun Ali belum dipastikan positif mengkonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi bersama Ali. Yang sopirnya tidak ikut," ujar Martinus.
Empat orang tewas akibat ditabrak Mitsubishi Outlander Sport yang dikemudikan Christopher. Sebelum insiden maut itu, Christopher merebut kemudi mobil dari tangan sopir Ali yang bernama Sandi.
Untuk diketahui saja, Christopher bersahabat dengan Ali Riza sejak SMA di sebuah sekolah swasta internasional terkenal di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Quote:
Lagi-lagi Pengemudi Menggunakan narkoba dan merugikan orang lain..
0
4.5K
Kutip
7
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan