Quote:
HomeDuniaTimteng
RABU, 21 JANUARI 2015 | 08:31 WIB
Dianggap Langgar Islam, Pemusik Dihajar ISIS

ISIS merilis video dua orang Jepang yangmereka sandera, Kenji Goto Jogo (kiri) dan Haruna Yukawa (kanan). ISIS meminta tebusan 200 juta dolar Amerika. AP
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi syariat ISIS menghukum para pemuda yang bermain musik dengan 90 pukulan dan menghancurkan alat musik mereka, di antaranya keyboard dan kecapi.
Orang-orang itu digambarkan dipukul pada punggung dan kaki dengan tongkat kayu di lapangan umum setelah polisi
ISIS mengumumkan bahwa keyboard “menyinggung umat Islam”. (Baca: ISIS Tembak Mati 13 Remaja karena Tonton Bola.)
Peristiwa ini terjadi di Kota Bujaq, yang terletak beberapa mil dari Kota Aleppo sebelah timur, Suriah.
Selain para musikus, ISIS juga menghukum seorang pemuda lain yang ketahuan meniru seorang "hisbah". Dalam bahasa Arab, "hisbah" sebenarnya bermakna kewajiban bagi pemimpin muslim menegakkan hukum. Namun, dalam konteks ini, "hisbah" mengacu pada pejabat setempat atau pemimpin suku. (Baca: Diduga Gay, Pria Ini Dilempar ISIS dari Atap Gedung.)
Berita ini menyebar setelah sebuah situs berbagi file mengunggah foto-foto yang memperlihatkan orang-orang yang dihukum ISIS karena dianggap melanggar agama.
Menurut situs ini juga, seorang penyelundup rokok pernah dihukum dengan cara dipukul 50 kali.
Sejak mengambil alih sebagian besar Suriah dan Irak pada tahun lalu, ISIS mengklaim telah membentuk kekhalifahan di Timur Tengah, dengan tujuan menegakkan hukum syariat dalam perbatasannya.
DAILY MAIL | WINONA AMANDA
TEMPE
I can live without religion but I can't live without music..........well, tell me who can?.........
