Quote:
Liputan6.com, Pontianak - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tak peduli dengan anggapan dunia internasional yang menyayangkan hukuman mati yang diberlakukan di Indonesia bagi para terdakwa kasus narkoba.
Jokowi menilai, para terdakwa kasus narkoba pantas divonis mati lantaran sangat berbahaya bagi generasi muda bangsa."Persoalan di narkoba di Indonesia ini berpuluh-puluh tahun ndak Selesai? Harus ada kemauan ekstra selesaikan itu, kalau tidak Pasti tambah besar pengguna narkoba di negara kita. Kalau dibiarkan para mafioso-mafioso itu cengkeram kita semua," ujar
Jokowi di Kantor Daops Manggala Agni, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (20/1/2015). Menurutnya, para bandar narkoba yang mengedarkan narkoba di Indonesia mempunyai sumber dana yang kuat dan termasuk dalam jaringan internasional.
Demi menengguk keuntungan yang besar, para 'mafioso' itu pun telah menjadikan Indonesia sebagai pasar utama mereka mengedarkan narkoba.
"Karena mereka punya uang banyak sekali, tidak hanya gram-graman kilo-kiloan, bahkan ton. Kalau dibiarkan nanti, bisa jadi kaya negara-negara di Amerika latin sana," ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan, dia tidak akan berkompromi dengan para terpidana kasus narkoba yang divonis mati. Ia pun mengungkapkan, dari 64 terpidana mati yang mengajukan grasi kepadanya, seluruhnya ditolak, sehingga tinggal menunggu waktu untuk dieksekusi mati.
"Makanya kita nggak ada Ampun (bagi terpidana mati). Langsung eksekusi saja. Ada yang ajukan (grasi), balikin, tolak. Ajukan lagi, balikin, tolak. Muncul lagi, balikin, tolak. Terakhir, kemarin sudah eksekusi," tegas Jokowi.
http://m.liputan6.com/news/read/2163...terpidana-mati
Wuantebb gada ampun...!!!