- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Ketahuan juga....]Jokowi Diisukan Terganggu Campur Tangan Mega


TS
sabeni80
[Ketahuan juga....]Jokowi Diisukan Terganggu Campur Tangan Mega
Quote:
Jakarta - Pemilihan Kapolri dan Wantimpres hanya beberapa contoh keputusan penting yang diambil Presiden Joko Widodo bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan KIH. Konon Mega kini juga sibuk mengurus pemerintahan, benarkah?
Sejumlah sumber detikcom di PDIP menuturkan saat ini Mega seperti tak rela membiarkan Jokowi mengambil keputusan sendiri. Dalam beberapa pengambilan keputusan penting, Mega bahkan menggelar rapat di kediamannya di Teuku Umar. Sejumlah keputusan penting seperti Wantimpres, bahkan soal kelanjutan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri juga melewati Teuku Umar.
Hal ini membuat Presiden Jokowi menghadapi situasi dilematis. PDIP yang mestinya partai pendukung pemerintahan bahkan mengambil sikap berbeda terkait nasib Komjen Budi Gunawan. Misal setelah Jokowi menunda pelantikan tersangka rekening gendut tersebut, sejumlah elite PDIP yang mengaku mendapat titah dari Ketum Megawati bersuara lantang mendesak pelantikan Komjen Budi disegerakan.
Di pemerintahan, Jokowi memang mengakomodir sejumlah menteri PDIP yang semuanya melalui persetujuan Megawati. Ada Tjahjo Kumolo, Puan Maharani, Yasonna Laoly, ketiganya adalah orang dekat Ketum Megawati. Nama Maruarar Sirait yang sempat masuk calon menteri pun kemudian dicoret karena tak mengantongi restu sang ketua umum.
Tak hanya sebatas itu dominasi Mega. Posisi Wantimpres yang berisi Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih, Yusuf Kartanegara, Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Jan Darmadi, dan Abdul Malik Fadjar, pun tak lepas dari rapat penting di Jl Teuku Umar.
Sumber detikcom yang juga orang dekat Presiden Jokowi mengungkap Jokowi mulai tak nyaman dengan situasi ini. "Coba tanya ke Jokowi apa dia nyaman dengan kondisi seperti ini," kata sumber tersebut meyakinkan kebenaran isu tersebut.
Karena itu kemudian Jokowi mengusulkan Mega kembali menjadi ketua umum PDIP kemali lima tahun ke depan. Kongres PDIP sendiri baru akan dihelat pada bulan April 2015 mendatang di Bali. Persiapan menuju Kongres yang sudah bisa ditebak hasilnya pun terus dilakukan.
"Jokowi mendorong Ibu Mega supaya fokus mengurus partai bukan ikut mengurus pemerintahan," kata sumber tersebut.
Sementara itu konon sejumlah elite PDIP di daerah mulai berani bicara soal nama lain calon ketua umum PDIP. Berbekal hasil survei terkini soal popularitas calon ketua umum, sejumlah nama yang diunggulkan adalah Jokowi, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo. Namun demikian sampai kini tak satupun elite PDIP yang berani muncul menentang pencalonan kembali Mega.
"Semua wait and see, menunggu ada yang memulai," kata sumber tersebut.
Lalu adakah solusi agar Jokowi tak lagi terganggu dominasi Teuku Umar?
Sejumlah sumber detikcom di PDIP menuturkan saat ini Mega seperti tak rela membiarkan Jokowi mengambil keputusan sendiri. Dalam beberapa pengambilan keputusan penting, Mega bahkan menggelar rapat di kediamannya di Teuku Umar. Sejumlah keputusan penting seperti Wantimpres, bahkan soal kelanjutan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri juga melewati Teuku Umar.
Hal ini membuat Presiden Jokowi menghadapi situasi dilematis. PDIP yang mestinya partai pendukung pemerintahan bahkan mengambil sikap berbeda terkait nasib Komjen Budi Gunawan. Misal setelah Jokowi menunda pelantikan tersangka rekening gendut tersebut, sejumlah elite PDIP yang mengaku mendapat titah dari Ketum Megawati bersuara lantang mendesak pelantikan Komjen Budi disegerakan.
Di pemerintahan, Jokowi memang mengakomodir sejumlah menteri PDIP yang semuanya melalui persetujuan Megawati. Ada Tjahjo Kumolo, Puan Maharani, Yasonna Laoly, ketiganya adalah orang dekat Ketum Megawati. Nama Maruarar Sirait yang sempat masuk calon menteri pun kemudian dicoret karena tak mengantongi restu sang ketua umum.
Tak hanya sebatas itu dominasi Mega. Posisi Wantimpres yang berisi Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih, Yusuf Kartanegara, Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Jan Darmadi, dan Abdul Malik Fadjar, pun tak lepas dari rapat penting di Jl Teuku Umar.
Sumber detikcom yang juga orang dekat Presiden Jokowi mengungkap Jokowi mulai tak nyaman dengan situasi ini. "Coba tanya ke Jokowi apa dia nyaman dengan kondisi seperti ini," kata sumber tersebut meyakinkan kebenaran isu tersebut.
Karena itu kemudian Jokowi mengusulkan Mega kembali menjadi ketua umum PDIP kemali lima tahun ke depan. Kongres PDIP sendiri baru akan dihelat pada bulan April 2015 mendatang di Bali. Persiapan menuju Kongres yang sudah bisa ditebak hasilnya pun terus dilakukan.
"Jokowi mendorong Ibu Mega supaya fokus mengurus partai bukan ikut mengurus pemerintahan," kata sumber tersebut.
Sementara itu konon sejumlah elite PDIP di daerah mulai berani bicara soal nama lain calon ketua umum PDIP. Berbekal hasil survei terkini soal popularitas calon ketua umum, sejumlah nama yang diunggulkan adalah Jokowi, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo. Namun demikian sampai kini tak satupun elite PDIP yang berani muncul menentang pencalonan kembali Mega.
"Semua wait and see, menunggu ada yang memulai," kata sumber tersebut.
Lalu adakah solusi agar Jokowi tak lagi terganggu dominasi Teuku Umar?
Sumber:
Ketahuan nich ye...

0
2.7K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan